Kabariku- Statement Megawati Soekarnoputri pada Rakernas II PDI Perjuangan, menjelaskan bahwa Demokrasi sistem bangsa ini bukan sistem Parlemter melainkan Presidiansial, tidak ada koalisi-koalisian.
“Konsekwensi dari pernyataan Bu Mega itu, berakibat hilangnya PT 20% sebagai syarat maju Pilpres 2024, dan menghitung kemenangan Paslon cukup satu putaran dengan suara terbanyak,” kata politisi senior Bambang BeaThor Suryadi. Jum’at (24/6/2022).
Menurutnya, Dengan menerapkan suara terbanyak, berapapun angka kemenangan dari Paslon yang lain sehingga cukup sekali putaran bertarungan diantara Paslon.
“Pernyataan itu tentu berangkat dari rasa kecewanya, karena Kabinet menjadi Gembrot akibat Parpol Koalisi ikut masuk menjadi Menteri Kabinet, kondisi itu menyebabkan Partai utama pengusung Paslon mendapat jatah kursi terbatas,” terang BeaThor.
Gagasan Pemilihan Langsung yang dilakukan oleh Lembaga Survei, kata BeaThor, akan meghemat Dana Ratusan Triliunan.
“Ada beberapa Lembaga Survei yang mampu menghadirkan kerjanya dengan membuktikan angka hasil surveinya hanya berselisih nol koma nol persen dari Real Count suara TPS,” ujarnya.
Eks staf Kantor Staf Presiden (KSP) ini menyebut, Pilpres yang dilakukan oleh Lembaga Survei adalah gagasan terobosan yang efektif efiesien dan tepat sasaran.
“Gagasan ini harus diperbincangkan mulai sekarang karena di tahun 2024 itu, kita sudah masuk arena krisis akibat perang, muncul virus covid yang baru dan ganas,” tutupnya.***
Red/K.101
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com