JAWA BARAT, Kabariku- Atas peristiwa Aksi Protes yang disampaikan GMBI kepada Polda Jabar, Kamis, 27 Januari 2022 terkait peristiwa “Bulan November di Kerawang” yang berakhir pada “tindakan tak terkendali” dilapangan Mabes Polda Jabar.
“Kami berpendapat bahwa tindakan preventif dilapangan yang dilakukan oleh Pihak Polda Jawa Barat sudah terukur dan persuasif sehingga tidak menimbulkan kekerasan lebih lanjut atau menimbulkan korban”.
Hal itu disampaikan Hasanuddin dalam keteranngannya yang diterima pada Jum’at (28/1/2022).
Atas Peristiwa tersebut, pihaknya menyampaikan apresiasi kepada pihak Polda Jabar atas tindakan preventif yang dilakukan.
“Kami berpendapat bahwa tindakan preventif dilapangan yang dilakukan oleh Pihak Polda Jawa Barat sudah terukur dan persuasif sehingga tidak menimbulkan kekerasan lebih lanjut atau menimbulkan korban,” katanya.
Aktivis ’98 Jawa Barat berharap, pihak Polda Jawa Barat dapat melakukan upaya terukur lainnya pasca terjadinya situasi tak terkendali tersebut, yaitu melalui upaya pembinaan.
“Bagaimanapun juga, sepengetahuan kami, GMBI adalah juga mitra dari Kepolisian, khususnya Polda Jawa Barat,” ungkapnya.
Pembinaan ini, diterangkannya, dalam rangka kamtibmas. “Sehingga kedepan, kritik masyarakat dan pengelolaan lapangannya dapat berlangsung secara tertib dan pesan yang disampaikan dapat ditindaklanjuti secara serius”.
Menurut Hasanuddin, Apa yang terjadi dilapangan, merupakan bagian dari perlunya pembinaan, dan tidak harus dilakukan melalui pendekatan hukum.
“Pemidanaan terhadap masyarakat yang tidak mampu mengendalikan lapangan dalam menyampaikan protes,” katanya.
“Saya mengenal Tokoh dan Ketua GMBI Fauzan dan sdr. Ganda Permana Ketua GMBI Garut,” aku Hasanuddin.
Tidak mungkin, lanjutnya, mereka terpikir dan apalagi memerintahkan berbuat tindakan anarkhis, apalagi GMBI merupakan mitra Polda Jawa Barat.
Aktivis ’98 ini menyebut bahwa apa yang terjadi dilapangan kesalahpahaman antara kedua pihak.
“Saya berpendapat, ini terjadi salah pengertian atau miskomunikasi antara GMBI dan Polda Jabar. Sebaiknya, Polda mempertimbangkan untuk membina para demonstran tersebut, dan memulangkan mereka kepada keluarganya masing-masing,” Aktivis ’98 Jawa Barat ini menutup.***
Red/K.101
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post