KABARIKU – Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Sitti Hikmawatty diberhentikan dengan tidak hormat (23/4/2020). Pemberhentian Sitti, terkait pernyataannya tentang perempuan bisa hamil bila berenang di kolam renang.
Ketua KPAI Susanto menyatakan, KPAI telah menyampaikan surat kepada Presiden RI untuk memberhentikan saudari SH dari jabatannya sebagai anggota KPAI.
“Surat pemberhentian sudara SH merupakan tindak lanjut dari rekomendasi Dewan Etik KPAI,” ujarnya dalam siaran persnya kepada sejumlah media Kamis (23/4/2020) lalu.
Dalam siaran persnya, Susanto menjelaskan, Dewan Etik yang beranggotakan I Gede Palguna, Yosep Adi Prasetyo, dan Menanti Wahyurini telah mengeluarkan keputusan Nomor 01/DE/KPAI/III/2020 yang ditindaklanjuti dengan rapat pleno KPAI yang dihadiri sembilan Komisioner KPAI pada 17 Maret 2020.
Dalam rapat pleno tersebut, delapan Komisioner menerima rekomendasi Dewan Etik dan meminta kepada Sitti untuk mengundurkan diri dari jabatannya atau KPAI akan mengusulkan kepada Presiden untuk memberhentikan secara tidak hormat.
Atas usulan tersebut, Sitti meminta waktu untuk berpikir. Namun hingga batas waktu yang telah ditentukan, yakni Senin, 23 Maret 2020 pukul 13.00 WIB Sitti tak juga memberikan jawaban. Akhirnya, KPAI mengusulkan surat pemberhentian Sitti kepada Presiden.
Sesuai Pasal 21 Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2016 tentang Komisi Perlindungan Anak Indonesia bahwa Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota KPAI diberhentikan oleh Presiden atas usul KPAI melalui Menteri”.
Kemudian Pasal 23 Perpres tersebut menyebutkan “Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota KPAI diberhentikan tidak dengan hormat karena:
a. dijatuhi pidana karena bersalah melakukan tindak pidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap;
b. melanggar kode etik KPAI.
Sementara itu, Sitti Hikmawatty meminta Presiden RI Joko Widodo menunda pemberhentian dirinya. Ia menyatakan, ia sendiri yang akan mengantar surat permohonan pengunduran diri kepada Presiden.
“Di dalam masa bencana nonalam virus corona seperti ini merupakan agenda besar negara untuk bekerjasama mengatasi pandemi Covid-19. Oleh karena itu saya berharap Bapak Presiden memberikan izin bagi saya untuk mendampingi anak-anak di tengah pandemi ini,” jelasnya dalam pres rilisnya, Sabtu (25/4/2020).