• Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Jumat, November 21, 2025
Kabariku
Advertisement
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
  • Dwi Warna
  • Kabar Peristiwa
  • Hukum
  • Kabar Istana
  • Politik
  • Profile
  • Opini
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Seni Budaya
  • Pariwisata
  • Hiburan
  • Teknologi
Home Catatan Komisaris

Saweran dan Politik Uang

Redaksi oleh Redaksi
14 Mei 2023
di Catatan Komisaris
A A
0
Hasanuddin, Komisaris WP

Hasanuddin, Komisaris WP

ShareSendShare ShareShare

Catatan Komisaris

Advertisement. Scroll to continue reading.

Kabariku-  Pada mulanya saweran adalah istilah budaya, khas masyarakat Sunda, khususnya di tanah Parahiyangan sebagai tradisi dalam adat pernikahan.

RelatedPosts

Setelah Sufmi Dasco, Kini Teddy Indra Wijaya di “Operasi Podcast Bocor Alus Politik”

Setelah Jenderal Sudirman, Prabowo Menjadi Tokoh Panutan di TNI: Selamat Hari Ulang Tahun ke-80 Tentara Nasional Indonesia

Pernyataan Presiden Tentang Gejala Makar dan Terorisme sebagai Peringatan Kewaspadaan

Dalam tulisan ilmiah Embang Logita berjudul “Lagu saweran dalam pernikahan adat sunda”, Universitas Wiralodra Indramayu, 2019, disebutkan bahwa budaya nyawer atau saweran dalam adat pernikahan Sunda menjadi acara yang menambah semarak dan kemeriahan prosesi pernikahan. Nyawer mampu menciptakan suasana keakbraban diantara kedua mempelai, karena tidak hanya anak-anak, melainkan juga orang dewasa bersemangat untuk mengambil benda-benda saweran.

Di dalam tulisan tersebut dijelaskan bahwa nyawer atau saweran merupakan budaya menaburkan beberapa benda-benda kecil yang dilakukan oleh orang tua kedua mempelai. Konon dengan menaburkan benda-benda tersebut dapat memberikan petunjuk kepada kedua calon mempelai agar dapat menjalankan kehidupan rumah tangga yang berbahagia, dan tidak lupa untuk senantiasa bersedekah kepada orang yang membutuhkan.

Acara nyawer ini dilakukan setelah ijab kabul pernikahan.

Terminologi ini kemudian banyak digunakan pada peristiwa lain tak terbatas pada acara pernikahan, tetapi juga merambah pada acara dangdutan, saat penyanyi diberi uang (disawer) penonton. Dan kini istilah tersebut merambah dalam peristiwa politik, digunakan sebagai istilah bagi-bagi uang dalam momen politik.

Penggunaan istilah ini tidak semata bentuk kreatifitas dan memudahkan memberikan pengertian yang dapat dipahami, karena sudah mentradisi sehingga berkonotasi sesuatu yang lumrah, dan pada akhirnya bagi-bagi uang dalam politik adalah peristiwa biasa saja.

Baca Juga  Setelah Sufmi Dasco, Kini Teddy Indra Wijaya di "Operasi Podcast Bocor Alus Politik"

Namun, saatnya kita meninggalkan dan tidak menggunanakan istilah tersebut (sawer-nyawer) dalam peristiwa bagi-bagi uang yang dilakukan politisi kepada pemilih, baik dalam momen kunjungan atau kampanye, atau peristiwa politik lainnya. Sebab, bagi-bagi uang dalam politik pemilihan adalah bagian dari politik uang atau money politik yang merupakan peristiwa pidana.

Negara mengatur larangan politik uang dalam pemilihan melalui UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, sebagai peristiwa pidana (Pasal 523), yang menyatakan bahwa setiap orang (pelaksana pemilu, peserta dan/atau tim kampanye Pemilu) pada saat kampanye, masa tenang dan saat pemungutan suara, dilarang menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya sebagai imbalan kepada peserta kampanye dan pemilih.

Politik uang atau money politik adalah korupsi electoral, korupsi ini adalah embrio korupsi politik.

Korupsi electoral adalah bentuk memanipulasi pemilih untuk menentukan pilihannya bukan berdasarkan aspirasi politiknya melainkan karena pemberian uang atau benda-benda tertentu. Akibatnya, hasil pemilihan akan melahirkan wakil dan pemimpin yang manipulatif, dan pergantian kekuasaan (legislative-eksekutif) melalui proses pemilu atau demokrasi, atau pemerintahan rakyat berubah menjadi moneykrasi, atau kekuasaan berdasarkan uang.

Berbagi uang di masa kampanye, masa tenang dan pada saat pemungutan suara bukanlah saweran dalam pengertian budaya, melainkan tindak pidana politik uang, dan penggunaan istilah bagi-bagi uang dalam politik sebagai saweran tentu akan merusak pengertian saweran dalam tradisi kita.

HASANUDDIN, Komisari WP

Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

Tags: korupsi politikpolitik uangsaweran
ShareSendShareSharePinTweet
ADVERTISEMENT
Post Sebelumnya

Jaleswari: Pemerintah Mendukung Keterwakilan Perempuan Paling Sedikit 30% dalam Pencalonan DPR

Post Selanjutnya

Hazardous Pemilu 2024

RelatedPosts

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad bersama Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya di gedung DPR

Setelah Sufmi Dasco, Kini Teddy Indra Wijaya di “Operasi Podcast Bocor Alus Politik”

19 Oktober 2025
Presiden Prabowo Subianto inspeksi pasukan dalam upacara HUT ke-80 “TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju” di kawasan Silang Monas, Jakarta, Minggu (5/10/2025).

Setelah Jenderal Sudirman, Prabowo Menjadi Tokoh Panutan di TNI: Selamat Hari Ulang Tahun ke-80 Tentara Nasional Indonesia

5 Oktober 2025
Presiden Prabowo pidato perdana di sidang tahunan MPR RI, Jumat (15/8/2025)

Pernyataan Presiden Tentang Gejala Makar dan Terorisme sebagai Peringatan Kewaspadaan

4 September 2025

Persatuan Dunia Lebih Mudah daripada Persatuan Nasional? Tantangan Awal Presiden Prabowo

5 Agustus 2025

Kancil itu Bernama Sufmi Dasco, Sahabat Gajah

24 Juli 2025
Hasanuddin Koordinator SIAGA 98 dan Pendiri LBH Padjajaran

KPK dan Tantangan Keterbukaan, SIAGA 98: Perlu Evaluasi Komunikasi Publik

13 April 2025
Post Selanjutnya

Hazardous Pemilu 2024

Pejabat Bea Cukai Makassar Andhi Pramono Dicegah ke Luar Negeri. Berikut Penjelasan Jubir KPK

Discussion about this post

KabarTerbaru

Sandri Dorong Reformasi Polri Menyentuh Ranah Struktural dan Organisatoris

21 November 2025
Foto Bersama: Prodi S1 Akuntansi Universitas Garut sukses berpartisipasi di Parade Riset Akuntansi X dengan mengirimkan 20 dosen pada PKM internasional

Akuntansi Uniga Tunjukkan Kiprah Global: 20 Dosen Ikuti PKM Internasional, 10 Artikel Tampil di PRA X

21 November 2025
Caption: Psikiater dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr. Mintarsih A. Latief Sp.KJ ketika menjawab pertanyaan wartawan di Gedung IDX kawasan niaga SCBD Jakarta Selatan, Kamis (20/11/2025).

Saham Blue Bird Tbk Terus Anjlok, Imbas dari Kasus Pencurian Saham Mintarsih

21 November 2025
Nova Arianto Resmi Nahkodai Timnas U-20 Indonesia/PSSI

PSSI Tunjuk Nova Arianto sebagai Pelatih Baru Timnas U-20

21 November 2025
Kabupaten Garut meraih penghargaan Terbaik V dalam pelaksanaan Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting 2024/IST

Garut Raih Penghargaan Terbaik V dalam Aksi Percepatan Penurunan Stunting 2024

21 November 2025
Proses pemulangan para pekerja yang terlantar/IST

13 Pekerja Asal Garut dan Tasikmalaya yang Terlantar di Kalbar Berhasil Dipulangkan dengan Selamat

21 November 2025
Logo PSSI/PSSI

PSSI Minta Publik Sabar Soal Pengumuman Pelatih Baru Timnas Indonesia

21 November 2025
Pelatih PERSIB, Bojan Hodak/Persib

Bojan Hodak Targetkan Kemenangan PERSIB Saat Hadapi Dewa United di GBLA

21 November 2025
Bagi kapten PERSIB, Marc Klok/Persib

Klok Sambut Laga Kontra Dewa United sebagai Obat Rindu Bermain di GBLA

21 November 2025

Kabar Terpopuler

  • FDTOI gelar demo besar-besaran ojol 20 November dengan lima tuntutan regulasi.(Foto:Ist)

    Demo Besar-Besaran Ojol dan Kurol 20 November, FDTOI Sampaikan Empat Tuntutan Utama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Tujuh  Anak Try Sutrisno: Dari Jenderal, Dosen, hingga Psikolog di Amerika Serikat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Seminar Nasional FH UI, Irjen Andry Wibowo: “Reformasi Polri Tak Boleh Berhenti, Polisi adalah Wajah Negara”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanah, Laut, dan Negara yang Tersesat: Menegakkan Dialektika Petani dan Nelayan di Tengah Kontradiksi Kebijakan Agraria

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jarang Terungkap, Inilah Orang Tua dan Tiga Saudara Kandung Menlu Sugiono Beserta Pekerjaannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jangan Takut “Lapor Pak Purbaya”: Ini Nomor Konfirmasi Aduan Pajak-Bea Cukai

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • DPR Resmi Sahkan UU KUHAP Baru, Puan Maharani: Mulai Berlaku 2 Januari 2026

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Kabariku

Kabariku adalah media online yang menyajikan berita-berita dan informasi yang beragam serta mendalam. Kabariku hadir memberi manfaat lebih

Kabariku.com Terverifikasi Faktual Dewan Pers dan telah mendapatkan Sertifikat dengan nomor: 1400/DP-Verifikasi/K/VIII/2025

Kabariku

SOROTMERAHPUTIH.COM BERITAGEOTHERMAL.COM

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2025 Kabariku.com

Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan

© 2025 Kabariku.com