Cirebon, Kabariku – Jumlah korban tewas akibat longsor di area tambang galian C Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, terus bertambah. Hingga Senin siang (2/6), total korban meninggal dunia tercatat sebanyak 20 orang, setelah tim SAR gabungan berhasil menemukan satu jenazah atas nama Sudiono (51), warga Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
Bupati Cirebon, Imron Rosyadi, menyampaikan bahwa pencarian masih terus dilakukan terhadap lima korban lainnya yang hingga kini belum ditemukan. Ia menjelaskan, jenazah terbaru ditemukan di sekitar area longsoran oleh tim gabungan yang terdiri dari unsur TNI, Polri, Basarnas, BPBD, dan relawan.
“Baru saja ditemukan satu jenazah. Saat ini sudah dibawa ke rumah sakit untuk proses identifikasi,” ujar Imron.
Ia menambahkan, sejak kejadian pada Jumat (30/5), tim SAR bekerja tanpa henti untuk mengevakuasi korban. Dengan penemuan jenazah Sudiono, total korban yang berhasil dievakuasi menjadi 20 orang. Namun, lima lainnya masih dinyatakan hilang.
“Kami berharap semua korban segera ditemukan. Anjing pelacak sudah menunjukkan empat titik yang dicurigai sebagai lokasi korban, semoga ini mempercepat proses pencarian,” tambahnya.
Imron juga menegaskan bahwa pencarian tidak dibatasi waktu. Pemerintah daerah sepenuhnya menyerahkan proses evakuasi kepada tim SAR gabungan dan akan terus memberikan dukungan.
“Tim akan terus bekerja sampai semua korban ditemukan, dalam kondisi apapun,” katanya.
Selain fokus pada pencarian, pemerintah juga memberikan perhatian kepada keluarga korban. Imron menyebut, anak-anak yang kehilangan orang tua dalam tragedi ini akan mendapat jaminan pendidikan.
“Tadi pagi, bersama Pak Gubernur, kami bertemu keluarga korban. Kami pastikan anak-anak yang ditinggal orang tuanya tetap bisa sekolah,” ungkapnya.
Sementara itu, Pranata Ahli Humas BPBD Jawa Barat, Hadi Rahmat, menjelaskan bahwa proses pencarian menghadapi tantangan berat. Selain medan yang sulit, risiko longsor susulan juga sangat tinggi.
“Banyak material longsoran yang masih menumpuk, dan posisi korban belum terdeteksi pasti. Kami sangat berhati-hati, karena ada potensi longsor susulan selama proses evakuasi,” tutur Hadi.***
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post