KABARIKU- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo saat baru saja menginjakan kakinya di tanah air sepulang dari Hawaii, Amerika Serikat.

Politisi Partai Gerindra tersebut ditangkap di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, ketika baru saja turun dari pesawat pada Rabu dinihari (24/11/2020) pukul 01.23 WIB.
Dari pihak KPK, tampak penyidik senior Novel Baswedan ikut serta dengan t8im saat melakukan penangkapan terhadap Edhy.
Menurut keterangan, Edhy terbang ke Ocean Institute di Hawaii untuk mempelajari produksi benih-benih udang, khususnya vaname, yang hendak dikembangkan di Tanah Air.
Ketua KPK Firli Bahuri membenarkan tentang penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
“Yang bersangkutan diduga terlibat korupsi dalam penetapan izin ekspor baby lobster,” jelasnya, Rabu (25/11/2020).
Saat ini, lanjut Firli, politikus Partai Gerindra tersebut sedang menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menambahkan, sekitar 10 orang yang ditangkap oleh KPK di Bandara Soeta. Ia berasal dari lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Selain pejabat, keluarga Edhy Prabowo yang ikut dalam rombongan diamankan dalam OTT tersebut.
“Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan. Apa saja dalam kaitan kasus apa, nanti KPK akan ada ekspose lebih detail,” ujar Nurul.
Sekilas Profil Edhy Prabowo
Nama lengkapnya Dr. Edhy Prabowo, S.E., M.M., M.B.A. Ia lahir di Muara Enim, Sumatera Selatan, 24 Desember 1972.
Sebelum menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan sejak 23 Oktober 2019, Edhy pernah menjabat sebagai Ketua Komisi IV DPR dan Ketua Fraksi Gerindra di MPR RI peridoe 2014 – 2019.
Tak banyak diketahui jika Edhy merupakan atlet pencak silat nasional. Selain pernah memenangkan medali di Pekan Olahraga Nasional (PON), dia juga pernah mengikuti kejuaraan tingkat mancanegara.
Edhy pun sempat diterima di Akabri di Magelang, Jawa Tengah. Namun ia kemudian keluar dari kesatuan TNI.
Ketika merantau di Jakarta, Edhy diperkenalkan dengan Prabowo Subianto yang saat itu menjabat Dangrup III TNI AD dan berpangkat Letnan Kolnel.
Prabowo akhirnya menampung Edhy dan teman-temannya. Edhy dibiayai Prabowo mengenyam ilmu pendidikan Fakultas Ekonomi Universitas Moestopo. Selain itu, Edhy juga diminta untuk belajar silat setiap akhir pekan di Batujajar, Bandung.
Seiring waktu berjalan, Edhy akhirnya menjadi orang kepercayaan Prabowo. Dia menjadi orang yang mendampingi jenderal bintang tiga tersebut saat berdomisili di Jerman dan Yordania. Kala itu, Prabowo tengah merintis usaha di negeri tersebut. (Ref)
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post