JAKARTA, Kabariku- Simpul Aktivis Angkatan ’98 menyampaikan pernyataan, bahwa Sikap protes dan aksi mahasiswa adalah asap dari sumber api upaya politik penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden menjadi 3 periode.
“Oleh sebab itu jika ada upaya represif POLRI, maka Langkah itu patutlah ditujukan pada sumber apinya, bukan pada sikap protes dan aksi-aksi mahasiswa!” kata Hasanuddin, Koordinator SIAGA ’98. Minggu (10/4/2022).

Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menggagas transformasi kepolisian masa depan melalui Konsep POLRI PRESISI (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi dan Berkeadilan).
“Konsep ini mengutamakan pendekatan prediktif dalam menyikapi permasalahan keamanan dan menciptakan keteraturan sosial,” terangnya.
Hasanuddin menuturkan, Pernyataan Presiden Jokowi dalam sidang kabinet paripurna di Istana negara, Selasa, 5 April 2022 yang melarang Menteri bicara penundaan Pemilu dan Presiden 3 periode adalah langkah menghentikan sumber api gejolak nasional. Meskipun publik terlanjur berspekulasi atas wacana tersebut.
“Oleh sebab itu, kami meminta Kapolri, Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo segera mengeluarkan intruksi kepada jajarannya untuk bersikap persuasif,” cetusnya.
Koordinator SIAGA ’98 menegaskan, Polri tidak menghalang-halangi upaya warga negara menyampaikan pendapat dimuka umum secara damai dan tertib.
Sebab, Hasanuddin menerangkan, adigium Keselamatan Rakyat adalah Hukum Tertinggi (Solusi Populi Supreme Lex Esto). Terwujud jika kita mempedomani Konstitusi sebagai Hukum Tertinggi.
“Bagaimanapun kemandirian POLRI saat ini adalah hasil dari aksi-aksi mahasiswa dalam peristiwa ’98, dan POLRI jangan lupakan sejarah (Jasmerah) itu!” tandas Hasanuddin, Koordinator SIAGA ’98.***
Red/K.000
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post