Boyolali, Kabariku – Dalam upaya memperkuat nilai-nilai kebangsaan sekaligus menyiapkan generasi muda menghadapi tantangan era digital, Anggota MPR RI Didik Haryadi, S.T., S.H., M.H., menggelar Seminar Kebangsaan dan Sosialisasi 4 Pilar Berbangsa dan Bernegara di SMA Negeri 1 Boyolali, Senin 21 April 2025.
Acara ini mengangkat tema penting dan relevan, yakni “Peran Pemuda dalam Meningkatkan Literasi Teknologi dalam Membangun Indonesia”, dengan subtema “Waspada Judi Online dan Pinjaman Online”.
Didik Haryadi, yang merupakan wakil rakyat dari Dapil Jawa Tengah V (meliputi Boyolali, Surakarta, Sukoharjo, dan Klaten), menyampaikan materi di hadapan 150 peserta yang terdiri dari siswa, siswi, dan para guru. Ia menekankan bahwa empat pilar kebangsaan — Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika — harus menjadi fondasi utama dalam membentuk karakter dan semangat juang generasi muda.
“Negara yang maju adalah negara yang pemudanya kuat, berintegritas, dan melek literasi, termasuk literasi teknologi,” ujar Didik.
Ia mengingatkan bahwa peran pemuda sebagai agent of change, social control, dan moral force tidak akan dapat dijalankan tanpa pondasi kebangsaan yang kokoh serta kemampuan adaptasi terhadap perkembangan zaman.
Didik juga menyoroti ancaman serius yang kini menghantui generasi muda, yaitu penyalahgunaan teknologi digital dalam bentuk judi online dan pinjaman online ilegal. Ia menyampaikan keprihatinannya atas kasus pelajar dan mahasiswa yang terjerat praktik tersebut, yang tidak hanya merugikan secara ekonomi, tetapi juga membahayakan masa depan mereka.
“Perkembangan teknologi memang memberikan banyak kemudahan, tapi juga membuka celah bagi kejahatan digital. Judi online dan pinjol tidak hanya dilarang secara hukum, tapi juga menjadi pintu masuk menuju krisis moral dan sosial,” tegasnya.
Ia pun menekankan pentingnya pemahaman terhadap UU dan regulasi terkait agar pelajar lebih bijak dalam bersikap dan tidak menjadi korban eksploitasi data pribadi.
Didik menambahkan bahwa ketidaktahuan terhadap teknologi digital bisa dimanfaatkan oleh kepentingan negara-negara kapitalis yang ingin mengendalikan perilaku ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, peningkatan literasi teknologi harus menjadi agenda penting dalam pembangunan bangsa.
“Pemuda harus mampu menguasai teknologi, bukan dikuasai. Jadikan teknologi sebagai alat untuk memajukan diri dan bangsa, bukan sebaliknya,” pungkasnya.
Melalui seminar ini, Didik berharap nilai-nilai 4 Pilar Kebangsaan tidak hanya dipahami secara teoritis, tapi juga diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam cara pelajar menyikapi perkembangan teknologi di era digital saat ini. (Bem)***
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post