KABARIKU – Presiden Joko Widodo menyatakan, sebaiknya tak ada amandemen UUD 1945 jika wacana amandemen melebar dan keluar dari haluan negara.
Menurutnya, sekarang muncul usulan agar jabatan presiden 3 periode, muncul lagi presiden dipilih oleh MPR.
“Saya tekankan, saya adalah produk pemilihan langsung berdasarkan UUD 1945 pascareformasi. Sehingga, ketika wacana amandemen UUD 1945 bergulir, saya tegaskan, amandemen jangan melebar dari persoalan haluan negara,” katanya di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/12/2019).
Jadi, tegas Jokowi, jika usulan itu terus melebar ke mana-mana, lebih baik tidak ada amandemen.
“Tekanan dan tantangan di luar itu pun tidak mudah diselesaikan, kita konsentrasi saja ke sana, nggak usah ada amandemen,” ujarnya.
Jokowi pun menyatakan curiga kepada pihak yang mengusulkan wacana masa jabatan presiden diperpanjang menjadi tiga periode. Ia bahkan dengan tegas menyebut, pengusul wacana tersebut, ingin menampar mukanya, ingin cari muka atau ingin menjerumuskannya.
Seperti diberitakan, wacana jabatan presiden menjadi tiga perode datang dari F-NasDem. Sekretaris F-NasDem di DPR RI, Saan Mustofa mengatakan, wacana itu dibuka untuk menggali aspirasi dari masyarakat.
“Dalam sistem negara yang demokratis kan masyarakat yang sangat menentukan,” ujar Saan, Selasa (26/11/2019) lalu.
Selain itu, lanjut Saan, masa jabatan tiga periode memberikan kesempatan kepada presiden untuk menuntaskan seluruh program-programnya dalam membangun bangsa dan negara. (Ref)
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik kabariku.com lainnya dan follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com