Bandung, Kabariku – Presiden Prabowo Subianto memimpin Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Landasan Suparlan, Komplek Pendidikan dan Pelatihan Kopassus, Batujajar, Jawa Barat.
Upacara ini menjadi ajang pengukuhan perwira tinggi TNI pada jabatan strategis, peresmian satuan baru di tiga matra, serta penganugerahan pangkat Jenderal Kehormatan dan Tanda Kehormatan Bintang Sakti kepada tokoh dan prajurit berprestasi.

Dalam amanatnya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia adalah bangsa yang cinta damai, namun tidak akan ragu memperkuat pertahanan demi menjaga kedaulatan dan kekayaan negara.
“Bangsa Indonesia tidak suka perang. Bangsa Indonesia ingin damai, tapi kita telah mengalami pengalaman pahit. Setiap kali kita mau bangkit, kita diganggu. Setiap kali kita mau menyejahterakan rakyat, kita diganggu,” ujarnya.
Prabowo mengingatkan sejarah panjang perebutan kekayaan alam Indonesia yang kerap diiringi upaya adu domba bangsa.
“Kita harus mempertahankan wilayah, kedaulatan, dan kekayaan kita. Tidak ada pilihan lain,” tegasnya.
Presiden juga menyinggung situasi dunia yang penuh konflik, seperti perang besar di Eropa dan krisis kemanusiaan di Timur Tengah.
“Kita melihat bangsa yang lemah diperlakukan semena-mena. Orang tua, ibu-ibu, anak kecil dibantai dan tidak ada yang bisa menghentikannya. Indonesia tidak mau memihak blok mana pun, tapi itu berarti kita harus punya pertahanan yang sangat kuat,” katanya.
Pertahanan Rakyat Semesta
Prabowo kembali menegaskan konsep pertahanan rakyat semesta, di mana seluruh rakyat siap terlibat membela negara hingga ke wilayah terkecil.
“Kalau kita mempertahankan bangsa, kita pertahankan tiap kampung, tiap dukuh, tiap lembah, tiap bukit, tiap gunung, tiap kecamatan, tiap kabupaten, tiap provinsi. Tiap jengkal tanah kita pertahankan. Daripada dijajah kembali, lebih baik kita mati,” tegasnya disambut tepuk tangan pasukan.
Kepala Negara juga mengapresiasi tokoh nasional yang hadir mengenakan seragam sebagai simbol komitmen pada pertahanan bangsa.
“Banyak negara mungkin merasa lebih kuat dari kita, tapi semangat kita sudah terbukti. Kita bangsa pejuang, tidak pernah mengenal menyerah,” pungkasnya.

Jabatan Strategis dan Satuan Baru
Sejumlah jabatan strategis yang dikukuhkan antara lain Panglima Kopassus, Panglima Korps Marinir, Panglima Korps Pasukan Gerak Cepat, dan Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional.
Presiden juga meresmikan enam Kodam, 14 Kodal, tiga Kodau, satu Koopsud, enam Grup Kopassus, 20 Brigade Teritorial Pembangunan, satu Brigade Infanteri Marinir, satu Resimen Korps Pasukan Gerak Cepat, 100 Batalyon Teritorial Pembangunan, lima Batalyon Infanteri Marinir, dan lima Batalyon Komando Korps Pasukan Gerak Cepat.

Penghargaan Kehormatan
Penganugerahan Jenderal Kehormatan diberikan kepada 12 tokoh yang dinilai berjasa besar bagi pertahanan dan keamanan negara, mereka adalah:
Jenderal TNI (Hor) Yunus Yosfiah yang diterima oleh perwakilan keluarga;
Jenderal TNI (Hor) Dr. Sjafrie Sjamsoeddin, M.B.A;
Jenderal TNI (Hor) Muhammad Herindra, M.A., M.Sc;
Jenderal (Hor) Agus Sutomo, S.E;
Alm. Jenderal TNI Purn. (Hor) Ali Sadikin yang diterima oleh putranya, Boy Sadikin;
Letjen TNI (Hor) Valentinus Soehartono Soeratman;
Marsdya TNI (Hor) Bambang Eko Suhariyanto;
Letjen TNI (Hor) Chairawan K Nusyirwan;
Letjen TNI (Hor) Musa Bangun;
Letjen TNI (Hor) Glenny Kairupan, M.Sc;
Letjen TNI (Hor) Dr. Tony SB Hoesodo, S.IP, M.Sc; dan
Mayjen TNI (Hor) Taufik Hidayat.
Selain itu, Presiden Prabowo menyematkan Bintang Sakti kepada Letjen TNI (Purn) Muhammad Alfan Baharudin dan Letda (Purn) Darius Bayani atas keberanian dan pengorbanan luar biasa dalam tugas operasi militer.
Upacara ini diawali salam kebangsaan, laporan komandan upacara, hingga pemeriksaan pasukan dengan kendaraan taktis oleh Presiden bersama Panglima TNI dan para Kepala Staf Angkatan.
Rangkaian prosesi berlangsung khidmat dengan formasi pasukan penuh disiplin dari berbagai matra.
Turut hadir Wakil Presiden Gibran Rakabuming, pimpinan lembaga negara, jajaran menteri Kabinet Merah Putih, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kepala BIN Muhammad Herindra, serta para atase pertahanan negara sahabat. Kehadiran Presiden di tengah pasukan menegaskan komitmen pemerintah memperkuat pertahanan nasional dan menjaga kedaulatan negara.***
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post