• Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Selasa, Agustus 19, 2025
Kabariku
Advertisement
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
    • Artikel
    • Edukasi
    • Profile
    • Sastra
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
    • Artikel
    • Edukasi
    • Profile
    • Sastra
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
Tidak ada hasil
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
Home Kabar Terkini

‘Mukti Telah Pergi’ Kenangan Usep Setiawan

Redaksi oleh Redaksi
16 Agustus 2022
di Kabar Terkini
A A
0
ShareSendShare ShareShare

Kabariku- Kabar sakitnya Hidayat Mukti yang akrab disapa Mukti-Mukti sudah kami dengar beberapa tahun terakhir ini.

Dalam beberapa bulan belakangan, Mukti dikabarkan bolak-balik dirawat di RS di Kota Bandung. Petang ini, kabar kepergian Mukti menjadi berita haru yang tersiar luas diberbagai WAG dan medsos lainnya.

Advertisement. Scroll to continue reading.
dok.foto FB Mukti-Mukti

Ya, Mukti telah pergi…

RelatedPosts

Komjen Pol Dedi Prasetyo Resmi Dilantik jadi Wakapolri: Siap Dukung Program Asta Cita Presiden Prabowo

APBN Rp300 Triliun Diselamatkan, Presiden Prabowo Apresiasi Lembaga dan Pengusaha

“Terima Kasih Presiden Prabowo”, Tom Lembong Ungkap Dukungan Lintas Kubu Hingga Gugat Hakim ke KY

Pikiran saya melayang ke tahun 1992, ketika kami bikin Latihan Kepemimpinan Organisasi untuk calon aktivis yang berasal dari berbagai Fakultas di Universitas Padjadjaran, Bandung.

Ketika itu, kami duduk melingkar diatas bendungan dengan air jernih yang mengalir deras di kawasan Bandung Utara.

Tiba-tiba, datang seorang pemuda kerempeng berkaos putih dengan celana jeans dan ikat kepala bertuliskan “Landreform Now!”
Ya, pemuda itu Mukti…

Itulah pertemuan pertama saya dengan Mukti.
Momen itu juga perkenalan saya untuk pertama kalinya dengan isu tanah sebagai medan perjuangan.

Istilah Landreform sebagai agenda utama Reforma Agraria unutk pertama kalinya saya dapatkan dari Mukti lewat ikat kepalanya itu.

Setelah Mukti ikut duduk dalam lingkaran kami, ia mengeluarkan gitar dari kantongnya yang ia gendong ke lokasi LKO.

Ia pun bercerita kiri-kanan diselingi lagu yang disertai lengkingan suara khasnya. Ia menyanyikan lagu-lagu goresan tangannya sendiri.

Lagu-lagu yang didendangkan Mukti banyak macam ragam temannya dengan iringan petikan dan jentrengan gitarnya.

Kisah mahasiswa, perjuangan petani, derita buruh, kehidupan kaum miskin kota, dan lainnya menjadi subyek sasaran lagu-lagu Mukti.

Baca Juga  Video Call Atlet Sepeda Peraih Medali di Ajang Sea Games 2022, Kapolri: "Luar Biasa Semangatnya, Indonesia Sangat Bangga"

Isu desa, pertanian, persahabatan, revolusi, bebalnya kekuasaan, perempuan, cinta dan pengharapan menjadi sumber inspirasi dari lagu-lagu Mukti.

Saya sendiri tak bisa tidak untuk menyatakan takjub dengan karya-karya Mukti.

Diantara lagu yang saya kagumi: “Kembang Padang Ilalang”, “Revolusi Sampai Mati”, “Maesaroh”, dan banyak lagi yang lainnya.

Semua lagu Mukti itu selalu berangkat dari realitas sosial yang berkembang di masyarakat.

Nada protes dan gugatan terhadap penguasa atau kekuasaan menjadi corak utama lagu-lagu Mukti.

“Anjing!”, kata ini kata sakti yg diteriakan Mukti kalau ia kesal saat menyanyi.

Mukti adalah sosok pemberontak.

Ia biasa mengadakan Konser Musik Cinta yang periodik dilakukan Mukti di Kota Bandung. Konser ini sekaligus jadi ajang kumpul dan temu kangennya para aktivis yg menjadi kawan seperjuangan sekaligus sahabat penikmat keindahan lantunan lagu-lagu Mukti.

Ia telah konsisten mengabarkan penderitaan dan perlawanan didalam lagu-lagunya.

Mukti bisa membuat lagu tentang sengketa tanah di suatu desa yang dipulasnya dalam kata-kata yang indah dan bermakna amat mendalam.

Mukti bisa marah dengan indah.

Dalam obrolan di chat FB bersamanya, ia menulis yang menjelaskan ada dua bekal yang sangat penting dalam perjuangannya bersama petani.

Begini kata Mukti: “Bahan yang saya selalu bawa selama membangun ilmu terapan ke petani dari sejak jaman dulu hanya 2: UUPA dan gitar,” tulis Mukti (19 April 2021).

UUPA sampai kini masih berlaku dan gitar selalu setia mendampingi perjalanannya.

Ia pernah punya gagasan untuk membuat antologi kasus sengketa tanah dalam album berisi lagu yang ia tulis dari waktu ke waktu.

Saya masih menyimpan contoh-contoh “compact disc” berisi lagu-lagu tersebut sampai saat ini. Saya apresiasi idenya.

Baca Juga  Seminar Nasional 'Konsolidasi Keadilan Restoratif di Indonesia'

Saya dukung Mukti dengan memfasilitasi kebutuhan untuk merekam di lantai dua kantor kami waktu itu.

Setiap saya ke Bandung, pastilah ada sesi bincang sambil mendengarkan lagu-lagu Mukti itu.

Suatu waktu saya dihadiahi Mukti sebuah tulisan dikoran Pikiran Rakyat yang ia bingkai dengan figura berkaca bening.

Tulisan tersebut adalah artikel opini yang saya tulis dengan topik perlunya perubahan strategi pembangunan pertanian kita.

Terhadap artikel tersebut, ia menggaris-bawahi beberapa kalimat dan disampingnya ia catatkan kometar yang ia tulis tangan.

Nada tulisan Mukti tersebut umumnya kritik dan saran terhadap apa yang saya tulis.

Saya masih ingat pesan Mukti saat ia menyerahkan figura tersebut, kira-kira begini:
“Saya gak mau kamu jadi penguasa yang salah dalam memahami masalah dan urusan rakyat, khususnya petani. Karenanya saya mengkritik kamu secara keras dan langsung seperti ini”, seru Mukti.

Kami pernah mengajak Mukti untuk tampil di depan peserta konferensi penguasaan tanah di salah satu hotel di Jakarta.

Penuh semangat ia tampil dengan mempertontonkan gigi depannya baru rontok. Peserta ikut menyanyikan penggalan bait “esok hari revolusi, anjing!”, sambil tersenyum.

Ia tak pernah mempersoalkan bayaran untuknya. Yang ia titipkan ke saya supaya honor bagi seorang pembaca puisi yang dia ajak dari Bandung harus “memadai”, katanya.

Mukti itu seorang seniman dan budayawan yang solidaritasnya tinggi. Ia seorang Muslim yang substantif dalam memaknai agamanya.

Dibalik tampilannya yang amat sangat sederhana, ia punya semangat dan impian yang menjulang ke angkasa.

Mukti sering menyebutnya pecinta petani.
Dalam banyak kesempatan ia cerita bahwa ia juga bertani. Bedanya Mukti dengan petani biasa, ia perlakukan tanah dan tanaman sebagai makhluk hidup yang ia perlakukan dengan sopan.

Baca Juga  Tanggapi Pernyataan Novel Baswedan, Jubir KPK: Janganlah Kebencian Membuat Berlaku Tak Adil

Ia cerita, ia kerap mengajak bicara pada pohon cabe yang ia tanam. Ia sentuh dengan tangannya. Ia berdialog dengan tanaman seperti ia sedang berhadapan dengan manusia.

Mukti menghormati tanah dan tanaman sebagai sesama ciptaan Tuhan.

Banyak forum bersama Mukti sudah saya lalui, terutama dimasa saya masih aktif di Kota Bandung (1991-2001).

Persamaan minat dan kepedulian kepada petani jadi pemersatu diantara kami. Namun perdebatan serius diantara kami kerap terjadi.

Tapi rasa kasih sayang mengalahkan perbedaan di antara kami. Kami tak pernah berantem. Saya mencintai Mukti dari lubuk hati yang paling dalam.

Saya juga merasakan perasaan yang sama dimiiliki Mukti terhadap saya. Kami saling mencintai dalam berbagai keterbatasan.

Ya Allah…
Sejak hari ini kami tak bisa lagi bertemu muka dengan Mukti. Kami akan mengenang aneka perjumpaan dan gundukan kenangan yang melintas dalam ingatan.

Ada cipratan emosi yang menggelayut didalam dada kami. Mukti telah kembali kepada Sang Maha Kasih yang menciptakan kita semua dan segenap alam raya.

Sorga yang indah untukmu, Mukti…

Lagu-lagu indahmu yang kontemplatif akan mengiringi langkah kami dalam menjalani hari-hari dalam kehidupan ini.

Manisnya kritik dan gugatan yang senantiasa memancar dari dirimu terhadap ketidakadilan dan ketimpangan, akan selalu jadi panduan kami dalam mengabdi bagi negeri.

“Selamat jalan Mukti… Damai dan bahagialah disana…”

Usep Setiawan adalah sahabatnya Mukti-Mukti, seorang pegiat gerakan reforma agraria, tinggal di Pamulang.

Jakarta, 15 Agustus 2022

Red/K.000

Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

Tags: Kenangan Usep SetiawanMukti Telah PergiMukti-MuktiUNPAD Bandung
ShareSendShareSharePinTweet
ADVERTISEMENT
Post Sebelumnya

Kabar Duka Aktivis Mukti Mukti Solois Balada Asal Kota Bandung Tutup Usia

Post Selanjutnya

Hari Ini, Presiden Akan Sampaikan Pidato Kenegaraan di Gedung Nusantara

RelatedPosts

Pelantikan Wakapolri Komjen Pol Dedi Prasetyo di Markas Besar Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (16/8/2025).

Komjen Pol Dedi Prasetyo Resmi Dilantik jadi Wakapolri: Siap Dukung Program Asta Cita Presiden Prabowo

16 Agustus 2025
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan Pidato Kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR RI dan SIdang Bersama DPR-DPD RI 2025 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

APBN Rp300 Triliun Diselamatkan, Presiden Prabowo Apresiasi Lembaga dan Pengusaha

15 Agustus 2025
Tom keluar dari Rumah Tahanan Cipinang, Jakarta. Setelah terpisah oleh sembilan bulan proses hukum

“Terima Kasih Presiden Prabowo”, Tom Lembong Ungkap Dukungan Lintas Kubu Hingga Gugat Hakim ke KY

15 Agustus 2025
Gladi bersih Upacara HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka, Kamis (14/08/2025)

Mensesneg Pastikan Kesiapan HUT ke-80 RI: Berikut Rangkaian Acara di Istana Merdeka

15 Agustus 2025

OTT KPK di Sektor Kehutanan: Tetapkan Tiga Tersangka, Kerugian Negara Rp15,9 Triliun per Tahun

14 Agustus 2025
Berani Lapor Hebat

“Berani Lapor Hebat!” Begini Cara dan Syarat Melaporkan Dugaan Korupsi ke KPK

14 Agustus 2025
Post Selanjutnya

Hari Ini, Presiden Akan Sampaikan Pidato Kenegaraan di Gedung Nusantara

foto dok. Humas Setkab

Desain APBN 2023: Waspada, Antisipasif, dan Responsif

Discussion about this post

KabarTerbaru

Tanggapi Isu Diskriminasi Bimtek, Nurul Ghufron: Kemerdekaan Tercoreng Kebijakan Partisan

18 Agustus 2025
Motor Besar Indonesia (MBI) DKI Jakarta menggelar Kirab Merah Putih pada Minggu, 17 Agustus 2025 untuk merayakan HUT RI ke-80/Kabariku/Bembeng

Semarak Kemerdekaan RI ke-80, MBI DKI Jakarta Gelar Kirab Merah Putih dan Lomba 17 Agustus

18 Agustus 2025
Tim gabungan Satpol PP dan BPBD Blora memadamkan api akibat kebakaran sumur minyak di desa Gandu Kecamatan Bogorejo/Dok. Info Publik

Kebakaran Sumur Minyak Mengguncang Blora: 3 Tewas, 2 Kritis, 50 Warga Mengungsi, Kementerian ESDM Perketat Pengawasan

18 Agustus 2025
Mayor Jenderal TNI (Purn.) Dr. (HC) I Gusti Kompyang Manila, S.I.P atau akrab disapa IGK Manila, meninggal dunia pada Senin (18/8/2025) di RS Bunda, Jakarta Pusat/Partai NasDem

IGK Manila Tutup Usia: Profil Lengkap Berikut Istri dan Kedua Putranya yang Jarang Terungkap

18 Agustus 2025

Semarak Kemerdekaan RI ke-80: Jeep Merah Putih Sapa Pasukan Oranye Lewat Aksi Sosial

18 Agustus 2025

Setya Novanto Bebas Bersyarat, Dirjenpas Mashudi: Wajib Lapor hingga 2029 atau Status Dicabut

18 Agustus 2025
Setya Novanto mendapatkan bebas bersyarat dari Lapas Sukamiskin

Terpidana Korupsi e-KTP Rp2,6 Triliun: Setnov Bebas Bersyarat di Hari Kemerdekaan

18 Agustus 2025
Ketua KPK, Setyo Budiyanto Menyampaikan Amanatnya selaku Inspektur Upacara HUT ke-80 RI di halaman Gedung Merah Putih, Jakarta, Minggu (17/8/2025).

Peringati HUT ke-80 RI, Ketua KPK: Kemerdekaan Sejati adalah Bebas dari Korupsi

17 Agustus 2025
Momen Presiden Prabowo Ikut Joget Tabola Bale di HUT RI ke-80

Istana Merdeka Heboh Goyang “Tabola Bale”: Presiden Prabowo Ikut Joget di HUT RI ke-80

17 Agustus 2025

Kabar Terpopuler

  • Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto meninjau langsung  pelaksanaan Geladi Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Lanud Suparlan, Pusdiklatpassus Kopassus, Batujajar, Bandung, Jawa Barat/.tni.mil.id***

    Mabes TNI Bentuk 6 Kodam Baru, Berikut Ini Daftarnya Serta Nama Pangdam yang akan Memimpin

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • IGK Manila Tutup Usia: Profil Lengkap Berikut Istri dan Kedua Putranya yang Jarang Terungkap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puluhan Guru Antusias Ikuti Workshop Deep Learning Pembelajaran Bahasa Indonesia Pascasarjana IPI Garut

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • OTT KPK di Sektor Kehutanan: Tetapkan Tiga Tersangka, Kerugian Negara Rp15,9 Triliun per Tahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Tujuh  Anak Try Sutrisno: Dari Jenderal, Dosen, hingga Psikolog di Amerika Serikat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bu Guru Salsa yang Viral karena Video Syur, Kini Bahagia Dinikahi Duda PNS

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sosok di Balik Poliran, Irjen Pol Suyudi Ario Seto Dimutasi Jadi Pati Bareskrim untuk Penugasan Strategis di BNN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
[sbtt-tiktok feed=1]
Kabariku

Kabariku adalah media online yang menyajikan berita-berita dan informasi yang beragam serta mendalam. Kabariku hadir memberi manfaat lebih

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2024 Kabariku - partner by Sorot Merah Putih.

Tidak ada hasil
View All Result
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
    • Artikel
    • Edukasi
    • Profile
    • Sastra

© 2024 Kabariku - partner by Sorot Merah Putih.