KABARIKU – Surat kabar yang mengklaim diri merupakan surat kabar tertua di Australia, The Betoota Advocate, menurunkan berita bahwa milyarder Microsoft Bill Gate ditangkap di Seatle, Amerika Serikat.
Berita yang turun pada Senin tanggal 11 Mei 2020 tersebut dilengkapi pula dengan foto sangat menghebohkan: tangan Bill Gate diborgol dengan diapit para petugas.
Konon, Bill Gate ditangkap karena telah menciptakan virus corona baru yang sekarang menyusahkan dunia.
“Lebih dari 1000 petugas polisi FBI mengepung bunker sains Seattle bawah tanah dengan keamanan tinggi sebelumnya hari ini, di mana mereka menyuruhnya keluar dengan tangan ke atas,” tulis surat kabar tersebut yang turun pada tanggal 11 Mei 2020.
Sosok Bill Gates memang beberapa kali dikaitkan sebagai penyebab kemunculan virus corona. Ini gara-gara para pembuat teori konspirasi. Menurut mereka, virus ini adalah buatan manusia dan mereka yakin pria super kaya pendiri Microsoft ini terkait dengan munculnya virus corona.
Mereka pun menelusuri pidato Bill Gates pada tahun 2015 yang mengatakan bahwa risiko terbesar bagi umat manusia bukanlah perang nuklir, tetapi virus infeksi yang dapat mengancam kehidupan jutaan orang.
Nah, gara-gara pidato inilah Bill Gates kini menjadi tertuduh oleh kaum teori konspirasi. Konon, pria dermawan inilah yang menciptakan virus corona!!!
Berita penangkapan Bill Gates tak benar, dan berita benarnya adalah pada Minggu tanggal 10 Mei 2020 terjadi demonstrasi di Melbourne. Lima demonstran kemudian diamankan pihak kepolisian setempat karena melanggar aturan lockdown. Mungkin karena menjadi pengikut teori konspirasi atau hanya terpengaruh, para demonstran sempat meneriakan kata-kata: Tangkap Bill Gate..!!!
Lalu di mana Bill Gate berada saat berita tentang penangkapannya turun?
Di Amerika. Dan media Amerika nyaris steril dengan berita penangkapan Bill Gates. Yang ada adalah program SCAN (Seattle Coronavirus Assessment Network ) di Seattle yang disokong Bill Gates kini dihentikan.
SCAN merupakan platform yang memungkinkan para peserta melakukan tes swab di rumah.
Bill Gates meluncurkan program ini bukan untuk menguji semua orang di Seattle melainkan mengumpulkan data dari orang-orang yang sehat dan sakit untuk menggambarkan pergerakan Covid-19 di masyarakat Seattle. Setelah diketahui pergerakannya, maka akan dapat diketahui apakah upaya physical distancing efektif memutus penyebaran virus atau tidak.
Masyarakat Seattle yang ingin berperan serta dalam SCAN dapat mendaftar secara online, dan begitu mereka disetujui, swab test akan dikirim langsung ke rumah mereka.
Setelah tes selesai, layanan kurir akan mengambil paket dan mengembalikannya ke SCAN. Mereka yang hasil tesnya positif akan segera diberitahu oleh petugas kesehatan masyarakat, selain itu hasilnya dapat diakses di online.
Namun otoritas di Seattle kini memerintahkan agar SCAN dihentikan. Alasannya, izin dari Pemerintah Federal belum ada.
“Harap hentikan pengujian pasien dan kembalikan hasil diagnostik kepada pasien sampai otorisasi yang tepat diperoleh,” begitu memo pejabat di Administrasi Makanan dan Obat-obatan Seattle seperti ditulis The New York Times tanggal 15/5/2020.
Padahal, program SCAN bantuan Bill Gates telah menjadi bagian dari program departemen kesehatan masyarakat Seattle. Dan kebijakan ini tentu disayangkan oleh banyak kalangan, termasuk oleh mereka yang tak terlibat.
“Program SCAN merupakan lampu di tengah krisis Covid sehingga kebijakan menunda dulu program ini sangat aneh,” kata Dr. Eric Topol,, Direktur the Scripps Research Translational Institute, yang tak terlibat dengan program SCAN. (Ref)
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post