Jakarta, Kabariku- Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memantau dari dekat eskalasi perkembangan di kawasan Timur Tengah, pasca serangan Israel ke fasilitas diplomatik Iran di Damaskus, Syria pada Senin (1/4/2024).
Melalui Kemlu, Indonesia menyatakan keprihatinan atas eskalasi situasi keamanan di Timur Tengah dan menyerukan agar Iran dan Israel menahan diri.
“Indonesia mendesak Dewan Keamanan (DK) PBB segera bertindak untuk menurunkan ketegangan dan terus berupaya menciptakan perdamaian di Timur Tengah,” kata Kementerian Luar Negeri RI melalui media sosial X pada Minggu (14/4/2024) malam.
RI pun meminta DK PBB segera menghentikan pendudukan ilegal terhadap Palestina dan berbagai pelanggaran hukum internasional oleh Israel. Dalam hal ini, Indonesia kembali menegaskan bahwa penyelesaian secara adil masalah Palestina melalui solusi dua negara akan menjadi kunci terciptanya stabilitas keamanan kawasan.
Sebagai informasi, permusuhan terbaru antara Iran dan Israel dipicu serangan terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April lalu. Serangan itu menewaskan sedikitnya tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran, termasuk dua jenderal penting. Iran menuding Israel bertanggung jawab atas serangan fatal tersebut.
Iran kemudian melancarkan serangan balasan dengan menembakkan puluhan rudal balistik dan ratusan drone ke Israel pada Sabtu malam (13/4). Serangan itu, menurut Israel, berhasil digagalkan dan hanya mengenai sebuah pangkalan udara militer di Israel tetapi tidak menimbulkan kerusakan serius.
Hingga saat ini, tidak ada informasi WNI yang terdampak dalam serangan balasan Iran ke Israel pada Minggu (14/4/2024).
Seperti dilansir laman Kemlu pada Minggu (14/4/2024), Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Amman telah menjalin komunikasi dengan para WNI yang menetap di wilayah Israel.
Kemlu juga terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan KBRI Amman, KBRI Tehran Perwakilan RI lainnya di Timur Tengah, termasuk situasi para WNI yang tinggal di kawasan tersebut.
Database KBRI Amman mencatat terdapat 115 WNI yg berada di Israel. Mayoritas menetap di Jerussalem, Tel Aviv dan Arava.
Sedangkan KBRI Tehran mencatat terdapat 376 WNI yang menetap di Iran. Mayoritas adalah pelajar/mahasiswa di kota Qom.
Sebelumnya, pada Sabtu (13/4/2024), Kemlu telah menyampaikan imbauan kepada para WNI untuk tingkatkan kewaspadaan dan menunda perjalanan ke Iran dan Israel.***
Dalam kondisi darurat agar segera menghubungi hotline Perwakilan RI terdekat di nomor :
Hotline KBRI Tehran: +989024668889
Hotline KBRI Amman: +962779150407
Hotline KBRI Kairo: +201022229989
Red/K.101
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post