Garut, Kabariku — Pemerintah Kabupaten Garut melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) menggelar bakti sosial pelayanan Keluarga Berencana (KB) metode kontrasepsi jangka panjang Medis Operasi Wanita (MOW) bagi masyarakat miskin.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka peringatan Hari Ibu 2025 dan berlangsung di Klinik Bunda Alya, Kecamatan Tarogong Kidul.Sebanyak 70 akseptor dari berbagai kecamatan di Kabupaten Garut mengikuti program tersebut.
Peserta berasal dari Kecamatan Cisurupan 8 orang, Leuwigoong 4, Tarogong Kidul 8, Samarang 8, Cilawu 4, Tarogong Kaler 5, Malangbong 5, Cikajang 3, Selaawi 2, Banjarwangi 6, Garut Kota 4, Karangpawitan 6, Pangatikan 2, Kadungora 2, dan Pasirwangi 3 orang.
Kepala Dinas PPKBPPPA Kabupaten Garut, Yayan Waryana program KB ini menjadi salah satu langkah strategis pemerintah daerah dalam menekan laju pertumbuhan penduduk sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pemerintah menekankan pentingnya pengendalian kelahiran sejak dini agar anak-anak yang lahir dapat tumbuh dalam kondisi yang ideal.
“Ini adalah salah satu program pemerintah yang intinya adalah menekan laju pertumbuhan penduduk. Kita ingin fokus pada kualitas penduduk lebih dari kuantitasnya. Kita coba tahan dengan cara dikendalikan, supaya sejak awal anak yang lahir berada dalam kondisi yang mendekati ideal,” demikian disampaikan dalam kegiatan tersebut.
Yayan Waryana, menjelaskan bahwa target akseptor MOW pada kegiatan kali ini ditetapkan sebanyak 70 orang, meskipun masih memungkinkan bertambah dari kecamatan lain yang tengah dalam perjalanan.
“Kalau target itu sekarang di angka 70, tapi kita masih menunggu juga dari kecamatan lain yang masih dalam perjalanan. Kegiatan ini rutin dilakukan, minimal dua bulan sekali, dan animonya selalu tinggi,” ujar Yayan.
Menurutnya, pelayanan KB MOW juga berkontribusi dalam menekan angka kematian ibu dan bayi dengan menyasar pasangan usia subur, khususnya kaum ibu. Ia menyebutkan capaian pengendalian penduduk di Kabupaten Garut menunjukkan tren positif.
“Alhamdulillah Garut selalu bisa mencapai bahkan melebihi target. Angka Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Garut sekarang di 1,12, kategori sedang, dan ini terus kita tekan agar lebih rendah,” tambahnya.
Yayan juga memaparkan bahwa minat masyarakat terhadap metode kontrasepsi berbeda-beda di tiap wilayah. Di kawasan perkotaan, metode IUD lebih diminati, sementara di wilayah selatan Garut, metode MOW menjadi pilihan utama.
“MOW ini relatif ringan untuk dijalani, dan dari sisi biaya semuanya ditanggung pemerintah. Kalau dihitung, total biaya medis dan obat-obatan bisa mencapai 3 juta per akseptor. Namun berkat kerja sama petugas dan kader, masyarakat bisa mengakses layanan ini secara gratis,” kata Yayan.
Melalui bakti sosial KB MOW ini, Pemkab Garut menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kualitas keluarga serta menjaga kesehatan ibu dan anak sebagai bagian dari upaya pembangunan kependudukan yang berkelanjutan.***
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

















Discussion about this post