Kabariku- Masinton Pasaribu menyoroti sejumlah aksi dan kinerja menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi). Politisi PDI Perjuangan ini mendorong perombakan menteri (reshuffle) segera dilakukan.
Menurutnya, Reshuffle itu jangan sampai menjadi sarana re-grouping untuk memuluskan tiga periode.
“Wacana tiga periode yang oleh aktor-aktor yang sama terus, datang dari istana, dari elemen pemerintahan, itu tirani. Ini yang harus jadi musuh bersama dalam menegakkan proses perjalanan bangsa ini,” kata Masinton dalam diskusi bertajuk ‘Jangan Pegel Nunggu Reshuffle‘. Sabtu (11/6/2022).
Dijelaskan Masinton, Reformasi ’98 itu dibarengi oleh amandemen yang menjadi bagian agenda politik kebangsaan.
“Kita mengevaluasi ketatanegaraan kita dimana UUD tidak dengan tegas membatasi masa jabatan Presiden,” ujarnya.
Lanjutnya, Reshufle itu harus memperkuat kinerja pemerintahan dalam sisa masa jabatan ini. Sehingga rakyat itu benar-benar dilayani.
“Jadi, saya lihat belakangan ini ada menteri yang sibuk copras capres, kemudian ada menteri yang sibuk menjadi bagian dari elemen pemenangan copras capres,” tukasnya.
Masinton mempertanyakan Pemerintahan pusat hingga tingkat desa yang sibuk ‘cupras capes’, lantas siapa yang mengurusi rakyat?
“Yang menyuarakan itu bukan dari petugas partai kami yang di pemerintah, malah datang dari profesional sontoloyo,” cetusnya.
Ada tiga nama menteri yang Masinton sebut ‘tiga oligarky kapital’, Menteri yang sudah tidak fokus lagi lebih baik mundur.
“Ya itu tadi saya sebut, Menteri kebelet nyapres, ‘copras-capres’, itu nggak perlu kita sebut, nanti gede kepala, sama saja kita mengkampanyekan dia, kalau kita sebut. Dan itu tampangnya ada di mana-mana kok,” ucap Masinton.
Menteri ini, kata Masinton, Bukan Ketua Partai bahkan tidak punya Partai, namun getol ingin Capres.
“Nggak punya partai tapi nyalon, gitu loh. Kalau ketua umum partai politik, kita bisa memahami. Memahami ada tugas dari partainya, dia tidak memanfaatkan, yang digunakan adalah jaringan partainya, kalau ini nggak punya partai, foto dimana-mana,” sambungnya.
Menteri lain yang dinilai Masinton perlu di-reshuffle adalah di bidang yang gagal mengurusi minyak goreng dan pupuk. Permasalahan kelangkaan minyak goreng dan pupuk selama ini menjadi catatan yang mencolok publik.
Sebab, kegagalan menteri mengurus ketersediaan minyak goreng dianggapnya mencoreng Jokowi.
“Persoalan minyak goreng, terus masalah-masalah pupuk, gitu-lah,” imbuhnya.
Maka, lanjutnya, ‘trio oligarky kapital’ ini harus menghentikan aksi-aksi menabrak kostitusi, menabrak reformasi dan demokrasi.
“Jika tidak, ini akan melahirkan gejolak baru dan setiap saat rakyat akan protes. Maka kita minta reshufle ini memuluskan agenda Presiden dalam memimpin pemerintahan hingga 2024,” tandasnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi pun sempat menanggapi isu perombakan atau reshuffle kabinetnya yang menguat belakangan ini.
Jokowi saat itu tidak memberikan penjelasan lebih lanjut setelah menyatakan belum adanya rencana reshuffle dalam waktu dekat.
Sementara itu, isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju diketahui semakin gencar. Kabarnya, Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle pada 15 Juni 2022.***
Red/K.000
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post