Jakarta, Kabariku – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra resmi memberhentikan Bupati Aceh Selatan, Mirwan M.S., dari jabatan Ketua DPC Gerindra Aceh Selatan.
Keputusan ini diambil setelah Mirwan diketahui berangkat umrah ketika wilayahnya tengah dilanda banjir dan longsor yang memicu status darurat.
“Kami memutuskan untuk memberhentikan yang bersangkutan sebagai Ketua DPC Gerindra Aceh Selatan,” tegas Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra, Sugiono, Sabtu (6/12/2025).
Sugiono menyebut keputusan tersebut diambil usai menerima laporan lengkap mengenai absennya Mirwan saat masyarakat membutuhkan kehadiran pemimpin daerah.
“Sangat disayangkan sikap dan kepemimpinan yang bersangkutan,” lanjutnya.
Absen Ditengah Bencana Melanda
Sebelumnya, Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), juga menegaskan bahwa ia tidak pernah menandatangani izin keberangkatan umrah untuk Mirwan.
“Tidak saya teken. Walaupun Mendagri teken, ya sudah, terserah,” ujarnya di Banda Aceh.

Kontroversi semakin menguat setelah terungkap bahwa Mirwan menandatangani Surat Pernyataan Ketidaksanggupan dalam penanganan tanggap darurat banjir dan longsor pada 27 November 2025-sebuah langkah yang dinilai bertolak belakang dengan kebutuhan kepemimpinan di tengah bencana.
Dari pemerintah pusat, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto memastikan bahwa Bupati Aceh Selatan tidak memiliki izin umrah pada periode tersebut.
“Yang bersangkutan tidak ada izin,” tegasnya, Jumat (5/12/2025).
Ia menilai Kepala Daerah seharusnya dapat menyesuaikan agenda pribadi demi memastikan penanganan bencana berjalan optimal.
“Seharusnya rencana umrah bisa disesuaikan. Fokus harus pada penanganan bencana,” ucapnya.
Klarifikasi Plt Sekda Aceh Selatan
Meski demikian, pihak Pemkab Aceh Selatan mencoba memberikan klarifikasi. Plt Sekda Aceh Selatan, Diva Samudra Putra, menyatakan bahwa Mirwan berangkat setelah memastikan kondisi daerah stabil.
“Keberangkatan bupati dilakukan setelah melihat situasi sudah stabil dan korban tertangani dengan baik,” ujarnya, dikutip dari Antara.
Ia menyebut Mirwan mulai melaksanakan umrah sejak Selasa (2/12/2025), setelah menyalurkan bantuan kepada korban bencana di Trumon Raya.
Pencopotan Mirwan oleh DPP Gerindra menjadi sinyal bahwa partai menuntut tanggung jawab dan kehadiran penuh para kadernya, terlebih saat masyarakat berada dalam situasi darurat. Keputusan ini sekaligus menjadi peringatan keras bahwa kepentingan publik harus menjadi prioritas utama pemegang jabatan publik.***
Baca juga :
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

















Discussion about this post