KABARIKU – Diam-diam, Desa wanakerta, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, ternyata memiliki kebun wisata petik pepaya. Nah, setelah vakum berbulan-bulan akibat pandemi Covid-19, kebun wisata petik pepaya Desa Wanakerta ini dibuka kembali pada Jumat (26/6/2020).
Pembukaan kebun wisata yang terletak di Blok Astanagede itu ditandai dengan kunjungan puluhan ibu-ibu dari Persit Kartika Chandra Kirana Kodim 0611/Garut yang dipimpin langsung oleh Ketua Persit Kodim 0611/Garut Ny. Indri Erwin Agung. Rombongan ibu-ibu istri tentara ini datang pada pagi hari. Siangnya, kebun wisata Desa Wanakerta kembali mendapat kunjungan dari jajaran Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Garut.
“Alhamdulillah, kini kami bisa kembali membuka kebun wisata petik pepaya yang berbulan-bulan kami tutup akibat pandemi Covid-19. Mudah-mudahan, pembukaan ini menjadi titik tolak kebangkitan agrowisata Desa Wanakerta yang kini sedang dikembangkan,” ujar Kepala Desa Wanakerta, Sunarkawan, yang mendampingi langsung para pengunjung.
Hadir pula dalam kesempatan itu jajaran pengurus BUMDes Wanakerta yang mengelola kebun wisata tersebut.
Ketua Persit 0611/Garut, Indri Erwin Agung menyatakan sangat tertarik dengan keberadaan kebun wisata petik pepaya milik Desa Wanakerta.
“Lokasinya mudah dijangkau oleh kendaraan sebab berada di pinggr jalan, buahnya pun besar-besar dan sehat-sehat” katanya di lokasi kebun wisata di Astanagede, Desa Wanakerta.
Ny Indri yang sempat memetik langsung buah pepaya, memuji inovasi pemerintahan Desa Wanakerta.
“Kami berharap wisata ini terus dikembangkan dengan sentuhan inovasi-inovasi lainnya sehingga kebun wisata Wanakerta bisa eksis dan memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan,” paparnya.
Wisata petik pepaya yang dikelola Desa Wanakerta tersebar di tiga titik, yakni dua titik berada di Astanagede,dan satu titik berada di Pasirkunci, sekitar 200 meter dari Astanagede.

Astanagede sendiri merupakan kawasan perkebunan yang berlokasi di kaki gunung. Kawasan ini kini tumbuh pesat berkat keberadaan jalan yang dibangun pemerintahan desa. Sementara Pasirkunci merupakan bagian dari Blok Astanagede namun lokasinya berada di atas gunung. Kendati demikian, lokasinya sudah bisa dicapai dengan kendaraan, baik roda dua maupun roda empat.
Di kebun ini pengunjung bisa membeli pepaya dengan cara memetik langsung pepaya sesuai keinginan.
“Satu kilo harganya Rp 5000, jadi pengunjung membayar sesuai berat pepaya yang dipilihnya,” kata Pengawas Bumdes Wanakerta Sukandi didampingi Ketua Bumdes Enjang.
Selain wisata petik pepaya, Desa Wanakerta juga mengelola wisata petik jeruk yang lokasinya berada di Pasirkunci, tepat di sebelah kebun wisata petik pepaya.
“Kebun wisata tersebut kami kembangkan lebih dari setahun lalu dan kini baru diaktifkan kembali akibat pandemi Covid-19,” ujar Sukandi.
Ditambahkannya, dengan dukungan Kepala Desa dan lembaga-lembaga desa, pihaknya sedang mengembangkan agrowisata dengan tanaman pokok buah-buahan. Kebun pepaya merupakan awal dari program tersebut.
“Dari Pasirkunci ke atas, kami pun kini tengah menanam berbagai macam buah-buahan, di antaranya pisang, jeruk, alpukat. Semua lokasi kebun buah tersebut meskipun berada di gunung kini bisa diakses kendaraan karena sudah ada jalan,” jelasnya.
Jalan tersebut di antaranya dibangun lewat program TMMD (tentara Manunggal Membangun Desa) yang akan berakhir pada awal bulan Agustus mendatang.
“Alhamdulillah, keberadaan program TMMD ini sangat mendukung program desa kami. Berkat jalan yang dibangun dengan program TMMD, peluang agrowisata yang tengah kami kembangkan semakin besar,” ujar Sukandi. (Ref)
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post