GARUT, Kabariku- Upacara peringatan Hari Jadi Garut (HJG) ke-209, Pemerintah Kabupaten Garut menggelar yang diselenggarakan secara hybrid dari Lapangan Otto Iskandar di Nata, Alun-Alun Garut, upacara pun disiarkan secara langsung melalui channel Youtube Garutkab TV. Rabu (16/2/2022).
Bertindak selaku inspektur upacara, Bupati Garut H. Rudy Gunawan, S.H., M.H., MP., dan Komandan Upacara, Camat Pakenjeng, Doni Mohamad Adam. Diikuti peserat upacara dari perwakilan Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD), dan organisasi kemasyarakatan lainnya.
Upacara berlangsung secara khidmat dan terbatas dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Turut hadir dalam upacara Wakil Bupati Garut, dr. H. Helmi Budiman, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Garut, para pejabat sipil dan militer, para Kepala Puskesmas, serta para penerima penghargaan. Semua undangan hampir seluruhnya memakai pakaian adat sunda.
Dalam sambutannya, Bupati Garut, Rudy Gunawan menyampaikan, upacara peringatan kali ini dilaksanakan sama seperti tahun sebelumnya, yaitu dilaksanakan secara sederhana dan dengan penerapan protokol kesehatan karena masih dalam masa pandemi Covid-19.
“Namun demikian kondisi dimaksud tidak mengurangi kenikmatan rasa syukur atas berbagai kemajuan yang telah mampu kita wujudkan dalam berbagai aspek, berdasarkan hal tersebut saya mengajak untuk komponen masyarakat Garut untuk bersatu padu bergerak bersama dan bahu-membahu dalam mengatasi penyebaran virus Covid-19 di Kabupaten Garut,” kata Bupati Rudy.
Bupati Garut mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh tenaga kesehatan, termasuk petugas vaksinasi Covid-19, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas yang telah mencurahkan waktu dan tenaganya dalam melayani masyarakat selama masa pandemi.
“Oleh karena itu mewakili semua, khusus pada Hari Jadi Garut yang ke-209 ini saya mengundang seluruh kepala puskesmas untuk hadir di tempat ini sebagai ungkapan terima kasih dan rasa hormat kami kepada seluruh petugas kesehatan yang telah melayani vaksinasi di seluruh lapisan masyarakat,” ungkap Rudy.
Bupati Rudy memaparkan, fokus utama dalam HJG ke-209 adalah di bidang kesehatan, maka dari itu pihaknya mengambil tema “Garut Waluya Manjing Digjaya” yang artinya masyarakat Garut yang sehat untuk meraih kesuksesan. Tak hanya itu, hal lain turut menjadi perhatian pemerintah salah satunya terkait masalah intoleransi dan radikalisme.
“Ini yang sektor kesehatan dan pemulihan ekonomi yang kita perhatikan, pendidikan akan terus berjalan dari 4 elemen. Tapi khusus untuk masalah sekarang ini di Garut selain masalah itu adalah masalah intoleransi redikalisme, juga masalah narkoba, dan juga masalah kekerasan terhadap anak di bawah umur ini menjadi perhatian,” katanya.
Dalam HJG ke-209 ini, ada banyak penghargaan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Garut, salah satunya adalah Juara Visualisasi Vaksin Covid-19 Tingkat Kabupaten Garut.
Penerima penghargaan Juara 3 Visualiasi Vaksin Covid-19, dr. Inge Andriana Herdiawan selaku Kepala Puskesmas Cilawu merasa sangat bangga atas penghargaan dan apresiasi yang diberikan oleh Pemkab Garut.
“Ini merupakan hasil jerih payah (kami) dan tentu saja atas bantuan lintas sektor Babinsa, Bhabinkamtibnas, para kepala desa dan semua unsur dan ini merupakan apresiasi yang luar biasa atas prestasi kerja sama kami,” ucap dr. Inge.
Ia berharap, dengan adanya vaksinasi Covid-19 ini, masyarakat bisa lebih sehat dan tidak terpapar Covid-19, meskipun saat ini tengah terjadi lonjakan kasus kembali, dikarenakan varian baru omicorn.
Gagal Kibarkan Bendera Merah Putih.
Pada peringatan Hari Jadi Garut (HJG) Ke-209 Tahun 2022 kali ini Pasukan Pengibar Bendera gagal mengibarkan bendera kebangsaan Sang Saka Merah Putih, hal ini terjadi disebabkan alat pengerek tali bendera hang tidak berfungsi dengan baik.
Rangkaian upacara pun sempat terganggu dengan kejadian tersebut, namun lagu kebangsaan Indonesia Raya tetap berkumandang hanya saja bendera merah putih dikibarkan secara simbolis dengan dipegang terbentang oleh anggota Paskibra Kabupaten Garut. Komandan upacara pun spontan memberi komando peserta upacara dimohonkan membalikkan badan.
Kendati demikian, upacara tetap dilanjutkan hingga selesai. Terkait insiden tersebut, usai upacara Bupati Garut memberikan tanggapannya meminta maaf.
“Memang sesuatu yang tidak terduga terjadi pada peringatan Hari Jadi Garut Ke-209 ini. Hal itu tentu saja bagian dari ketidaksempurnaan kita sebagai manusia, dan menjadi pelajaran bersama bagi kita. Sebagai manusia tentu saja tidak pernah luput dari kesalahan. Kami mohon maaf. Sesungguhnya hal itu tidak terjadi ketika semua tanggap, tidak terlena dengan situasi dan mengantisipasi” kata Bupati Garut kepada awak media.
Para petugas pengibar bendera dalam upacara tersebut, kata Bupati Rudi, semuanya adalah putra-putri terbaik. Tidak semua siswa memiliki kesempatan terpilih menjadi pasukan pengibar bendera di hari yang sangat sakral.
“Berbanggalah, karena tidak semua siswa bisa masuk menjadi anggota Paskibraka, untuk menjadi anggota Paskibraka harus melalui seleksi ketat. Ada kriteria tertentu yang harus dimiliki para anggota Paskibraka yang belum tentu dimiliki yang lain. Mengenai kejadian tadi, sama sekali tidak masalah dan tidak menyurutkan semangat serta kebanggan kita semua. Adik-adik tetap semangat tidak perlu patah arang, Mudah-mudahan kedepan tidak terjadi lagi,” tandas Bupati Garut.***
Red/K.101
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post