Kabariku- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membenarkan adanya laporan dugaan penyelewengan dana bantuan gempa bumi Cianjur yang menyeret nama Bupati Cianjur.
Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri, SH., mengatakan, Saat ini, laporan tersebut memasuki tahap verifikasi, untuk ditelaah laporan tersebut guna memastikan kesesuaian administrasi.
“Sejauh ini laporan masih tahap verifikasi,” kata Ali Fikri kepada kabariku, Kamis (29/12/2022) malam.
Namun Ali Fikri tidak merincikan nama dan materi laporan tersebut.
“Tidak bisa disampaikan karena dilindungi Undang-Undang,” tegas Ali.
Sebelumnya beredar kabar, kelompok masyarakat dari Acsenahumanis Respon Foundation melaporkan Bupati Cianjur, H. Herman Suherman ke KPK, atas dugaan penyalahgunaan jabatan sebagai Bupati untuk mengalihkan bantuan dari Emirates Red Crescent.
Bantuan tersebut berupa 2.000 lembar selimut, 25 ton beras, 1.000 paket kebersihan, 500 lampu dengan sumber tenaga solar, serta battery charger untuk tenda.
Pelapor menduga Bupati Herman merepacking bantuan dari Emirates Red Recent dengan kemasan partai dan menempatkan bantuan itu ke gudang-gudang dan ke ruko-ruko.
“Yang tadinya sumbangan dari lembaga internasional diubah menjadi kemasan partai dan dijual ke pasar,” ujar Ery.
Acsena Humanis Respon Foundation Angkat Bicara
Melansir CianjurToday, Co-Fouder Acsena HumanisRespon Foundation, Andika menegaskan pihaknya tidak pernah membuat laporan. Bahkan akunya, nama organisasinya dicatut dan dimanfaatkan oleh pihak yang melaporkan kasus tersebut.
Andika mengaku dirinya baru tahu ada pemberitaan terkait Acsena Humanis Foundation yang melaporkan kasus dugaan penyelewengan bantuan untuk korban gempa.
Sebab beberapa hari terakhir dirinya tengah berada di luar kota terkait mitigasi bencana.
“Saya sedang di luar daerah dan kemarin malam dapat DM jika Acsena katanya viral. Setelah saya cek viralnya itu soal pemberitaan pelaporan dugaan penyelewengan bantuan dengan Acsena sebagai pelapornya,” ujar dia.
Andika menegaskan, pihaknya (Acsena) tidak pernah membuat laporan apapun ke KPK atau aparat penegak hukum lainnya.
Bahkan dia juga sudah mengkonfirmasi kepada seluruh tim serta relawan terkait hal tersebut, dan hasilnya, tidak ada satupun yang membuat laporan itu.
“Saya sudah tanya tim dan potensi relawan, tidak ada yang membuat laporan ke KPK. Ditambah lagi Acsena ini satu komando, tidak ada pergerakan secara mandiri,” jelasnya.
Andika menyebut, laporan tersebut bukan dari pihaknya, melainkan nama organisasinya dicatut oleh pelapor.
“Kami tegaskan jika kami tidak membuat laporan tersebut dan tidak mungkin membuat laporan itu di tengah situasi bencana. Kami tahu bagaimana kondisi di lapangan. Jadi itu ada pihak yang mempolitisasi dan mencatut nama Acsena,” ucap dia.
Lanjutnya, tidak ada perwakilan Acsena Humanis Respon atas nama Ery seperti yang diberitakan oleh beberapa media nasional. Ia menduga, nama Ery itu dicatut dari YouTube.
“Mungkin nama Ery itu dicatut dari YouTube, yaitu acara yang memang diprakarsai Acsena, tapi nama itu tidak mewakili Acsena,” ucap dia.
Oleh karena itu, Andika bersama Acsena Humanis Respon akan melaksanakan konferensi pers bersama Bupati Cianjur H. Herman Suherman untuk mengklarifikasi kabar ini.
“Jumat (30/12/2022) kami akan berangkat ke Cianjur,” tutupnya.***
Red/K.101
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post