Jakarta, Kabariku- Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Dittipidkor) Bareskrim Polri menetapkan dua tersangka dalam kasus dugaan korupsi PT Jakpro yang merugikan negara hingga lebih dari Rp Rp312 miliar.
Kedua tersangka tersebut adalah mantan Direktur Utama (Dirut) PT Jakpro berinisial AH dan mantan Direktur Keuangan (Dirkeu) PT Jakpro berinisial LLM.
Selain sebagai Direktur Utama PT Jakpro, AH juga diketahui sebagai Komisaris PT Jakarta Infrastruktur Propertindo 2015-2017. Sementara LLM, selain mantan Direktur Keuangan juga mantan Komisaris PT Jakarta Infrastruktur Propertindo periode 2015-2018.
PT Jakarta Infrastruktur Propertindo merupakan anak usaha PT Jakpro.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengatakan dalam kasus tersebut pihaknya menerima dua laporan polisi.
“Dalam dugaan tindak pidana korupsi pengelolaan anggaran PT Jakpro yang bersumber dari Pemprov DKI Jakarta, yang dipergunakan dalam pembangunan menara telekomunikasi periode 2015-2018 dan pengadaan barang dan jasa infrastruktur GPON (Gigabit Passive Optical Network) 2017-2018 oleh PT Jakarta Infrastruktur Propertindo, anak usaha PT Jakpro,” ujar Ramadhan seperti dikutip Selasa (8/8/2023).
Ramadhan menambahkan, kerugian negara akibat dugaan tindak pidana korupsi tersebut mencapai Rp312.379.671.113.
Adapun Pasal yang diterapkan dalam kasus tersebut yaitu Pasal 2 ayat 1 dan/atau Pasal 3 dan/atau Pasal 15 UU Nomor 31 tahun ’99 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi juncto pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP
“Saat ini penyidik Dittipidkor Bareskrim Polri masih dan melengkapi berkas perkara untuk selanjutnya diserahkan ke penuntut umum,” tandasnya.
Ramadhan mengatakan, AH dan LLM ditetapkan sebagai tersangka pada 7 Juli 2023 lalu.
Red/K-1002
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post