Penajam Paser Utara, Kabariku- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat pembangunan Bendungan Sepaku Semoi di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur untuk mendukung penyediaan air baku dan pengendalian banjir di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Dr. Ir. Danis Hidayat Sumadilaga, M.Eng.Sc., mengatakan ketersediaan air adalah faktor yang paling penting dalam membangun suatu daerah.

Bendungan Sepaku Semoi merupakan infrastruktur dasar yang harus dibangun paling awal dalam pembangunan IKN Nusantara.
“Progres pembangunan Bendungan Sepaku Semoi sekarang sudah 82,5%. Saat ini sedang dilakukan peninggian bendung utama yang kurang 4 meter. Diharapkan bisa selesai dan impounding sekitar bulan Juni tahun ini,” kata Danis usai meninjau Bendungan Sepaku Semoi, dikutip Rabu (18/1/2022).
Danis memproyeksikan Bendungan Sepaku Semoi dapat menyuplai kebutuhan air baku sebesar 2.500 liter/detik, sebanyak 2000 liter/detik untuk IKN Nusantara dan sisanya 500 liter/detik untuk Balikpapan. Selain bendungan, Kementerian PUPR juga tengah menyelesaikan Intake Sungai Sepaku berkapasitas 3000 liter/detik.
“Sehingga akan tersedia suplai air baku sebanyak 5.000 liter/detik untuk proyeksi sekitar 2 juta penduduk IKN hingga 2035,” kata Danis
Setelah 2035, lanjut Danis, akan dibangun juga Bendungan Batu Lepek di Kabupaten Kutai Kartanegara dengan kapasitas 4.300 liter/detik untuk menambah suplai air baku hingga 2045.
“Jadi ditargetkan 2035-2045 akan tersedia air 9.300 liter/detik untuk memenuhi jumlah populasi yang akan ada di daerah ibu kota sampai 2045,” ujarnya.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV, Dr. Harya Muldianto, ST., MT., menambahkan, selain Bendungan Sepaku Semoi, Intake Sungai Sepaku, dan Bendungan Batu Lepek, pihaknya akan terus melakukan kajian dan identifikasi sumber lain untuk menambah pasokan air baku sesuai dengan proyeksi laju pertumbuhan penduduk di IKN.

“Ada potensi tambahan pasokan air baku dari Bendungan Selamayu, Bendungan Safiak, dan Bendungan Beruas. Serta ada juga kajian untuk mengambil langsung dari Sungai Mahakam. Nanti jika ada kebutuhan yang lebih ultimate lagi, kami masih ada beberapa potensi sudah kami identifikasi, sudah ada sebagian yang studi kelayakan,” ujar Harya.
Harya menjelaskan, Rencana pemenuhan kebutuhan air baku tersebut nantinya bukan hanya untuk wilayah Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) saja. Namun juga untuk seluruh 9 wilayah pengembangan IKN Nusantara dengan total luas lahan 256 ribu hektare.
Pembangunan Bendungan Sepaku Semoi dikerjakan dengan skema kontrak tahun hingga tahun 2023 dengan biaya senilai Rp556 miliar oleh kontraktor pelaksana PT. Brantas Abipraya, PT. Sacna dan PT. BRP (KSO).
Bendungan ini merupakan bendungan tipe urugan tanah homogen dengan kapasitas tampung 10,6 juta m3 dan luas genangan 280 hektare.
“Selain untuk penyediaan air baku, Bendungan Sepaku Semoi juga memiliki manfaat untuk mereduksi banjir sebesar 55,26 %, sumber air irigasi untuk meningkatkan sektor pertanian, serta potensi sebagai destinasi wisata baru,” Harya menutup.
Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki dan Menkeu Sri Mulyani meninjau pembangunan Bendungan Sepaku Semoi.
Di Kaltim, saat ini sudah terdapat enam infrastruktur yang menjadi sumber air baku, yakni Bendungan Manggar di Balikpapan, Bendungan Teritip di Balikpapan, Embung Aji Raden di Balikpapan, Bendungan Samboja di Kutai Kartanegara, Intake Kalhol Sungai Mahakam, dan Bendungan Lempake di Samarinda.***
Red/K.101
BACA juga Berita menarik Seputar Pemilu KLIK disini
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post