JAKARTA, Kabariku- Para aktivis pro demokrasi yang tergabung dalam Perhimpunan Menemukan Kembali Indonesia (PMKI) menggelar pertemuan pada Rabu (27/4/2022).
Pertemuan PMKI yang bertajuk ‘Indonesia Dalam Tekanan Geopolitik Internasional’ membahas terkait situasi global setelah dikeluarkannya rilis pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia oleh pemerintah Amerika dan perang berkepanjangan yang terjadi antara Rusia vs Ukraina, termasuk Aplikasi PeduliLindungi.
“Situasi perang dingin saat ini akan menyulitkan Indonesia karena situasi ini bersamaan dengan perekonomian kita yang lesu, rakyat yang kesulitan membeli kebutuhan pokok,” tulis keterangan pers PMKI.
Selain itu, para aktivis memperkirakan situasi perang dingin saat ini akan menyulitkan Indonesia karena situasi ini bersamaan dengan perekonomian kita yang lesu, rakyat yang kesulitan membeli kebutuhan pokok, kepemimpinan nasional yang lemah serta berbagai perpecahan dikalangan masyarakat Indonesia.
Tekanan global bukan hanya sekedar keinginan super power untuk membuat pilihan sulit bagi Indonesia menentukan pemihakan.
“Tapi juga perekonomian negara-negara maju akan lebih diutamakan untuk pertahanan daripada memberikan bantuan bagi negara lain, seperti untuk Indonesia,” lanjut keterangan PMKI.
Acara yang sekaligus buka bersama itu dihadiri para aktivis diantaranya; Rocky Gerung, Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat, Ferry Juliantono, Faisal Basri, Bursah Zarnubi, Roy Suryo, Usmad Hamid, Zaim Saidi, Herdi Sahrasad, Antonhy Budiawan, Ariady Ahmad, Yusuf Blegur, Chandra Tirtawijaya, Dian Islamiaty, Teguh Santosa dan Andrianto.
Usman Hamid mengatakan, Indonesia alami kemunduran demokrasi karna rezim di kuasai oleh Oligharkys.
Sementara Syahganda Nainggolan, meminta elemen prodemokrasi berkonsolidasi untuk mengantisipasi tekanan global yang sudah melihat Indonesia dalam cengkraman oligkarki, anti demokrasi, pro RRC dan banyak melakukan pelanggaran HAM.
Sedangkan Ferry Juliantono melihat situsasi pasca lebaran akan makin bergelora tuntunan publik yang dipiimpin elemen mahasiswa, buruh dan rakyat bisa turun berjuta orang ke jalan.
“Untuk itu PMKI harus segera menyiapkan konsolidasi sehingga punya bargains di hitung oleh rezim,” katanya.
Faisal Basri menyoroti ekonomi yang makin memburuk di cengkram oligarkys batubara dan sawit.
Rocky Gerung sebagai ideator PMKI menyebut rezim oligarkys ini makin kedodoran dan publik akan menekan lebih keras.
Para peserta pertemuan Perhimpunan Menemukan Kembali Indonesia menyerukan:
Satu, Indonesia harus segera menemukan jalan konsolidasi kekuatan melalui pengorganisasian massa rakyat yang lebih luas untuk menyongsong kepemimpinan nasional yang solid dan kuat ke depan.
Dua, Mengutuk kekerasan yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina sebagaimana Indonesia mengutuk invasi Israel terhadap Palestina.***
Red/K.000
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post