Kabariku- H. Yulian Gunhar, S.H., M.H., Anggota DPR RI., mendukung kebijakan pelarangan ekspor CPO dan menindak tegas seluruh pemain minyak goreng.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melarang ekspor bahan baku minyak goreng atau minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan minyak goreng per Kamis, 28 April 2022 mendatang. Larangan ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng ini rencananya akan diberlakukan hingga batas waktu yang akan ditentukan kemudian.
Menanggapi keputusan tersebut, Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Yulian Gunhar mendukung kebijakan tegas yang diambil oleh Presiden Jokowi itu.
“Kebijakan tegas melarang ekspor CPO dan minyak goreng ini harus kita dukung demi menjamin ketersediaan minyak goreng di dalam negeri dengan harga terjangkau,” katanya dalam keterangan tertulis dilaman instagram milik @gunharpaduka, dikutip Minggu (24/4/2022).
Menurut Anggota Komisi VII DPR RI Gunhar, Selain mendukung langkah tegas pemerintah itu, DPR juga berencana menindaklanjuti kebijakan pelarangan ekspor CPO dan minyak goreng dengan membentuk Pansus Mafia Minyak Goreng.
“Senayan bersama Pemerintah akan semakin kencang melawan mafia minyak goreng. Dimana DPR akan segera menindaklanjuti langkah tegas presiden itu dengan membentuk Pansus Mafia Migor,” katanya.
Bahkan, Gunhar menambahkan dalam waktu dekat DPR juga akan membentuk Pansus untuk mengusut praktik mafia pangan terhadap sembilan bahan pokok, selain minyak goreng. Mengingat bahan-bahan kebutuhan pokok selain minyak goreng juga rawan menjadi ajang permainan para mafia.
“Bukan hanya Migor, DPR juga akan segera membentuk pansus pangan, termasuk sembilan bahan pokok (sembako),” terangnya.
Anggota DPR Dapil Sumsel II itu juga meminta kebijakan pelarangan ekspor CPO dan minyak goreng itu disertai dengan pengawasan ketat dari produsen sampai distributor akhir. Demi memastikan harga minyak goreng terjangkau ketika pasokan berlimpah.
“Kami meminta pemerintah tegas melakukan pengawasan tata niaga minyak goreng, serta menindak tegas seluruh pemain yang mencoba menahan stok atau mengambil margin terlalu tinggi,” tutup Yulian Gunhar.***
Red/K.000
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post