Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) bersinergi dengan platform tiket Loket untuk menjawab tantangan klasik penyelenggaraan event di Indonesia, mulai dari birokrasi perizinan, calo, hingga biaya terselubung. Kolaborasi ini ditujukan untuk mengoptimalkan industri event sebagai penggerak utama 17 subsektor ekraf.
“Masing-masing direktorat yang ada dalam Kementerian Ekraf akan menaungi atau mengurus ekosistem dari 17 subsektor yang ada. Aplikasi atau platform seperti Loket pun bisa dimanfaatkan untuk penyelenggaraan acara oleh para pegiat ekraf,” ucap Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya dalam audiensi yang digelar di Autograph Tower, Jakarta, Selasa, 16 September 2025.
Menteri Ekraf mendukung upaya-upaya yang dilakukan Loket sebagai platform atau aplikasi manajemen event serta penjualan tiket yang mendukung tiap subsektor ekonomi kreatif. Menteri Ekraf menyampaikan Kementerian Ekraf akan menyerap permasalahan dari Loket tentang tantangan yang dihadapi para pihak penyelenggara event atau promotor.
“Kementerian Ekraf diberi tanggung jawab atau target Key Performance Indicator (KPI) yang memang kaitan dengan ekosistem bisnis seperti terbukanya lapangan kerja untuk sektor ekraf, ekspor dari tiap sub sektor ekraf, investasi, dan sumbangan terhadap PDB,” kata Menteri Ekraf.
Menteri Ekraf berharap pihak Loket dapat melakukan analisis lebih lanjut dan menemukan solusi untuk optimalisasi industri event yang efektif. Dengan demikian, Kementerian Ekraf dapat membantu Loket masuk melalui salah satu klaster program Kementerian Ekraf yang dikenal dengan istilah Asta Ekraf.
“Kementerian Ekraf punya 8 klaster program yang disebut Asta Ekraf. Kalau kaitan dengan Loket tentu kita bisa lebih banyak berkolaborasi melalui Ekraf Bijak yang punya dampak terhadap pasar secara luas. Diharapkan peraturan, kebijakan, dan penguatan kelembagaan dalam membuat suatu event akan membawa impact bagi ekosistem kreatif sehingga bisa membenahi setiap tantangan yang ada,” harap Menteri Ekraf Teuku Riefky.
Menyambut hal itu, CEO Loket Tubagus Utama menjelaskan beberapa hal atau tantangan yang kerap ditemui dalam industri event seperti birokrasi perizinan, biaya terselubung, kualitas infrastruktur utama dan pendamping, citra Indonesia sebagai destinasi event, serta cara menghadapi bot dan calo.
“Kami berharap kerjasama atau sinergi dengan Kementerian Ekraf bisa memberikan dampak yang lebih besar (multiplier effect) untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Kami melihat bahwa latar Loket sebagai bagian dari pegiat industri event ternyata banyak sekali unsur-unsur yang berkaitan dengan Kementerian Ekraf. Tidak hanya event seni pertunjukan, tetapi juga event yang bisa menjadi lokomotif untuk pergerakan fesyen, musik, bahkan film yang sudah masuk dalam bagian industri event,” ungkap Tubagus Utama.
Sejak tahun 2013, LOKET menjadi platform Ticketing Management Service (TMS) atau hanya bergerak dalam bidang penyedia jasa tiket untuk penyelenggara event. Seiring perkembangan teknologi yang terjadi, Loket berhasil mengembangkan beberapa inisiatif baru untuk menyelenggarakan beberapa event, bekerjasama dengan banyak venue, distribusi dan manajemen tiket, hingga penyediaan laporan analisa event sampai akhir acara.
Ke depan, LOKET berharap bisa berperan membuat sebuah ekosistem yang mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia dan menjelma sebagai life entertainment and event power house. Rencananya, Loket juga bakal ekspansi ke Malaysia tahun ini.
Dalam audiensi itu, Menteri Ekraf didampingi Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif, Cecep Rukendi; Direktur Pengembangan Sistem Pemasaran dan Hubungan Kelembagaan, Radi Manggala; beserta Direktur Jasa Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Abdul Malik. Turut hadir pula perwakilan Loket seperti VP Revenue and Growth, Kharisma Putra dan VP Business, Faqih Mulyawan.***
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post