• Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Selasa, September 16, 2025
Kabariku
Advertisement
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Tokoh
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Tokoh
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
  • Dwi Warna
  • Kabar Peristiwa
  • Hukum
  • Kabar Istana
  • Politik
  • Tokoh
  • Opini
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Seni Budaya
  • Pariwisata
  • Hiburan
  • Teknologi
Home News

Program Moderasi Agama Hai Hac, Haidar Alwi: Melindungi Anak Bangsa dari Paham Radikalisme dan Intoleransi

Redaksi oleh Redaksi
30 Agustus 2024
di News
A A
0
ShareSendShare ShareShare

Jakarta, Kabariku- Pendiri Haidar Alwi Institute (Hai), R Haidar Alwi menunjukkan beberapa temuan mengkhawatirkan tentang generasi penerus bangsa, antara lain bahwa pelajar intoleran aktif di sekolah tingkat Menengah Atas SMA dan sederajat di 5 kota di Indonesia yang disurvei, meningkat.

Lima Kota itu adalah Bandung, Bogor, Surabaya, Surakarta dan Padang. Ketika ditanya tentang tanggapan terhadap penghinaan agama, sekitar 20,2% pelajar mengaku tidak bisa menahan diri untuk tidak melakukan kekerasan.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Tidak berhenti disitu R Haidar Alwi  juga mengungkapkan, bahwa 56,3% pelajar menyokong penerapan syariat Islam. Yang lebih mengejutkan lagi 83,3% dari pelajar di 5 kota tersebut menilai Pancasila bukan ideologi negara bersifat permanen dan dapat diganti. Sekitar 33% pelajar setuju untuk membela agama termasuk harus mati dalam membela agama.

RelatedPosts

Video Presiden Tayang di Bioskop, Kemkomdigi: Kanal Komunikasi Publik yang Sah dan Efektif

Wamen Ekraf : Pentingnya Agama dan Kreativitas Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kreatif

Penerbangan Internasional di Bandara Supadio Mulai Dibuka, Ini Kata Menhub

Hal ini mengindikasikan perjuangan untuk meminimalisir intoleransi di Indonesia, jauh dari kata selesai. Sebelumnya kasus kasus intoleransi juga merebak di banyak tempat, intoleransi bukan hanya menggejala di kelompok muslim, tetapi juga dialami oleh pemeluk agama lainnya.

“Kita masih ingat di tahun 2016 terjadi aksi pembubaran paksa acara kebaktian di komplek Sasana budaya Ganesha atau Sabuga di kota Bandung. Kemudian sehari setelahnya ada penurunan paksa baliho Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta karena menampilkan sosok mahasiswi berjilbab pada penerimaan mahasiswa baru kampus itu,” urainya. Jum’at (30/08/2024).

Selang 3 hari, lanjutnya, setelah insiden tersebut 9 warga muslim yang datang ke Kupang Nusa Tenggara Timur untuk mengikuti acara keagamaan di Atambua Belu diusir oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan Brigade Timur.

Baca Juga  Haidar Alwi Ungkap Kelemahan Podcast yang Ragukan Keabsahan Profesor Sufmi Daso Ahmad

Intoleransi dan konservatisme bukan hanya terjadi pada anak muda dan pelajar saja, di tahun 2018 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah mengeluarkan hasil penelitian, bahwa 78% guru agama Islam, setuju penegakan syariat Islam termasuk penerapan hukum rajam cambuk dan potong tangan. Sementara dalam buku ajaran agama Islam sempat ditemukan yang mengandung intoleransi dan bernuansa kekerasan.

Ditambah lagi dengan temuan buku ajaran agama Islam yang memasukkan paham tokoh Islam dari Arab Saudi, yakni Muhammad bin Abdul Wahab yang dikenal sebagai pendiri ajaran Wahabi dalam buku ajar SMA kelas 11.

Intoleransi lahir dari kejumawaan diri, dan tidak mau menghargai pendapat dan menganggap dirinya, keyakinannya atau golongannya paling benar. Sementara kelompok lain dianggap salah, sesat bahkan kafir.

Intoleransi adalah buah dari kesombongan dan ketidakpedulian dengan eksistensi orang lain. Bahkan dianggap sebagai gangguan atas keyakinan dirinya. Sikap intoleransi yang merebak dimana-mana, Bahkan menggejala di anak muda dan pelajar Indonesia, tidak boleh dibiarkan.

Setiap orang yang hidup di negara Indonesia harus dijamin keamanannya dan terbebas dari rasa takut atas gangguan orang yang berbeda keyakinan.

R Haidar Alwi, berharap kepada seluruh masyarakat untuk mendukung Program moderasi beragama yang digaungkan oleh Haidar Alwi Care Dan Haidar Alwi dipimpin langsung oleh R Haidar Alwi, masyarakat  harus didukung terus dan tidak boleh berhenti.

“Program-program moderasi agama, jangan hanya bergaung di Elite agama saja, di ruang ruang ruang pertemuan yang mewah, tetapi harus menyasar kelompok-kelompok di tingkat bawah, kelompok yang rentan terjangkit intoleransi dan mudah terpapar konservatisme,” harap R Haidar Alwi.

Dengan demikian intoleransi dan konservatisme agama hilang di muka bumi Indonesia dan semua orang hidup berdampingan dengan damai dan saling menghargai.***

Baca Juga  Makna dan Pesan di Balik Kelakar Prabowo kepada Kapolri dan Panglima TNI

Red/K.103

Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

Tags: Haidar Alwi Institute (HAI)Program Moderasi Agama Hai Hac
ShareSendShareSharePinTweet
ADVERTISEMENT
Post Sebelumnya

Indonesia Raih Penghargaan Agricola Medal dari FAO, Bukti Ketahanan dan Kemandirian Pangan

Post Selanjutnya

Kaesang Bakal Diklarifikasi, KPK: Ketum Parpol Harus Jadi Role Model

RelatedPosts

Dirjen KPM Kemkomdigi, Fifi Aleyda Yahya

Video Presiden Tayang di Bioskop, Kemkomdigi: Kanal Komunikasi Publik yang Sah dan Efektif

15 September 2025

Wamen Ekraf : Pentingnya Agama dan Kreativitas Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kreatif

15 September 2025

Penerbangan Internasional di Bandara Supadio Mulai Dibuka, Ini Kata Menhub

15 September 2025
Reformasi Polri

Mencari Dalang Kerusuhan dan Reformasi Polri: Dua Hal yang Berbeda, Berikut Pernyataan SIAGA 98

15 September 2025

Peredaran Beras Khusus Dievaluasi Badan Pangan Nasional

15 September 2025
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi/setneg

Mensesneg: Penayangan Pesan Pemerintah di Bioskop Hal yang Lumrah

15 September 2025
Post Selanjutnya
Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)/Foto: Boelan/kabariku.

Kaesang Bakal Diklarifikasi, KPK: Ketum Parpol Harus Jadi Role Model

Garut Masuk 6 Besar Kota Kreatif Nasional, Dorong Ekonomi Daerah Berbasis Kreativitas

Discussion about this post

KabarTerbaru

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (15/9)

Pemerintah Luncurkan Delapan Program Akselerasi Pembangunan Tahun 2025 di Paket Ekonomi Nasional

15 September 2025

Perkuat Mobilitas Udara, Kemhan RI Tinjau dan Uji Coba Helikopter H225M di Monas

15 September 2025

Siap Dukung Program 3 Juta Rumah, Pemkab Garut Berkomitmen Permudah Perizinan‎

15 September 2025
Dirjen KPM Kemkomdigi, Fifi Aleyda Yahya

Video Presiden Tayang di Bioskop, Kemkomdigi: Kanal Komunikasi Publik yang Sah dan Efektif

15 September 2025

Alih Status IAIN Ponorogo Jadi UIN Kiai Ageng Muhammad Besari Diresmikan Menag

15 September 2025

Wamen Ekraf : Pentingnya Agama dan Kreativitas Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kreatif

15 September 2025

Penerbangan Internasional di Bandara Supadio Mulai Dibuka, Ini Kata Menhub

15 September 2025

Untuk Perkuat Kerja Sama Pariwisata Antarnegara G20, Wamenpar Kunjungi Afrika Selatan

15 September 2025
Reformasi Polri

Mencari Dalang Kerusuhan dan Reformasi Polri: Dua Hal yang Berbeda, Berikut Pernyataan SIAGA 98

15 September 2025

Kabar Terpopuler

  • Korwil Pendidikan Dibubarkan Bupati Garut, Tuai Pro Kontra

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rencana Reformasi Polri, SIAGA 98: Presiden Perlu Panggil Kompolnas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Polri Profesional: Deretan Pati Polri Aktif Lulusan Akpol 1990-1996 Peraih Adhi Makayasa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 14 Jam Pertemuan, Presiden Prabowo Respons 17+8 Tuntutan Rakyat di Hadapan Najwa Shihab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaya Bahasa Politik Prabowo Menurut Pandangan Linguistik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Tujuh  Anak Try Sutrisno: Dari Jenderal, Dosen, hingga Psikolog di Amerika Serikat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • BNN Sepakat Bekerjasama Dengan Pemerintah Selandia Baru untuk Penanganan Narkotika

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Kabariku

Kabariku adalah media online yang menyajikan berita-berita dan informasi yang beragam serta mendalam. Kabariku hadir memberi manfaat lebih

Kabariku.com Terverifikasi Faktual Dewan Pers dan telah mendapatkan Sertifikat dengan nomor: 1400/DP-Verifikasi/K/VIII/2025

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2024 Kabariku - partner by Sorot Merah Putih.

Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Tokoh
    • Pembangunan

© 2024 Kabariku - partner by Sorot Merah Putih.