Kabariku- Mabes Polri melalui Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) membantu upaya pencarian hilangnya anak pertama Gubernur Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz yang terserat arus Sungai Aare di Bern, Swiss.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen. Pol. Dr. Dedi Prasetyo, M.Hum., M.Si., M.M., mengatakan, NCB Div Hubinter Polri telah mengambil langkah-langkah setelah menerima informasi musibah tersebut. Diantaranya meminta diterbitkannya Yellow Notice untuk pencarian orang hilang.
“Langkah pertama meminta identitasnya via Polda Jawa Barat. Untuk selanjutnya dimintakan Yellow Notice (pencarian orang) ke Interpol Swiss dan seluruh anggota Interpol lainnya,” kata Dedi di Jakarta, dikutip Sabtu (28/5/2022).
Selain itu, Polri juga memantau perkembangan pencarian hilangnya anak Ridwan Kamil. Adapun pencarian tersebut dilakukan secara informal melalui kerja sama Police to Police (P to P) dengan Kepolisian di Swiss.
“Secara informal kami menanyakan melalui jalur P to P ke pihak Swiss. Khususnya terkait perkembangan penanganan hal tersebut,” ujar Dedi.
Pada kesempatan lain, Putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz akrab disapa Eril sempat berteriak meminta tolong sesaat setelah terbawa arus Sungai Aaree di Swiss.
Ini diungkapkan oleh Perwakilan Keluarga Gubernur Jawa Barat, Elpi Nazmuzzaman dari cerita keluarga yang berada di lokasi kejadian.
Pada saat kejadian, Eril berenang bersama adiknya Camillia Laetitia Azzahra dan seorang teman yang memang sudah lama tinggal di Swiss. Kedua orang tersebut telah naik ke daratan sesaat sebelum kejadian.
“Pada saat kejadian informasi dari keluarga, memastikan dua sudah sampai. Mungkin ada sesuatu yang tidak terduga terbawa hanyut, Eril berteriak ‘help’,” kata Elpi, dalam konferensi pers, Sabtu (28/5/2022).
Setelah itu keluarga mencari keberadaan Eril. Ternyata warga sekitar yang mengetahui kejadian itu juga langsung menghubungi pihak kepolisian.
“Teriakan ‘help’ ini terdengar oleh warga yang ada di pinggir sungai dan menelepon polisi. Jadi laporan keluarga pada saat bertemu dengan polisi mungkin ada di hilir, posisinya polisi sudah tahu,” jelasnya.
Elpi menjelaskan Eril memastikan keamanan sebelum berenang saat itu. Termasuk memilih lokasi dan orang yang akan berenang dan memastikan ibunya, Atalia Kamil juga tidak ikut turun saat itu.
Sementara itu, Duta Besar RI (Dubes) untuk Swiss Muliaman Darmansyah Hadad menyebutkan, pihak kepolisian dan tim SAR Swiss mengerahkan sekitar 20 personel untuk melakukan pencarian anak Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril yang hilang di sungai Aare, Bern Swiss sejak 26 Mei 2022 waktu setempat.
“Tim SAR diturunkan sekitar 20 personel yang terdiri dari unsur polisi, polisi medis, dan pemadam kebakaran (Damkar),” kata Muliaman dalam konferensi pers virtual dari Swiss, Sabtu (28/5/2022).
“Untuk itu saya mengajak untuk terus mendoakan keberhasilan proses pencarian tim SAR,” katanya.
Hari ini Sabtu 28 Mei 2022, lanjut Mulaiman, Tim SAR masih akan melanjutkan upaya pencarian Eril, metode pencarian lebih intensif dengan perahu menggunakan drone menyisir tepian sungai Aaree dan melakukan penyelaman, disesuaikan situasi.
Menurut Muliaman, bahwa air datang dari salju yang meleleh, salju yang meleleh ada kristal putih, kadang warna air keruh dan menyulitkan penyelaman.
Muliaman menyebutkan, pada pencarian hari kedua pada 27 Mei kemarin, tim SAR melakukan penyusuran di sepanjang Sungai Aare menggunakan perahu boots dan menyesuaikan situasi setempat.
“Penyusuran dimulai dari lokasi awal kemudian menuju area hilangnya kontak dan lanjut menyusuri sisi sungai sepanjang 17 km menuju arah Hilir yaitu pintu air,” kata Muliaman .
Ia juga mendampingi Ridwan Kamil dan istri untuk menemui tim SAR yang bertugas di lapangan. Menurut Muliaman, kepolisian Bern menyatakan, bahwa pencarian Emil akan menjadi prioritas.
“Saya bertemu dengan RK kemarin, gubernur banyak memberikan pertanyaan yang teknis dan diberikan gambaran mengenai tofografi sungai kekuatan arus sungai dan kita perkirakan posible spot dimana terjadi,” katanya.
Disebutkan, KBRI Bern bergerak melakukan datang ke sana langsung bertemu dengan keluarga Ridwan kamil 12.00 siang waktu Swis.
“Setelah itu staf kami melakukan kordinasi beberapa pihak untuk melacak keberadaan Eril, polisi, UGD dan hotel tempat menginap,” ungkapnya.
Saat KBRI kordinasi dengan polisi mereka telah melakukan pencarian darurat sepanjang rute renang dan area sekitarnya pukul 10.00 pagi Swis.
15 menit sejak laporan diterima tim SAR melakukan pemindaian, menggunakan drone dengan sensor yang mendeteksi panas tubuh. Drone digunakan panas tubuh, suhu air di sungai Aaree 16 derajat celcius.
“Dengan arus cukup kuat, setelah 15 menit metode pencarian menggunakan perahu dan kendaraan menyisir area darat sungai namun belum juga ada hasil hingga saat ini,” tutup Muliaman.***
Red/K.101
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post