Jakarta, Kabariku– Komisi Pemberantasan Kodupsi (KPK) menetapkan sepuluh orang sebagai tersangka dugaan suap pengurusan perkara di Mahkamah Agung (MA).
Juru Bicara Bidang Pencegahan KPK, Ipi Maryati Kuding menyampaikan, Sebagaimana telah dikonfirmasikan sebelumnya bahwa KPK telah melakukan kegiatan tangkap tangan pada Kamis (22/9/2022) hingga Jum’at dini hari.
“Maka pada hari ini kami akan sampaikan perkembangan dari kegiatan tangkap tangan yang KPK lakukan terhadap sejumlah pihak di beberapa tempat,” kata Ipi dalam konferensi pers di gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat, (23/9/2022) dini hari.
Hadir dalam konferensi pers, Ketua KPK, Drs. Firli Bahuri, M.Si., didampingi Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Karyoto, S.I.K., yang secara lengkap menyampaikan terkait pengembangan kegiatan KPK.
Ketua KPK mengatakan, Sebagai pertanggung jawaban KPK kepada publik pihaknya menyampaikan hasil kerja KPK terkait dengan penangkapan para tersangka dalam pengurusan perkara di MA.
“Berdasarkan hasil keterangan saksi dan bukti-bukti yang cukup maka penyidik menetapkan sebanyak 10 orang sebagai tersangka,” kata Ketua KPK Firli Bahuri
Firli menjelaskan, pada hari Rabu jam 15.30 WIB di Jakarta, KPK melakukan tangkap tangan dan di Semarang.
“Dalam kegiatan tangkap tangan ini, KPK telah mengamankan delapan orang tersangka,” terangnya.
Berikut delapan orang yang terjaring OTT KPK di wilyah Jakarta dan Semarang:
1. DY, PNS pada Kepaniteraan Mahkamah Agung,
2. MH, PNS pada Kepaniteraan Mahkamah Agung,
3. EW, panitera Mahkamah Agung,
4. AB, PNS Mahkamah Agung,
5. ET, PNS Mahkamah Agung,
6. NA, PNS Mahkamah Agung,
7. YP, pengacara,
8. ES, pengacara.
Kronologi Tangkap Tangan
Adapun kegiatan tangkap tangan ini menindaklanjuti laporan masyarakat. KPK menerima informasi penyerahan sejumlah uang kepada Hakim atau yang mewakilinya tekait penanganan perkara di MA.
Rabu, 21 September 2022, sekira jam 16.00 WIB Tim KPK mendapat informasi bahwa ada penyerahan sejumlah uang tunai dari DS kepada DY sebagai representasi SD disalah satu hotel di Bekasi.
Kamis, 22 September 2022, jam 01.00 dini hari, tim kpk bergerak mengamankan DY dirumahnya beserta uang tunai sejumalah S$.205 ribu.
Secara terpisah diwaktu bersamaan, tim KPK mengamankan YP dan YS di wilyah Semarang, Jawa Tengah guna diminta keterangan.
“Para tersangka yang diamankan beserta barang bukti selanjutnya dibawa ke Jakarta untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan di Gedung Merah Putih,” ungkap Firli.
Selain itu, lanjut Firli, AB juga hadir di Gedung Merah Putih dan menyerahkan uang tunai sebesar Rp.50 Juta.
“Selanjutnya KPK melanjutkan perkara ini ke tahap penyidikan, berdasar alat bukti dan keterangan yang cukup maka penyidik menetapkan sebanyak 10 orang sebagai tersangka,” jelasnya.
KPK menetapkan 10 orang tersangka
Sebagai Penerima:
1. SD, Hakim Agung pada Mahkamah Agung,
2. ETP, Hakim Yustisial/Panitera Pengganti Mahkamah Agung,
3. DY, PNS pada Kepaniteraan Mahkamah Agung,
4. MH, PNS pada Kepaniteraan Mahkamah Agung,
5. RD, PNS Mahkamah Agung,
6. AB, PNS Mahkamah Agung.
Keenam tersangka sebagai penerima suap disangkakan melanggar Pasal 12 huruf c atau Pasal 12 huruf a atau b Jo Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.
Sebagai Pemberi:
1. YP, Pengacara,
2. ES, Pengacara,
3. HT, Swasta/Debitur Koperasi Simpan Pinjam ID (Intidana),
4. IDKS, Swasta/Debitur Koperasi Simpan Pinjam ID (Intidana),
Keempatnya disangkakan melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a atau b atau Pasal 13 atau Pasal 6 huruf c Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP.
Dari kesepuluh tersangka itu, 6 diantaranya langsung dilakukan penahanan. Keenam orang yang langsung ditahan itu adalah ETP, DY, MH, AB, YP dan ES.
Terkait kebutuhan penyidikan, para tersangka akan ditahan di Rutan KPK selama 20 hari pertama terhitung 23 September 2022 sampai 12 Oktober 2022.
“Penahanan dilakukan di tiga rutan berbeda, yaitu ETP dan DY di Rutan KPK Gedung Merah Putih, AB di Rutan Polres Metro Jakarta Timur, dan MH, ES dan YP di Rutan Polres Metro Jakarta Pusat,” sebut Firli.
Terakhir Ketua KPK mengajak bersih dari semua praktek korupsi disemua lini, baik eksekutif, legislatif termasuk partai politik.
“KPK mengimbau kepada empat tersangka lainnya agar bersikap kooperatif untuk datang memenuhi panggilan penyidik,” Firli menutup.***
Red/K.000
BACA juga berita menarik seputar Pemilu KLIK disini
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik kabariku.com lainnya dan follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com