Mosi Tidak Percaya Kepada Ketum Badko HMI Jabar: Segera Melakukan Pertanggungjawaban Kepengurusan Periode 2021-2023

Bandung, Kabariku- Para pengurus Badan Koordinasi (Badko) HMI Jabar itu mendatangi kantor sekretariat Badko HMI Jabar di Jalan Sabang 17, Kota Bandung, pada Minggu (19/2/2024), sekira pukul 19.00 WIB.

Kedatangan mereka melakukan pernyataan sikap menentang sikap Firman Nasution, yang dianggap telah melanggar konstitusi HMI dengan menjalankan organisasi secara ugal-ugalan.

Seperti diketahui, Firman Nasution adalah Ketua Umum Badko HMI Jawa Barat Periode 2021-2023.

Selain melakukan pernyataan sikap, mereka menggelar aksi membentangkan baliho yang bertuliskan “Dicari dan Kejar Firman Nasution untuk Melaksanakan Pertanggungjawaban Kepengurusan”.

Hilman Hadafi selaku perwakilan pengurus Badko HMI Jawa Barat mengatakan, aksi ini dilakukan untuk meminta pertanggung jawaban Firman Nasution yang melaksanakan organisasi secara ugal-ugalan dan menabrak konstitusi.

“Sebagaimana yang diatur di Anggaran Dasar (AD HMI) Pasal 16, keuangan dan harta benda HmI dikelola dengan prinsip transparansi, bertanggung jawab dan berkelanjutan akan tetapi selama periodesasi Firman Nasution tidak pernah diinformasikan jumlah kas pemasukan dan pengeluaran organisasi HMI Badko Jabar,” ungkap Hilman dalam keterangannya pada Rabu (21/2/2024) malam.

Hilman menjelaskan, HMI merupakan organisasi kaderisasi dan perjuangan yang mana harus dinahkodai oleh seorang muslim yang kaffah ataupun insan kamil, sehingga organisasi ini berjalan di-trek-nya sesuai dengan konstitusi yang dianut.

Akan tetapi setelah Pleno II yang dilaksanakan Kamis, 25 Mei 2023 di Balatkop Jabar sampai dengan sekarang tidak pernah dilaksanakan raker semester III secara formal maupun rapat harian.

Sedangkan di ART HMI Pasal 21 ayat 6 huruf c mengatakan apabila Ketua Umum tidak melaksanakan dan atau hadir didalam rapat harian selama 2 bulan berturut-turut dapat diberhentikan dari jabatannya.

Menurut Hilman, apa yang dilakukan oleh Firman Nasution sebagai Ketua Umum telah merusak organisasi secara parah dan sama sekali tidak menjalankan fungsinya sebagai jembatan bagi kader HMI di tingkat provinsi.

“Alih-alih fokus untuk membuat aktifitas dan program kerja dalam rangka membangun organisasi tercinta, Firman Nasution lebih berfokus membangun ambisi politik pribadinya menjadi ketum PB HmI ataupun personalia pengurus PB HmI dari pada kepentingan umum organisasi,” tegas Hilman.

Hilman pun mengibaratkan Firaun adalah diktaktor yang ada dijaman Mesir, akan tetapi sekarang di HMI sudah tercipta “Firaun kecil-kecil” salah satunya Firman Nasution yang sekarang ini menjabat sebagai Kabid Lingkungan Hidup periode 2024-2026 di PB HMI. Namun demikian jabatan lamanya sebagai Ketum Badko HMI Jabar masih tetap dipertahankannya.

“Ini menunjukan bahwa karakterristik beliau seorang yang gila jabatan sedangkan jika menganut cara pandang almarhum Gusdur tidak perlu ada jabatan yang dipertahankan mati-matian,” tandas Hilman.***

Red/K.101

Tinggalkan Balasan