Jakarta, Kabarku – Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan bahwa DPR RI dan generasi muda memiliki peran strategis dalam menjaga masa depan bangsa. Ia memastikan lembaganya membuka ruang seluas-luasnya bagi pemuda untuk berpartisipasi dalam proses legislasi, pengawasan, dan pembangunan nasional.
“Bersama pemuda, DPR RI memiliki semangat untuk mengawal demokrasi. Bersama pemuda, kita dapat bersama-sama menjaga masa depan bangsa,” ujar Puan dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (28/10/2025).
Menurut Puan, demokrasi hanya dapat tumbuh sehat dengan partisipasi aktif, kritis, dan beretika dari generasi muda. Ia mendorong anak muda agar berani menyuarakan pendapatnya dengan tetap menjunjung tinggi tanggung jawab moral.
“Anak muda harus berani bersuara, tetapi juga bertanggung jawab. Kritik yang cerdas dan aksi sosial solutif adalah bentuk nasionalisme masa kini,” ujarnya.
Puan menilai bahwa pemuda memiliki peran penting di tengah proses transformasi bangsa. Ia menekankan pentingnya inovasi, riset, kewirausahaan, dan kepemimpinan sosial sebagai ruang aktualisasi diri bagi generasi muda dalam menjawab tantangan zaman.
Tantangan tersebut, lanjutnya, meliputi isu perubahan iklim, disrupsi teknologi, dan ketimpangan sosial. Ia menegaskan DPR berkomitmen untuk memperjuangkan kebijakan pemberdayaan pemuda di berbagai sektor.
Komitmen itu diwujudkan melalui perluasan akses pendidikan, dukungan bagi pelaku ekonomi kreatif, serta perlindungan hak generasi muda di ruang digital. Puan juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor guna menciptakan generasi muda yang berdaya, berkarakter, dan tangguh.
Ia turut mengajak para pemuda untuk meneguhkan kembali semangat Sumpah Pemuda melalui aksi nyata. “Mari bersama menjaga persatuan, memperkuat demokrasi, dan membangun masa depan bangsa yang berdaulat,” ucapnya.
Sementara itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyoroti pentingnya memperkuat persatuan melalui bahasa Indonesia. Ia mengingatkan bahwa bahasa persatuan merupakan warisan perjuangan para pendahulu bangsa.
“Tentu sesuai pesan Sumpah Pemuda, kita perlu memperkuat persatuan sebagai satu tanah air dan satu bangsa. Dengan semangat Sumpah Pemuda, kita jadikan momentum memperkuat bahasa Indonesia di tingkat nasional dan global,” kata Mu’ti.
Ia menambahkan bahwa Kemendikdasmen memiliki kebijakan Bangga, Mahir, dan Maju berbahasa Indonesia. Selain itu, pemerintah juga menerapkan Trigatra Bahasa untuk mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing.
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com




















Discussion about this post