Jakarta, Kabariku – Di tengah gemerlap dunia bisnis dan kekuasaan, ada sisi lain dari para konglomerat Indonesia yang sering luput dari sorotan media: kesederhanaan dan keunikan dalam menjalani hidup.
Mereka tak hanya dikenal karena kekayaan, tapi juga karena pilihan-pilihan yang tak biasa — dan justru itulah yang membuat mereka begitu mengesankan.
- Jusuf Hamka: Miliarder yang Setia pada Warteg
Nama Jusuf Hamka atau Babah Alun identik dengan jalan tol dan proyek-proyek raksasa. Tapi siapa sangka, pria yang kerap dijuluki “Bos Jalan Tol” ini justru lebih sering ditemukan di warung kaki lima ketimbang restoran bintang lima.
Ia tak gengsi makan nasi padang di pinggir jalan, minum es teh manis di gelas plastik, bahkan sering menyapa pedagang kecil dengan ramah.
“Makan di warteg itu enak dan penuh berkah,” ujarnya suatu kali.
Kesederhanaan itu bukan pencitraan — melainkan cerminan nilai hidup yang dipegangnya teguh: bahwa kebahagiaan tak harus mahal.
- Chairul Tanjung: Naik Ekonomi, Bukan Gengsi
Chairul Tanjung, pemilik CT Corp yang membawahi Trans TV, Bank Mega, hingga ritel besar, dikenal sebagai sosok pekerja keras. Tapi yang lebih menarik, ia tak segan memilih kursi kelas ekonomi saat bepergian dengan pesawat.
Bagi sebagian orang, ini mungkin dianggap “tidak pantas” bagi orang sekaya dirinya. Tapi bagi CT, efisiensi dan kenyamanan tak selalu berbanding lurus dengan kemewahan. Justru di situ, ia menunjukkan bahwa nilai seseorang tidak ditentukan oleh tempat duduknya, tapi kontribusinya.
- Sandiaga Uno: MRT dan Lari Pagi
Sebagai pengusaha sukses dan pejabat publik, Sandiaga Uno tak ragu membaur dengan masyarakat. Ia beberapa kali tertangkap kamera naik MRT tanpa pengawalan, atau jogging di CFD tanpa gaya berlebihan.
Gaya hidup sehat dan merakyat yang ia jalani bukan sekadar simbol, tapi konsistensi dari semangat kerja keras yang membawanya ke puncak.
Ia membuktikan bahwa hidup sehat, hemat, dan membumi bisa jadi pilihan, bahkan saat Anda punya semua fasilitas dunia.
- Bob Sadino: Celana Pendek dan Filosofi Gila
Tak ada daftar ini yang lengkap tanpa menyebut Bob Sadino. Mendiang pengusaha nyentrik ini selalu tampil dengan celana pendek dan kemeja lusuh, bahkan saat menghadiri acara resmi.
“Orang pintar kebanyakan mikir. Orang goblok langsung kerja,” katanya suatu waktu — kalimat yang mengundang tawa sekaligus renungan.
Gaya dan ucapannya boleh nyeleneh, tapi keberhasilannya di bisnis agribisnis dan retail jadi bukti: tak semua sukses lahir dari formalitas.
- Erick Thohir: Menteri yang Tak Takut Kotor
Sebagai Menteri BUMN, Erick Thohir punya akses ke segala kemewahan. Tapi yang menarik, ia kerap turun langsung ke lapangan, meninjau proyek, berdialog dengan pegawai bawah, hingga mencicipi makanan kaki lima saat kunjungan kerja.
Kedekatannya dengan masyarakat dan kesiapannya ‘turun tangan’ adalah cermin dari filosofi kerja nyata. Ia tak hanya memimpin dari belakang meja, tapi dari tengah-tengah rakyat.
Kaya Boleh, Tapi Tetap Sadar Arah
Apa benang merah dari kisah-kisah ini? Jawabannya, bahwa kekayaan sejati bukan hanya soal materi, tapi juga soal karakter. Di tengah dunia yang sering menilai seseorang dari merek baju atau jumlah digit di rekening, para tokoh ini menunjukkan bahwa nilai hidup lebih besar dari sekadar simbol.
Mereka tak anti terhadap kemewahan, tapi tahu kapan dan di mana harus membumi. Dan dari sanalah, muncul inspirasi bagi banyak orang: bahwa kesederhanaan bukan tanda kekurangan, tapi bukti kedalaman.***
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post