• Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Jumat, Oktober 3, 2025
Kabariku
Advertisement
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Tokoh
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Tokoh
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
  • Dwi Warna
  • Kabar Peristiwa
  • Hukum
  • Kabar Istana
  • Politik
  • Tokoh
  • Opini
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Seni Budaya
  • Pariwisata
  • Hiburan
  • Teknologi
Home Uncategorized

Mengenang Pembantaian Ratusan Penduduk Cibatek Garut oleh Pasukan Belanda

Redaksi oleh Redaksi
21 Agustus 2020
di Uncategorized
A A
0
H. Ade alias Ahmad Romli beserta istri, Hj. Oom Marliah.  Ade merupakan saksi hidup atas kekejaman Belanda terhadap penduduk Cibatek. (Foto: Ref/Kabariku)

H. Ade alias Ahmad Romli beserta istri, Hj. Oom Marliah. Ade merupakan saksi hidup atas kekejaman Belanda terhadap penduduk Cibatek. (Foto: Ref/Kabariku)

ShareSendShare ShareShare

KABARIKU – Pembantaian ratusan penduduk Kampung Cibatek, Desa Margahayu, Kecamatan Leuwigoong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, oleh pasukan Belanda, hingga kini masih belum ada yang mengungkap. Tragedi kemanusiaan ini tak tampil di panggung sejarah kemerdekaan, baik sejarah nasional maupun sejarah lokal Garut.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Padahal menurut Kakek Ade, salah satu saksi yang masih hidup atas tragedi berdarah tersebut, lebih dari 100 penduduk Cibatek tewas diberondong peluru pasukan Belanda saat itu. Tak puas membunuh penduduk, pasukan Belanda kemudian membakar puluhan rumah para korban pembantaian.

RelatedPosts

Rakernis Satgas Saber Pungli 2023, Dr. Andry Wibowo: Memitigasi Pungli di Sektor Bea Cukai

Dukung Sistem Pemilu Proporsional Terbuka, Puluhan Tokoh Nasional Ajukan Amicus Curiae Jelang Putusan MK

Pemkab Garut Terbitkan SE Terkait Peningkatan Sistem Mitigasi Gempa Bumi

“Selain membunuh lebih dari 100 orang tak berdosa, pasukan Belanda pun membakar puluhan rumah para korbannya,” kata Kakek Ade yang bernama asli Ahmad Romli itu, Kamis (20/8/2020).

Ade yang pensiunan PNS ini, kini tinggal di Kampung/Desa wanakerta, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut. Namun ia lahir dan dibesarkan di Kampung Cibatek, tempat pembantaian berlangsung. Dan ia anak dari salah satu korban tewas dalam pembantaian tersebut.

Kini Ade berusia 82 tahun. Saat pembantaian terjadi, ia duduk di bangku Sekolah Rakyat (SR) kelas I. Ia menyaksikan ayahnya, H. Abdul Kodir, tergeletak di tanah mandi darah dengan luka tembak di kepala dan wajah.

“Sejak saat itu Bapak menjadi anak yatim,” kata Ade.

Selain kehilangan ayah, hari itu Ade juga kehilangan uwaknya, Enda, (dikenal dengan panggilan Mama Enda), dan dua kakak sepupunya, putra Mama Enda, yaitu Iding dan Enos.

Baca Juga  PSBB Jabar Kembali Diperpanjang, Garut Kini Masuk Zona Kuning

“Mama Enda ditembak di kepala juga, sedangkan dua putranya ditembak di bagian dada,” jelas Ade.

Menurut Ade, peristiwanya terjadi pada tahun 1948 saat Agresi Mliter II. Saat itu siang hari menjelang ashar. Namun bulan dan tanggalnya ia lupa.

“Yang jelas saat itu bulan Ramadhan, dan ayah Bapak ditembak saat mau tadarus di masjid dekat rumah sambil menunggu shalat Ashar,” ujarnya.

Ade menceritakan, pasukan Belanda datang dari jalan yang melintang di atas bukit Sandaan di pinggir kampung. Dari sana dengan cepat mereka menuju Cibatek, sebagian ke Cibatek Lebak sebagian lagi ke Cibatek Girang. Cibatek Lebak adalah kampung di mana Ade tinggal.

Pasukan Belanda datang ke Cibatek usai patroli dari Patrol, kampung yang berada sekitar 700 meter ke arah Barat.

Konon, sebenarnya pasukan Belanda berniat langsung pulang menuju Garut. Namun dalam perjalanan, tepat di Sandaan, mereka mendengar suara tembakan. Diperkirakan tembakan itulah yang membuat pasukan Belanda kalap. Mereka mengira di Cibatek ada pejuang dari milisi atau laskar sehingga akhirnya membantai semua laki-laki penduduk Cibatek.

H. Abdul Kodir yang saat itu baru keluar rumah mau menuju masjid, tertangkap. Setelah dipukul beberapa kali, ia kemudian ditembak.

Belanda terus menyisir kampung sehingga berhasil menangkap Mama Enda, Iding dan Enos. Ketiga orang itu lalu dikumpulkan di halaman rumah Mama Enda. Setelah disiksa, ketiganya kemudian diberondong peluru.

Yang lebih kejam lagi adalah pasukan Belanda yang menyisir Cibatek Girang. Di sinilah pembantaian besar-besaran terjadi. Mereka membunuh hampir semua penduduk yang mereka temukan, baik laki-laki maupun perempuan. Usai membunuh, mereka pun membakar rumah para korban.

“Lebih 100 penduduk Cibatek Girang tewas hari itu. Sebagian mayatnya ada yang gosong akibat ikut terbakar,” jelas Ade.

Baca Juga  Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono Lepas Keberangkatan 120 Jamaah Umroh Al-Garuti Maky 999

Kekejaman pasukan Belanda tak berhenti di situ. Saat mau pulang usai melakukan pembantaian, mereka membawa Amud, warga Cibatek Girang lainnya yang baru pulang dari kebun tembakau. Di daerah Cikukuk, dekat jalan raya, Amud disuruh naik ke pohon kelapa. Setelah disuruh memetik seluruh buahnya, Amud yang masih berada di pohon kelapa kemudian diberondong peluru.

“Jenazah Kang Amud ditemukan tergelatak tepat di bawah pohon kelapa,” ujar Ade.

Ade mengaku terkadang ada dendam terhadap Belanda akibat peristiwa itu. Bahkan saat pemuda ia sempat mendaftar menjadi anggota TNI dan berharap Indonesia berperang lagi dengan Belanda agar ia bisa menuntaskan dendam tersebut.

“Namun ibu tak merestui sehingga mendaftar TNI dibatalkan,” ujarnya.

Ade berharap tragedi itu tak terjadi lagi, bukan saja kepada bangsa Indonesia tapi juga seluruh bangsa di dunia.

“Perang banyak mengorbankan orang tak berdosa dan tak tahu apa-apa,” ujarnya. (Ref)

Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

Tags: Agresi Militer 2CibatekKekejaman Belanda
ShareSendShareSharePinTweet
ADVERTISEMENT
Post Sebelumnya

Janda Asal Bandung Barat Ini Mau Jual Rumah Sekaligus Siap Diperistri Pembeli

Post Selanjutnya

Disebut Gelontorkan Anggaran Influencer Rp 90,45 Miliar, KSP: “Dari Mana Temuan Itu?”

RelatedPosts

Rakernis Satgas Saber Pungli 2023, Dr. Andry Wibowo: Memitigasi Pungli di Sektor Bea Cukai

15 Juni 2023

Dukung Sistem Pemilu Proporsional Terbuka, Puluhan Tokoh Nasional Ajukan Amicus Curiae Jelang Putusan MK

10 Juni 2023

Pemkab Garut Terbitkan SE Terkait Peningkatan Sistem Mitigasi Gempa Bumi

8 Juni 2023

Polres Garut Gerebek Dua Perusahaan Penyalur TKI Ilegal 14 Diamankan

8 Juni 2023

Sosialisasi dan Implementasi Peraturan dan nonPeraturan Produk Hukum Bawaslu

8 Juni 2023

‘Inovasi Social Enterprice’ Desa Cinta Karangtengah Wakili Garut Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Jawa Barat 2023

7 Juni 2023
Post Selanjutnya

Disebut Gelontorkan Anggaran Influencer Rp 90,45 Miliar, KSP: "Dari Mana Temuan Itu?"

Risa Santoso. (*)

Mengenal Risa Santoso, Mantan Staf KSP yang Kini Jadi Rektor

Discussion about this post

KabarTerbaru

Patroli Polri Presisi

Polri Terbitkan Perkap 4/2025, Koalisi Masyarakat Sipil Ingatkan Risiko Penyalahgunaan Kewenangan

3 Oktober 2025
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyaksikan langsung demo laut dan sailing pass di acara Presidential Inspection, pada Kamis, 2 Oktober 2025. (Foto: BPMI Setpres)

Kemegahan Armada Nusantara: Presiden Prabowo Saksikan Demo Laut TNI AL di Teluk Jakarta

3 Oktober 2025
Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan pangkat istimewa kepada 11 perwira purnawirawan Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada acara Presidential Inspection di Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dr. Radjiman Wedyodiningrat (RJW-992), pada Kamis, 2 Oktober 2025. (Foto: BPMI)

Presiden Prabowo Anugerahkan Pangkat Istimewa kepada 11 Purnawirawan TNI di KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat

3 Oktober 2025
Presiden Prabowo Subianto menghadiri acara Presidential Inspection di Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dr. Radjiman Wedyodiningrat (RJW-992) di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Kamis, 2 Oktober 2025. (Foto: BPMI Setpres)

Presiden Prabowo Anugerahkan Tanda Kehormatan kepada Perwira dan Satuan TNI di KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat

3 Oktober 2025
Jadwal MotoGP Mandalika/Mandlika

MotoGP Indonesia 2025 Siap Digelar di Mandalika Akhir Pekan Ini

3 Oktober 2025
Timnas Indonesia Siap Hadapi Arab Saudi dan Irak di Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026/PSSI

Garuda Tantang Arab Saudi dan Irak di Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026

3 Oktober 2025
Mendes PDT Yandri Susanto Siap Perjuangkan Dua Desa di Bogor yang Terancam Dilelang/Kemendes

Mendes Yandri: Desa Sukaharja dan Sukamulya Harus Kembali Jadi Milik Rakyat

3 Oktober 2025
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi/Diskominfo Jabar

Dedi Mulyadi: Pegawai dengan Absensi Rendah dan Kinerja Buruk Akan Dipublikasikan

3 Oktober 2025

Program MBG Dinilai Tak Punya Dasar Hukum, Ini Respon Istana dan SIAGA 98

3 Oktober 2025

Kabar Terpopuler

  • Menteri Luar Negeri Sugiono

    Jarang Terungkap, Inilah Orang Tua dan Tiga Saudara Kandung Menlu Sugiono Beserta Pekerjaannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Tujuh  Anak Try Sutrisno: Dari Jenderal, Dosen, hingga Psikolog di Amerika Serikat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dewan Pers Minta Akses Liputan CNN Indonesia Dipulihkan, SIAGA 98: Presiden Prabowo Tak Anti Pers

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hasan Nasbi Ungkap Momen Bersama Seskab Teddy: Kedatangan Tamu Istimewa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kunker ke Bangka Belitung, Satgas PKH Sita Smelter Timah dan Tertibkan Tambang Ilegal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Peringati Tragedi 1965, Bendera Merah Putih Berkibar Setengah Tiang pada 30 September

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tiba di Tanah Air Usai Kunjungan ke Empat Negara, Presiden Prabowo Disambut Wapres Gibran dan Kabinet Merah Putih

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Kabariku

Kabariku adalah media online yang menyajikan berita-berita dan informasi yang beragam serta mendalam. Kabariku hadir memberi manfaat lebih

Kabariku.com Terverifikasi Faktual Dewan Pers dan telah mendapatkan Sertifikat dengan nomor: 1400/DP-Verifikasi/K/VIII/2025

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2024 Kabariku - partner by Sorot Merah Putih.

Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Tokoh
    • Pembangunan

© 2024 Kabariku - partner by Sorot Merah Putih.