KABARIKU – Innalillahi wainailaihi rojiun. Wartawan senior asal Garut, Jawa Barat, H. Usep Romli, meninggal dunia di RS Al Islam Bandung, Rabu (8/7/2020) pagi.
Hazairin Mahessa, sahabat Usep Romli dan rekan kerja di HU Pikiran Rakyat, menyebutkan, Usep Romli meninggal akibat penyakit yang sudah lama dideritanya.
“Beliau meninggal akibat penyakit. Semoga diampuni semua dosanya dan diterima amal baiknya. Amin Ya Robbal Alamin,” ujar Hazairin yang mantan Pemred HU Kabar Priangan (Grup Pikiran Rakyat) ini.
Kang Zair, begitu Hazairin Mahessa dipanggil, menuturkan, Usep Romli merupakan sosok wartawan yang serba bisa dan langka. Selain wartawan, ia pun pengarang dan budayawan.
“Di usianya yang telah lanjut, beliau tetap produktif menulis, baik essay, novel, maupun ulasan peristiwa yang sedang menjadi pembicaraan publik,” paparnya.
Semangat berkarya dan kehausan akan informasinya, lanjut Kang Zair, patut menjadi tauladan semua wartawan, terutama wartawan-wartawan muda.
Rencananya, H. Usep Romli akan dimakamkan di Cibiuk, Garut, pada Rabu sore nanti.
Sekilas profil Usep Romli
Lahir di Limbangan, Garut, pada 16 April 1949. Ia sempat menjadi PNS di lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan di Bandung. Namun karena hobi menulisnya dan kesukaannya berpetualang ke berbagai daerah, ia kemudian memilih menjadi wartawan. Usep Romli kemudian bekerja di HU Pikiran Rakyat dan keluar dari PNS tanpa pensiun.
Selama bertugas jadi wartawan, Usep Romli beberapa kali dikirim ke wilayah-wilayah konflik di Timur Tengah, seperti jalur Gaza, Irak, dan Afganistan oleh perusahaannya. Bahkan saat meliput ke jalur Gaza, ia sempat terjebak pertempuran antara pihak PLO (pimpinan Yaser Arafat) dengan pasukan Israel.
Ketika Pikiran Rakyat menerbitkan tabloid Hikmah, tabloid khusus keagamaan, Usep Romli ditunjuk menjadi pemimpin redaksinya. Di bawah Usep Romli, tabloid ini sempat mencapai puncak kejayaannya dengan tiras puluhan ribu eksemplar. Namun sayang, tabloid Hikmah kemudian ditutup sehingga usep Romli kembali ditarik ke perusahaan induk (Pikiran Rakyat).
Buku
Usep Romli pun dikenal sebagai penulis yang produktif. Bukunya yang berjudul “Zionis Israel di Balik Agresi AS ke Irak”, mendapat respon luar biasa dari pembaca. Buku yang diterbitkan oleh penerbit Muzahid, Bandung, tahun 2003 ini, mengalami belasan kali cetak ulang. Konon, buku ini pun menjadi bahan bacaan pengayaan di jurusan Hubungan Internasional di sejumlah perguruan tinggi.
Selain itu, meski tak sesukses buku di atas, buku yang lebih dulu ditulisnya berupa kumpulan humor sufi, “Percikan Hikmah”, juga mendapat apresiasi sangat baik. Buku yang terbit tahun 1999 ini mengalami lima kali cetak ulang.
Lebih dari 60 buku telah ditulis Usep Romli, baik bahasa Sunda maupun Indonesia. Buku-buku tersebut mencakup buku fiksi, kumpulan cerpen atau novel, dan non fiksi, seperti laporan atau telaah. Novelnya yang terakhir adalah “Ajengan jeung Pilkada” yang ditulisnya pada tahun 2017 dan dicetak pada tahun 2018.
Usep Romli pun sempat menyabet sejumlah penghargaan, di antaranya Hadiah “Rancage 2010” tahun 2010 bidang sastra untuk buku kumpulan carpon Sunda “Sanggeus Umur Tunggang Gunung”. Tahun 2011 ia menyabet “Hadiah Rancage 2011” untuk bidang jasa terhadap bahasa dan sastra Sunda. Kemudian tahun 2012, ia mendapatkan Anugerah Budaya Gubernur Jawa Barat. Dan tahun 2014, Usep Romli mendapat Hadiah Asrul Sani 2014 dari NU-Oline PBNU untuk bidang kesetiaan berkarya. (Ref)
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com