Garut, Kabariku- Pencak silat sebagai salah satu seni bela diri, merupakan tradisi khas bangsa Indonesia yang telah ada dari generasi ke generasi termasuk di Jawa Barat.
Nilai kearifan lokal yang terkandung dalam tradisi pencak silat yang hingga kini menjadi pedoman hidup dalam berbudaya dan bermasyarakat di kalangan pelaku pencak silat diantaranya nilai-nilai persahabatan, sikap saling menghormati dan mempromosikan kohesi sosial.
Bahkan UNESCO dalam sidang penetapan Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia dari Indonesia pada Desember 2019 telah menyarankan agar tradisi Pencak Silat dapat diadopsi untuk mempererat kohesi sosial di masyarakat Indonesia.

Walaupun ada upaya pewarisan kearifan lokal dari generasi ke generasi, namun tidak ada jaminan bahwa kearifan lokal akan tetap kukuh menghadapi persoalan globalisasi yang menawarkan gaya hidup yang makin pragmatis, makin hedonis dan makin mudahnya penyebaran paham-paham radikal yang datang dari luar diantaranya melalui media sosial.
Pergeseran nilai-nilai di masyarakat saat ini terjadi karena adanya perkembangan masyarakat, baik dari segi demografi penduduk yang makin heterogen maupun pola interaksi masyarakat setempat yang semakin kurang menghargai nilai-nilai persahabatan dan sikap saling menghormati.
Hal ini berpotensi menyebabkan terjadinya konflik sosial dan semakin mudahnya paham radikalisme masuk ke tengah-tengah masyarakat.
Sesuai dengan amanat Undang-Undang nomor 07 tahun 2012 tentang penanganan konflik sosial, Kementerian sosial (Kemensos) hadir merawat dan menjaga harmonisasi kebangsaan.
Guna mendorong kearifan lokal dan keserasian sosial, Kementerian Sosial Republik Indonesia melalui Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial (PSKBS), Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial menyalurkan bantuan.

Bantuan melalui program kearifan lokal dan penguatan ekonomi tersebut salah satunya diterima oleh Himpunan Pencak Silat Mekar Panglipur Desa Padasuka Kecamatan Cikajang, Kabuten Garut.
“Bantuan tersebut sangat bermanfaat sekali bagi kami. Sesuai arahan programnya, selain digunakan untuk alat-alat nayaga penunjang latihan pencak silat. Sebagian kami sisihkan untuk ekonomi produktif ternak lele,” ujar Edi Rahmat selaku Ketua Himpunan Pencak Silat Mekar Panglipur. Kamis (12/1/2023).
Edi Rahmat menuturkan, bantuan yang diterima saat Pementasan seni pencak silat. Dimana acara tersebut dihadiri oleh Limjamsos dari Dinas Sosial, pada Oktober lalu.
”Kami mengucapkan rasa terima kasih kepada sinergisitas antar Kementrian/Lembaga terkhusus Kementerian Sosial RI dan Limjamsos Dinsos Garut atas bantuannya yang memfasilitasi kami. Sehingga kami mendapatkan bantuan program kearifan lokal dan penguatan ekonomi melalui kegiatan usaha yang dijalankan semoga dapat meningkatkan kemandirian dan penguatan ekonomi Himpunan Pencak Silat Mekar Panglipur Desa Padasuka ini,” tutup Edi.***
Red/K.101
BACA juga Berita menarik Seputar Pemilu KLIK disini
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post