Kabariku- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) komisariat Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) YPPT Priatim Tasikmalaya mempertanyakan peran Pemerintah atau Dinas terkait dalam menangani kesenjangan sosial.
Ketua PMII STIA Muhammad Fauzan Alansory, menyampaikan, PMII melakukan upgrading dan rapat kerja pada Minggu 12 juni 2022 hasil dari rapat dan upgrading tersebut adalah PMII STIA harus bertransformasi sebagai agen perubahan yang tidak hanya mengkritik namun juga memberikan solusi kongkrit terhadap situasi dan kondisi yang terjadi.
“Masyarakat harus merasakan kehadiran PMII STIA dan menyadari bahwa PMII hari ini tidak hanya menghantarkan opini tapi juga memberikan aksi,” kata Fauzan Rabu (22/6/2022).
Untuk memberikan contoh kepada pemerintah, Fauzan menyebut, PMII STIA melakukan gerakan menyalurkan bantuan sosial kepada warga yang membutuhkan perhatian Pemerintah.
“Penyaluran bantuan sosial ini sebagai bentuk sindiran terhadap kinerja pemerintah Kota Tasikmalaya yang sampai hari ini kesenjangan sosial masih nampak kurang baik,” ujarnya.
Sementara Wakil Ketua 2 Bidang Eksternal PMII STAI Tasikmalaya Deden Faiz Taptajani menjelaskan, Kota Tasikmalaya masih menduduki peringkat Kota Termiskin di Jawa Barat dengan persentase 13,13 persen.
Melihat angka 13,13 persen sangat miris hari ini banyak sekali masyarakat yang hidup digaris kemiskinan.
“Hal itu pun ditandai banyaknya pemulung pengemis dan sebagainya yang sampai hari masih belum bisa di selesaikan oleh pemerintah,” tutupnya.***
Red/K.103
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post