KABARIKU – Lembaga Biologi Molekuler Eijkman bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) tengah melakukan riset untuk membuat obat Covid-19. Obat ini dikembangkan dengan menggunakan plasma darah pasien sembuh Covid-19.
Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio menyatakan, PMI dan lembaga yang dipimpinnya akan segera merekrut sejumlah pasien Covid-19 yang sembuh untuk diambil plasma darahnya.
“Bersama dengan PMI kami akan merekrut yang sudah sembuh atau penyintas Covid-19,” ujar Amin, Minggu (27/4/2020).
Menurutnya, para penyintas Covid-19 yang telah sembuh memiliki antibodi yang bisa dikembangkan untuk pengobatan pasien Covid-19.
“Jadi dalam plasma darah itu ada antibodi,” ujar Amin.
Salah satu pasien sembuh Covid-19 yang akan direkrut plasma darahnya adalah Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi. Menhub sendiri menyatakan sangat bersedia mendonorkan plasma darahnya demi kepentingan pengobatan Covid-19.
Ia mengaku, hal ini pun telah diamanatkan oleh RSPAD Gatot Subroto, rumah sakit yang telah merawatnya dari Covid-19.
“Kalau soal plasma saya memang telah dimanatkan RSPAD dan saya mau. kapan saja saya siap,” tegasnya.
Sementara Amin menambahkan, plasma darah yang diambil tentu saja dipastikan yang aman dan sehat. Artinya, dalam darahnya mengandung antibodi cukup baik dan tidak ada virus atau bakteri lain.
Pengembangan plasma darah menjadi obat Covid-19 tak hanya dilakukan oleh Indonesia, tapi juga negara-negara lain.
Pengobatan ini, sederhananya, memasukkan plasma darah penuh antibodi milik pasien yang telah sembuh ke tubuh penderita Covid-19. Nama pengobatannya convalescent plasma.
Pengobatan ini telah dilakukan di China. Hasilnya memang menggembirakan: tingkat kesembuhannya cukup tinggi. (Ref)
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post