BANDUNG, Kabariku- Sangat amat disayangkan, acara konsolidasi relawan RK yang dikemas dalam kegiatan halal bihalal pada hari Senin, 16 Mei 2022, menjadi blunder RK di hadapan relawan pendukungnya, meski pada saat acara relawan yang hadir masih mencoba menahan diri.
Menurut Amin mantan Relawan dan Pokja Relawan RK, Betapa tidak, momentum halal bi halal dan bertemu relawan yg hanya setahun sekali itu seyogyanya dibuat untuk ajang silaturahmi, melepas rindu, bertukar gagasan dalam menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur.
“Malah menjadi blunder manakala RK menyampaikan tipologi jenis atau karakteristik relawan versinya sendiri. Ini terlihat di beberapa grup WA relawan RK dan media sosial tim RK. Video Statment yang tidak tepat tersebut kini sudah telah tersebar luas dan mendapat berbagai respon, baik di Grup WA ataupun media sosial. Meski mengakui bahwa dirinya tak diundang dalam acara tersebut,” ungkap Amin. Rabu, (18/5/2022).
Hal senada disampaikan Bagus, Mantan Ketua Barisan Ridwan Kamil (Barmil), RK ini pejabat fublik dan menduduki jabatan politis, bukan akademisi atau profesor yang sedang melakukan riset.
“Tak selayaknya mengutarakan hal tersebut, karena akan memecah belah dan mencurigai antar relawannya. Saya khawatir kebiasaan membuat tipologi seperti ini bisa memecah belah masyakarat yg lebih luas jika kita menarik dalam masalah/konteks lain,” tegas Bagus.
Bagus mengungkap kekecewaannya sebagai pendukung RK sejak Walikota Bandung hingga Gubernur Jawa Barat sangat kecewa kepada RK. Seyogya RK fokus mengurusi permasalahan Jawa Barat, disisa masa jabatannya.
“Karena banyak program yang belum dan tidak jalan, salah satu alasannya karena pandemi. Ko aneh, masih pandemi dan sebagai gubernur malahan mikirin pilpres. Secara etis, ini sudah menghianati amanah yang di berikan masyarakat Jawa Barat,” tutup Bagus.
Sebagai informasi, pada acara Halal Bihalal, RK mengatakan, Sebagai pemimpin yang telah mengikuti dua kali pemilihan Kepala Daerah, dirinya (RK) mengaku sudah bisa menilai karakteristik relawan pendukungnya.
“Relawan ada tiga golongan. Pertama, yang mendukung dan tidak berharap apa-apa. Berharapnya hanya perubahan peradaban,” ucap Kang Emil.
Kedua, ada pula relawan yang mendukung, namun diakhiri dengan harapan akan sesuatu.
“Wajar, dalam relasi kemanusiaan, siapa yang menolong, harus ditolong. Tapi, harus gimana situasi, mun aya ditarima, teu aya ditampi. Wayahna, sesuai situasi,” ujarnya.
Terakhir, RK mengatakan, ada pula golongan relawan yang dinilainya justru merepotkan. Biasanya, kata dia, relawan golongan terakhir ini memberikan dukungan dengan syarat yang mereka tentukan.
“Ada pengharapan, tapi harus gimana mereka. Sudah difasilitasi, sudah diberi, sudah dikasih kesempatan, tapi tak pernah puas,” tutur Kang Emil.
Meski sudah dinegasikan sebagai relawan pendukung RK, karena tidak mendukung RK untuk Pilpres 2024 secara pribadi sangat prihatin dan kecewa luar biasa dari pernyataan tersebut.
Sebagai mantan relawan pendukung, lanjut Amin, ikhlas mendukung RK untuk menjadi Gubernur 2018-2023 dan ikhlas juga tidak mendukung RK untuk Pilpres nanti.
“Saya tidak mau RK terjebak oleh ambisi politik atau haus kekuasaan, seperti ungkapannya sendiri,” uajrnya.
Maka dari itu, pihaknya berpandangan agar RK fokus menyelesaikan janji kampanyenya sampai tuntas.
“Baik janjinya yang tertuang RPJMD / program unggulan, ataupun janji-janji RK saat kampanye dulu, gak mikirin pilpres sampai kasak kusuk mencari dukungan partai. Karena yang akan jadi korban adalah masyarakat Jawa Barat,” tambah Amin.
Ditandaskan Amin, Jika RK lupa mengenai janji-janji waktu kampanye ke daerah-daerah, ia menyebut datanya masih ada, catatan janji-janji kampanyenya dulu.
“Jika RK mau ayo kita duduk bareng dan selesaikan janji-janjinya. Karena janji itu hutang, dan hutang harus dibayar. Karena urusannya bukan hanya didunia saja. namun sampai ke akhirat kelak,” tutup Amin.***
Red/K.000
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post