Jakarta, Kabariku- Sekretaris Fraksi PPP DPR RI Achmad Baidowi menyatakan menyayangkan adanya korban meninggal di bawah lift Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara yang diakibatkan kelalaian pengelola bandara.
Berdasarkan rekaman CCTV, lanjut Achmad Baidowi, saat itu korban panik melihat pintu lift tidak terbuka dan kemudian memaksa membuka pintu sehingga terjatuh di bawah kabin lift.
“Tragisnya peristiwa ini tidak langsung diketahui pihak bandara sehingga jenazah baru ditemukan setelah 3 hari kemudian. Peristiwa ini semakin menunjukkan adanya kelalaian dalam pengelolaan bandara tersebut,” tegas Baidowi dalam rilisnya yang diterima Kabariku, Rabu 3 Mei 2023.
Menurut anggota Komisi VI DPR RI tersebut, kondisi ini membuat Bandara Internasional Kualanamu yang sebelumnya ditargetkan bisa menyaingi Changi Airport dan Kuala Lumpur International Airport, Malaysia, kini sulit bersaing di skala internasional.
“Kejadian ini juga bisa mencoreng nama baik bandara Kualanamu dan Indonesia,” jelasnya.
Baidowi mengungkapkan, Bandara Internasional Kualanamu dikelola PT Angkasa Pura Aviasi. Adapun PT Angkasa Pura Aviasi adalah perusahaan joint venture antara PT Angkasa Pura II (dengan kepemilikan 51 persen saham) dengan GMR Airports Consortium (memiliki 49 persen saham).
“Kementerian BUMN harus melakukan evaluasi PT Angkasa Pura Aviasi dan polisi harus mengusut tuntas kejadian ini agar hal serupa tidak terjadi di kemudian hari,” tambahnya.
Baidowi mengingatkan, bandara berkelas internasional Kualanamu tidak boleh seceroboh ini lagi, termasuk dalam hal pengawasan dan keamanannya.
“Bandara Internasional Kualanamu adalah pintu masuk investor dan wisatawan ke Indonesia, khususnya Sumatera Utara,” paparnya.***
Red/K-1003
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post