oleh : Ervin Luthfi
Kabariku- Sosok Kang Dr Helmi Budiman dan Dr Ir H Abdusy Syakur Amin, MEng., keduanya telahlah lebih dari satu dasawarsa ini menjadi ikon calon kepemimpinan di Kabupaten Garut, memang mungkin masih kurang banyak ruang tatap temu dan bicara antara kita termasuk saya dengan kedua sosok tersebut, tapi bagi saya keduanya adalah Kakak dan Sahabat.
Pemahaman di hari-hari ini, karakter inti dari keduanya cukup kuat mendasari dan menjawab keraguan dari sisi ethos (kredibilitas) dan phatos (ikatan emosi).
Namun ijinkan saya melempar insight politik saya dalam proses memilih kepemimpinan ini. Buah pikiran, ide, gagasan atau logos (akal sehat) dari mereka berdua terutama tentang masa Garut kedepan masih menyimpan loophole dan bias, masih cukup rumit untuk dimengerti termasuk komperehensitas dan poin-poin strategisnya, hingga belum menemukan narasi terang tuk menjelaskan solusi atau jawaban yagg mencukupi dan memuaskan.
Absurditas narasi dan sikap, masih timbul selaras gejala langkah politik yang bersanggahan atau paradoks. Apa yang dikata ditulis dengan apa yang diindikasi dalam langkah masih berjarak, lebar jarak itu makin saja menjauh dan semakin menjauh lagi dari waktu ke waktu.
Visualisasi dari permainan panggung politik yang hingar bingar tidak terlalu menjadi fokus seharusnya, apa yang ditampakkan hanyalah bungkusan yang terbuang dalam sejenak, saya ingin lebih peduli pada isi. Sebab kebijakan dengan konten bermutu rendah atau tinggi akan berdampak pada siapapun di dalam ruang waktu kepemimpinannya.
Dalam drama didebat, sayangnya masih kentara tampilan emosi dan childish action muncul dominan mewarnai, terlupalah pada siapa sesungguhnya mereka berretorika dan bertata kata.
Dan niscayanya adalah…
Dua sosok calon wakil mereka, adalah batu uji pertama atas sikap dan keputusan-keputusan yang pasti diambil nanti ketika berakhir masa pemilihan, dan di hari-hari inilah (masa kampanye) indikasi atas kebijakan, sikap dan prinsip itu mestilah terlihat pertandanya.
Bukanlah ditampilkan harmonisasi slapstik menjadi komoditas kampanye, tapi kuatnya dan lemahnya simbolik peran atau siratan sikap dari merekalah yang baiknya nampak, apa yang terdengar, apa yang terlihat di panggung belakang dimana luang lingkupnya Garut yang kecil akan cepat untuk ditemukan.
Bagaimanapun, di Tahun Depan,
Satu diantara keduanya pasti akan menjadi pemimpin di Garut ini, semoga keduanya sampai diujung episode ini, bertemu situasi baik dan menemui konsekuensi perjalanannya dengan damai dan ikhlas.
Ikhtiar mereka berdua sungguh adalah suatu fakta yang membanggakan bagi siapapun yang mengenal kehidupannya.***
Keep strong on your journey…
Garut, 01 November 2024
Red/K.101