Bandung, Kabariku – Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) mengumumkan bahwa Direktur Utama Yuddy Renaldi, telah mengajukan pengunduran diri dari jabatannya.
“Pada tanggal 4 Maret 2025, perseroan telah menerima surat pengunduran diri Bapak Yuddy Renaldi selaku Direktur Utama. Pengunduran diri tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan alasan pribadi,” demikian pernyataan resmi manajemen Bank BJB, dikutip pada Rabu (5/3/2025).
Permohonan pengunduran diri Yuddy Renaldi akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2024 (RUPST TB 2024), sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dikaitkan dengan Penyelidikan KPK
Pengunduran diri Yuddy Renaldi cukup mengejutkan, mengingat terjadi di tengah penyelidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan korupsi di Bank BJB. KPK menduga adanya praktik penggelembungan (markup) dana penempatan iklan pada periode 2021-2023.
Nilai iklan Bank BJB tersebut total mencapai Rp200 miliar, atau mengalami kenaikan hingga 100 persen dari harga seharusnya.
Sebagai contoh, jika satu kali pemasangan iklan di sebuah media dihargai Rp200 juta, jumlah tersebut diduga digelembungkan menjadi Rp400 juta. Dana hasil markup tersebut diduga mengalir ke sejumlah pejabat dan pihak tertentu, termasuk ANS dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menghapus temuan tersebut.
KPK telah menetapkan lima tersangka dalam kasus ini, termasuk dua orang dari internal Bank BJB. Salah satu tersangka berinisial YR, yang diduga merupakan Yuddy Renaldi.
Karier Yuddy Renaldi
Yuddy Renaldi menjabat sebagai Direktur Utama Bank BJB sejak 30 April 2019, setelah diangkat dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun itu. Sebelum bergabung dengan Bank BJB, ia memiliki rekam jejak panjang di dunia perbankan.
Karier Yuddy Renaaldi dimulai di Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo), yang kemudian bergabung dengan tiga bank lainnya untuk membentuk Bank Mandiri pada 1999. Di Bank Mandiri, Yuddy pernah menjabat sebagai Group Head Special Asset Management II (2013-2016) dan Group Head Subsidiaries Management (2016-2017).
Pada 2017, ia pindah ke PT Bank Negara Indonesia (BNI) dan menjabat sebagai Senior Executive Vice President (SEVP) Remedial dan Recovery hingga 2019.
Selain itu, Yuddy juga dipercaya sebagai Ketua Umum Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) untuk periode 2023-2027. Sepanjang kariernya, ia telah menerima berbagai penghargaan, salah satunya sebagai Bankers of The Year 2024 dalam ajang Infobank Top 100 CEO & The 200 Future Leaders Forum 2024. Penghargaan ini diberikan kepada pemimpin dengan visi kuat dalam menghadapi dinamika ekonomi.***
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post