GARUT, Kabariku- Bupati Garut, H. Rudy Gunawan, S.H., M.H., MP., menghadiri sekaligus membuka acara Musyawarah Daerah (MUSDA) IX Tahun 2022 Pimpinan Daerah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PD KAMMI) Kabupaten Garut yang diselenggarakan di Gedung Islamic Center, Kabupaten Garut, Jum’at (3/6/2022).
MUSDA IX KAMMI 2022 akan dilaksanakan dua hari kedepan ini mengangkat tema “Tadabbur Ayat Pancasila untuk Meradikalisasi Nilai Nasionalisme Terhadap Muslim Negarawan dalam Rangka Mentauhidkan Indonesia”.
Dalam sambutannya, Bupati Garut, Rudy Gunawan berterimakasih kepada para ulama yang telah memberikan kontribusinya kepada masyarakat.
“Saya selaku Bupati Garut mengucapkan selamat berdemokrasi semoga KAMMI kedepan mampu menjadi lebih baik,” kata Rudy.
Bupati Rudy mengatakan, Pemimpin pemerintahan memiliki keterbatasan sebagaimana manusia biasa.
“Jangankan Bupati, Presiden sekalipun pasti melakukan kesalahan. Saya biasa dimaki ataupun dikritik, wajar, karena manusia bermacam-macam. Saya memiliki dosen yang berpesan ‘jangan bikin malu UNPAD’ akibat perkataan dan perbuatan yang relevan. Saya sangat suka berdiskusi terbuka silahkan, tak sedikit demonstran yang memang membawa data yang dangkal. Namun begitu, kondisi Garut hari ini sudah lebih baik dibanding sebelumnya,” kata Rudy dalam sambutannya.
Acara pembukaan MUSDA IX KAMMI Garut dihadiri oleh Kadispora, perwakilan Kesbangpol, Dinkes, Disperindag, Kemenag, GOW dan Polres serta beberapa SKPD dan OKP Kabupaten Garut.
Ketua pelaksana kegiatan Musda IX, Ali Thowaf, mengatakan tema yang diambil dalam kegiatan musda kali ini adalah meradikalisasi.
“Salah satu terminasi yang Kami gunakan adalah radikalisasi, karena begitu pentingnya pemikiran yang radikal. Pemikiran radikal ini akan membentuk prinsip yang kuat dan aksi totalitas yang pada akhirnya melahirkan tujuan yang komprehensif,” kata Ali dalam laporannya.
Sementara sambutan Ketua Umum PD KAMMI Garut, Hamzah Sayyidussyuhada, S.T., menyebut, Pemda harus bisa menjadi jembatan antara kampus sebagai solution maker dan masyarakat sebagai problem.
“Banyak sekali masalah yang dihadapi masyarakat tapi banyak pula mahasiswa yang mencari permasalahan untuk diselesaikan sebagai karya ilmiah, namun masyarakat tak menemukan solusi begitupun mahasiswa tak solutif karena mengarang masalah supaya biaya risetnya murah,” kata Hamzah.
Perkara inilah, lanjut Hamzah, yang membuat kampus sebagai lembaga riset tidak memberikan banyak manfaat kepada masyarakat. Ditambah lagi, pemerintah yang memiliki anggaran untuk menyelesaikan masalah jarang menggunakan pendekatan ilmiah. Semuanya tidak nyambung.
“Hari ini Kita memiliki Perda kepemudaan tinggal ditangan bupati Kita bisa mendorong dukungan riset kepada para mahasiswa yang layak dibantu tentu dengan syarat riset yang relevan dengan masalah yang dihadapi masyarakat dan pemerintah. Memberikan saySebagai mahasiswa, membuat riset yang bermanfaat sangat cukup untuk memberikan kebanggaan secara pribadi,” menutup sambutannya.
Ketua KNPI Garut, Okke M. Hadits mengatakan, masa jabatan kepengurusan ini terasa sangat singkat sehingga tak terasa telah dilaksanakan musda yang dilaksanakan setiap 2 tahun sekali.
“Dua tahun merupakan waktu yang sangat singkat bagi jabatan organisasi kepemudaan. KNPI akan menjadi jembatan bagi pemuda untuk menyampaikan ide dan gagasannya kepada pemerintah sehingga kehadiran perda yang telah diterbitkan pun perlu diperjuangkan bersama-sama supaya terealisasi dengan baik,” ucap Okke.
Dikesempatan yang sama, Hadir pula ketua Keluarga Alumni KAMMI Jabar, Hendro Sugiarto, SE., M.MKMT., mengingatkan hal yang sering dilupakan oleh aktivis yakni aspek kepemudaan yang lain.
“Aspek kepemudaan itu selain kepemimpinan juga ada kewirausahaan yang sering terlewatkan, pemerintah mulai dari pusat banyak menawarkan ruang untuk kewirausahaan sehingga fokus ini jangan sampai terlewatkan,” kata Hendro.
Ketua MPD KAMMI Garut, Riana Abdul Azis berstatement pula dalam sambutan nya bahwa problematika di Garut itu tak perlu digalipun tampak.
“Masalah yang Kita hadapi sangat kompleks mulai dari angka kematian ibu hingga riset mahasiswa yang tidak relevan karena tidak pentahelix dan lain sebagainya,” ujarnya.
Wakil Bupati Garut, dr. H. Helmi Budiman, menyampaikan, Makna Pancasila dalam stadium general.
“Pancasila lahir dari perjuangan para pahlawan, beberapa kali pancasila direvisi hingga muncul pancasila dengan teks yang saat ini Kita ketahui. Revisi ini tak lepas dari filosofi yang terkandung dari setiap perubahan nya,” menutup.***
Red/K.101
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post