Garut, Kabariku- Kampus Merdeka menjadi sebuah konsep baru yang membiarkan mahasiswa mendapatkan kemerdekaan belajar di perguruan tinggi. Konsep ini pada dasarnya menjadi sebuah lanjutan dari sebuah konsep yang sebelumnya yaitu Merdeka Belajar pada tahun ini masuk tahun ke 3.
Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) merupakan salah satu Program Kampus Merdeka, dimana program ini melakukan pertukaran mahasiswa lintas pulau.
PMM merupakan program mobilitas mahasiswa selama satu semester untuk mendapatkan pengalaman belajar di perguruan tinggi di Indonesia sekaligus menanamkan persatuan dalam keberagaman dari tiap daerah.
Program ini memungkinkan terjadinya pertukaran mahasiswa baik dari PTN ke PTS ataupun sebaliknya.
Dari ratusan bahkan ribuan pendaftar, sebanyak 4 mahasiswa dari Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Garut (Unuga) lolos program PMM outbond diantaranya; M Azrul Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan ke Universitas Syiah Kuala Aceh; Seli Miniawati Program Studi Agroteknologi ke Universitas Prima Indonesia Medan; M Iqbal Hambali Program Studi Agribisnis ke Universitas HKBP Nommensen Medan; dan Imelia Putri Program Studi Agribisnis ke Universitas Muhammadiyah Makasar.
Selain itu, Siti Syarah Maesyaroh, S.P., M.P., selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan menjelaskan, para mahasiswa Faperta Uniga yang mengikuti Program ini juga mendapatkan keuntungan berupa insentif seperti koversi SKS, bantuan biaya hidup, bantuan biaya akomodasi, potongan UKT dan sertifikat peserta.
Bahkan, M Iqbal salah satu mahasiswa Prodi Agribisnis Faperta UNIGA mampu menunjukan kemampuannya bisa menjadi Ketua Suku di PMM outbound di Universitas HKBP Nommensen Medan.
Sebagai informasi PMM outbound sudah berjalan sejak bulan Agustus 2023 sampai Januari 2024, nanti.
Serta dua orang mahasiswi atas nama Seli dari Prodi Agroteknologi dan Imelia Prodi Agribisnis yang berani mandiri mencari pengalaman mengeksplore Indonesia melintasi pulau Jawa ke Kota Medan dan Makasar.
“Harapan dari Pertukaran Mahasiswa Merdeka dilakukan untuk menumbuhkan rasa cinta mahasiswa terhadap keberagaman budaya tanah air serta mendorong perluasan dari sisi akademik mahasiswa, yang diharapkan mendapatkan pengalaman langsung dan mempelajarinya melalui pembelajaran Modul Nusantara,” jelas Siti. Kamis (9/11/2023).
Terpisah, Azrul mahasiswa Prodi Ilmu dan Teknologi Pangan menyampaikan, pengalaman yang sangat luar biasa ketika mengikuti PMM ini, dimana kita hidup beragam ditanah orang dan tetap bangga dengan kebudayaan daerah kita tetapi untuk saling menghargai satu sama lainya dan tidak lupa PMM ini menambah, banyak sekali wawasan, relasi, dan hal hal baru yang kita dapat dari PMM ini.
“Indonesia itu indah, Indonesia itu Kaya akan banyak hal (budaya,agama,suku, keindahan alam, dll), dan Indonesia itu luarbiasa. Sehingga saya bersyukur dengan kegiatan ini lebih mengenal jauh tentang Indonesia” ujar Azrul saat mengikuti talkshow bersama RRI Aceh.***
Red/K.101
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com