Jakarta, Kabariku- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah merampungkan berkas dan menyatakan siap membuktikan dugaan pemerasan dan gratifikasi atas terdakwa mantan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan dua terdakwa lainnya yakni mantan Sekjen Kementan Kasdi Subagyono dan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Muhammad Hatta.
“Hari ini (20/2) Jaksa KPK Taufik Ibnugroho, telah selesai melimpahkan berkas perkara dan surat dakwaan dengan Terdakwa Syahrul Yasin Limpo (Menteri Pertanian) dkk ke Pengadilan Tipikor pada PN Jakarta Pusat,” kata Juru Bicara KPK, Ali Fikri, Selasa (20/2/2024).
Ali menjelaskan, dengan dilimpahkannya berkas perkara dan surat dakwaan ketiga terdakwa ke Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus).
“Penahanan para Terdakwa otomatis beralih menjadi wewenang Pengadilan Tipikor,” ucap Ali.
Ali mengatakan, Tim Jaksa KPK bakal mendakwa SYL memeras sejumlah pejabat eselon I dan jajaran di Kementerian Pertanian (Kementan) dan menerima gratifikasi gratifikasi.
“Perbuatan bersama-sama melakukan pemerasan pada para pejabat eselon I beserta jajaran di Kementan RI termasuk dengan penerimaan gratifikasi sebesar Rp 44,5 miliar,” jelas Ali.
Ali menyebut lengkapnya akan dibuka dipersidangan pertama dengan agenda pembacaan surat dakwaan.
“Tim Jaksa saat ini menunggu info lanjutan untuk jadwal persidangan dimaksud,” tutup Ali.

Dikabarkan sebelumnya, KPK menduga Syahrul memeras pegawainya dengan mewajibkan membayar uang setoran setiap bulan dengan bantuan Sekjen Kementan Kasdi Subagyono dan Direktur Alat Pertanian Kementan Muhammad Hatta. Nominal yang dipatok dan harus disetorkan pegawai eselon I-II berkisar 4.000-10.000 dolar Amerika Serikat.
Uang yang dikumpulkan diyakini bukan hanya berasal realisasi anggaran Kementan digelembungkan atau mark-up melainkan dari vendor yang mengerjakan proyek. Pemberian uang dilakukan secara tunai, transfer maupun barang.
Dalam kasus ini diduga uang yang diterima Syahrul digunakan untuk berbagai kepentingan pribadinya. Mulai dari umrah bersama pegawai Kementan lainnya, membeli mobil, memperbaiki rumah hingga mengalir ke Partai NasDem dengan nilai hingga miliaran rupiah.***
Red/K.101
Berita terkait :
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post