Palembang, Kabariku – Acara berbagi rendang daging sapi dan ayam gratis seberat 1,3 ton di Benteng Kuto Besak, Palembang, Sumatera Selatan, berlangsung dengan tertib dan lancar pada Kamis (27/3/2025). Kegiatan ini digelar sebagai bentuk solidaritas dan untuk menunjukkan bahwa masyarakat Palembang memiliki budaya yang ramah dan beretika.
Ketua Umum DPP Gerakan Cinta Rakyat (Gencar) Indonesia sekaligus inisiator acara, Charma Afrianto, menegaskan bahwa kesuksesan acara ini membuktikan bahwa warga Palembang memiliki etika dan peradaban yang tinggi.
“Alhamdulillah, acara berbagi rendang dan ayam sebanyak 1,3 ton terlaksana dengan baik. Ini adalah bukti nyata bahwa masyarakat Kota Palembang beradab, tertib, dan ramah,” ujar Charma kepada awak media setelah acara.
Acara ini juga disebut sebagai respons terhadap video viral konten kreator Willie Salim yang sempat menimbulkan kesan negatif tentang warga Palembang. Dalam videonya, Willie Salim mengungkapkan keterkejutan setelah melihat rendang 200 kg yang ia masak ludes dalam satu menit saat ia meninggalkan lokasi. Kejadian itu membuat netizen memberikan stigma bahwa warga Palembang “gragas” atau rakus terhadap makanan.
Charma menegaskan bahwa anggapan tersebut tidak benar.
“Kegiatan makan rendang gratis hari ini membuktikan bahwa apa yang ditampilkan dalam video tersebut tidak mencerminkan kenyataan. Hari ini, masyarakat Palembang tertib, teratur, dan penuh kebersamaan,” tegasnya.
Selain itu, Charma menekankan bahwa masyarakat Palembang memiliki nilai budaya dan etika yang luhur, yang telah menjadi bagian dari peradaban bangsa Indonesia.
“Apa yang terjadi hari ini telah menghapus kesan negatif yang sempat beredar di media sosial. Warga Palembang memiliki etika dan peradaban yang tinggi,” tambahnya.
Kepala Dinas Pariwisata Palembang, Sulaiman Amin, turut mengapresiasi acara ini sebagai bukti bahwa masyarakat Palembang tetap menjunjung tinggi norma dan budaya yang baik.
“Hari ini, kita memasak 300 kg rendang di Benteng Kuto Besak dan kegiatan berlangsung dengan tertib. Ini adalah bukti nyata bahwa citra negatif yang sempat muncul tidaklah benar,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana sekaligus Penanggung Jawab acara, Bima Yoga, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kebersamaan antara pemerintah, organisasi masyarakat, TNI/Polri, serta warga Palembang dalam menepis isu negatif yang beredar.
“Kegiatan ini adalah bukti bahwa warga Palembang bersatu dalam menjaga nama baik kotanya. Kami ingin menunjukkan bahwa masyarakat Palembang selalu menjunjung tinggi nilai kebersamaan dan etika yang baik,” tutup Bima Yoga. (Bem)***
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post