KABARIKU – Mantan Menteri Hukum dan HAM, Yusril Ihza Mahendra menyarankan agar pemerintah menangani wabah Covid-19 mirip seperti melakukan tanggap darurat ketika menghadapi bencana alam.
“Kalau dana kesehatan tidak cukup, maka perlu dilakukan pembahasan untuk mengalokasikan dana tanggap darurat bencana alam untuk mengatasi wabah ini,” papar Yusril dalam siaran persnya yang diterima Kabariku, Jumat (13/3/2020).
Yusril memuji keberanian Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, yang mengambil keputusan untuk menutup Manila atau “lockdown”.
“Seluruh aparat pemerintah dan militer disiagakan penuh untuk membatasi gerak warga. Keadaannya akan mirip Italia,” tambah Yusril.
Menurutnya, langkah tegas Presiden Duterte adalah untuk menyelamatkan warga, karena mereka mengakui bahwa fasilitas RS di Manila tidak siap untuk menampung warga jika terjadi lonjakan luar biasa penderita Covid 19 seperti di Italia. Mereka berprinsip mencegah lebih penting dari pada mengobati.
“Kita di sini dihimbau untuk tenang. Namun langkah darurat untuk mencegah penularan yang lebih banyak lagi, adalah hal yang juga sangat penting. Lonjakan penderita tiap hari meningkat tajam. Apakah kita harus menunggu sampai kita tidak mampu lagi melakukan penanggulangan?” katanya.
Yuril menyatakan, kita harus jujur dan berani seperti Duterte yang mengakui bahwa RS di negaranya belum siap menampung korban yang tiba-tiba melonjak, sehingga ia mengambil langkah pencegahan yang maksimal.
“Pemerintah kita harus berpikir dan bertindak cepat lakukan pencegahan dan siapkan fasilitas RS,” saran Yusril.
Hal yang menakutkan, menurutnya, antara lain adalah masih santainya sekolah-sekolah di negara kita. Kegiatan ekstra kurikuler dan massif masih saja berlangsung, seolah-olah keadaan kita normal.
“Kita belum begitu serius dan maksimal antisipasi keadaan yang makin hari makin memburuk,” ungkapnya.
Yusril berharap, pemerintah segera bertindak cepat, lebih cepat dari apa yang ada pada hari ini.
“Semoga kita terhindar dari bencana yang lebih besar!!,” ujarnya. (Has)