• Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Kamis, Juli 3, 2025
Kabariku
Advertisement
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
    • Artikel
    • Edukasi
    • Profile
    • Sastra
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
    • Artikel
    • Edukasi
    • Profile
    • Sastra
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
Tidak ada hasil
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
Home Berita

Optimalisasi Kasus Montana Pemerintah Segera Layangkan Gugatan ke PTTEP Australasia

Redaksi oleh Redaksi
4 April 2022
di Berita, Peristiwa
A A
0
ShareSendShare ShareShare

Kabariku- Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) segera mengeluarkan Perpres Gugus Tugas Montara, untuk menggugat perusahaan pengeboran minyak Thailand PTT Exploration and Production (PTTEP) di pengadilan. Gugatan akan diajukan di dalam negeri dan juga melalui arbitrase internasional.

Keputusan terkait Perpres Gugus Tugas Montara ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A., dalam diskusi optimalisasi penyelesaian kasus Montara, pada Jumat 1 April 2022 lalu.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Dengan Peraturan Presiden tersebut, kami akan melayangkan gugatan di dalam negeri, yang akan dikoordinir oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Sedangkan untuk proses hukum di luar negeri, oleh Kementerian Hukum dan HAM sebagai koordinatornya,” papar Luhut, dikutip dari wallpaperspeed.id. Senin (4/4/2022).

RelatedPosts

Jelang Seleksi KPID, DPRD Sumut Serap Masukan dari KPID DKI

Profil dan Biodata Komjen Fadil Imran, Kini Jadi Komisaris MIND ID Selain Kabaharkam

Tiga Pelajar Bandung Sabet Emas di IGO 2025 London: Ubah Limbah Tulang Ayam Jadi Bahan Beton

Insiden tumpahan minyak akibat ledakan Kilang minyak Montara milik perusahaan asal Thailand, PTT Exploration and Production (PTTEP) yang terjadi pada 2009 lalu. Sudah lebih dari satu dekade ini, insiden tersebut belum juga menemui titik terang.

Pemerintah Indonesia melalui Menko Marves secara tegas akan terus mengawal kasus tumpahan minyak Montara yang telah terjadi di Laut Timor beberapa waktu lalu.

Bahkan Luhut tak segan-segan meminta Pemerintah Australia untuk transparan mengenai kasus ini.

“Saya kira sikap kita tegas kita gak mau kompromi soal ini. Kesalahan dibuat oleh PTTEP dia harus bayar,” kata Luhut.

Dampak yang ditimbulkan dari kasus tumpahan minyak tersebut sampai saat ini masih dirasakan oleh masyarakat, terutama di Kabupaten Rote Ndao dan Kabupaten Kupang yang tercemar akibat tumpahan tersebut.

“Jadi tugas saya sebagai Menteri dibayar oleh pajak rakyat. Saya harus melakukan tugas saya untuk membela kepentingan rakyat Indonesia. Betapa hancurnya rumput laut yang jadi mata pencaharian harus dihitung belum kerusakan tubuh manusia yang memakan ikan terkontaminasi. kita akan fight at all cost,” ujar Luhut.

Baca Juga  Bupati Garut Pastikan 22 Ribu Hektar Lahan Pertanian di Kabupaten Garut Mendapat Pasokan Air

Adapun, Presiden Joko Widodo, kata Luhut juga telah menginstruksikan untuk penyelesaian kasus ini. Bahkan pemerintah juga telah menyiapkan peraturan presiden yang dapat menggugat PTTEP Australasia di dalam negeri.

“Kelak jika Perpres ini keluar dalam rangka pembentukan task force Montara kami akan segera mengeksekusi hal hal tersebut di lapangan,” ujarnya.

Untuk diketahui, Pengadilan Federal Australia di Sydney dalam putusannya memenangkan gugatan 15 ribu petani rumput laut dan nelayan Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat, 19 Maret 2021 yang lalu.

Hal ini terkait tumpahan minyak dari lapangan Montara yang dioperasikan PTT Exploration and Production (PTTEP), perusahaan minyak dan gas bumi asal Thailand, dilepas landas kontinen Australia pada 2009 lalu.

Hakim Pengadilan Federal untuk kasus ini, David Yates, mengatakan tumpahan minyak tersebut menyebabkan kerugian secara material, menyebabkan kematian dan rusaknya rumput laut yang menjadi mata pencaharian para petani.

“Perusahaan asal Thailand, PTT Exploration and Production (PTTEP), selaku tergugat menyatakan sedang mempertimbangkan untuk naik banding,” ungkapnya, seperti dikutip dari keterangan resmi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jumat tahun lalu (19/3/2021).

Dalam putusannya, dia menyebut PTTEP tidak menyanggah bukti bahwa mereka telah lalai dalam operasinya di ladang minyak Montara. Oleh karena itu, perusahaan mendapat hukuman memberi ganti rugi sebesar Rp 252 juta (AU$ 22.500) kepada penggugat utama dari gugatan kelompok tersebut.

PTTEP Tak Beritikad Baik

Anjungan atau rig sumur minyak Montara berjarak 700 km dari Kota Darwin, Australia Utara dan 250 km ke Pulau Rote di Nusa Tenggara Timur (NTT). Rig tersebut meledak pada 21 Agustus 2009, menumpahkan 23 juta liter minyak selama 74 hari hingga November. Tumpahan minyak mentah menyebar sepanjang 92 kilometer persegi dan merusak pesisir di 13 kabupaten dan kota di NTT, menghancurkan kehidupan nelayan serta petani rumput laut. Montara dioperasikan oleh PTTEP Australasia, anak perusahaan PTTEP, perusahaan eksplorasi migas asal Thailand.

Baca Juga  MK Tolak Uji Materi: Warga yang Tidak Beragama Tidak Masuk di Administrasi Kependudukan RI

Karena tumpahan minyak itu, 15.480 petani rumput laut dan nelayan NTT telah melayangkan gugatan class action ke PTTEP di pengadilan Australia. Mereka telah memperoleh kemenangan pada putusan 19 Maret 2021, dan putusan kedua 25 Oktober 2021.

“Pengadilan Federal Australia menyatakan bahwa tumpahan minyak yang bersumber dari PTTEP, perusahaan dari Thailand, telah menyebabkan kerugian secara material dan menyebabkan kematian serta rusaknya mata pencaharian petani rumput laut dan nelayan,” lanjut Luhut.

Dalam putusannya, pengadilan juga membuka ruang perdamaian, dengan meminta PPTEP berunding kepada pihak yang dirugikan, termasuk pemerintah Indonesia.

Namun, seiring berjalannya waktu, pemerintah menilai PTTEP tidak serius untuk menyelesaikan kasus tersebut melalui jalur perundingan. Hal itu dikonfirmasi oleh Dr. Purbaya Yudhi Sadewa, Ph.D., Ketua Gugus Tugas Montara.

“Mereka main-main aja. Karena itu, kita jalan terus. Akan kita pakai seluruh senjata yang ada untuk menekan Australia, PTTEP maupun pemerintah Thailand untuk ikut menekan. Makanya akan kita lakukan gugatan internasional dan domestik dari sisi lingkungan,” jelas Purbaya.

Purbaya memastikan, pemerintah telah memeriksa aset PTTEP yang ada di Indonesia.

“Kalau mereka tidak mau juga, kita akan bertindak lebih ekstrim. Semua di meja sekarang, kita hitung,” tegas Purbaya.

Dalam hitungan pemerintah, PTTEP seharusnya memberikan ganti rugi sebesar 600 juta dollar Australia atau sekitar Rp6,4 triliun untuk korban petani rumput laut dan nelayan.

“Cuma mereka tidak mau diskusi. Padahal kita sudah tawarkan opsi yang meringankan mereka. Makanya kita menekan dari segala arah untuk memberi pesan ke mereka bahwa sekarang kita tidak main-main,” tambah Purbaya.

Pemerintah juga akan menggugat PTTEP di pengadilan dalam negeri. Perusahaan asal Thailand itu diketahui juga beroperasi di Indonesia. Tim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan menjadi koordinator dalam gugatan ini.

Drs. Alue Dohong, MSc, PhD., Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, menyebut tumpahan minyak di sumur Montara telah merusak biota laut berupa terumbu karang, padang lamun, dan mangrove. Seluruh kerugian lingkungan harus turut dihitung dan dimintakan pertanggungjawaban dari PTTEP. Bencana ini juga harus dipandang sebagai peristiwa yang turut memperburuk perubahan iklim.

Baca Juga  Dua Pegawai Kemendag Jadi Tersangka Korupsi Pengadaan Gerobak, Bareskrim Sita Uang Lebih Rp1 Miliar

“Kontribusi perubahan iklim akibat tumpahan minyak ini ada. Dan ada nilai keuangan yang harus kita hitung juga,” ujarnya.

Alue Dohong menambahkan, pemerintah sebelumnya telah menghitung kerugian lingkungan akibat tumpahan minyak ini adalah Rp 7 triliun.

“Namun, kedepan akan ada perhitungan ulang yang memungkinkan jumlahnya lebih dari itu,” imbuhnya.

Ferdy Tanoni, Ketua Yayasan Peduli Timor Barat yang sejak awal mengawal kasus ini di NTT, meminta pemerintah secepatnya bergerak.

“Kami butuh Peraturan Presiden ini secepat-cepatnya ditandangtangi. Sehingga ini bisa membawa satu rasa kepercayaan dari rakyat NTT yang sudah 13 tahun, kurang lebih, menderita. Ini menambah kepercayaan bahwa negara berada sama rakyat,” tegas Ferdi.

Pemerintah Dukung Sidang Banding

Dalam perkara class action yang dimenangkan petani rumput laut dan nelayan NTT, PTTEP telah memutuskan untuk naik banding. Sidang banding akan digelar di Australia pada Juni 2022.

Menkomarves Luhut memastikan pemerintah mendukung seluruh proses yang dibutuhkan agar petani rumput laut dan nelayan NTT memperoleh ganti rugi.

Sementara itu, Purbaya Yudhi Sadewa, Ketua Gugus Tugas Montara meyakini bahwa pada sidang banding, petani rumput laut dan nelayan Indonesia akan kembali dimenangkan. Data yang diberikan dan pandangan para ahli di proses pengadilan sebelumnya telah mampu meyakinkan hakim Australia.

“Data sudah lengkap, dan hakim sudah memutuskan bahwa minyaknya masuk ke kita, dan PTTEP harus membayar ganti rugi. Sepertinya sih, itu sangat kuat dan kita siap sekali untuk melanjutkan proses ini,” kata dia.

Dukungan serupa juga datang dari Alue Dohong.

“Kita solid dan mendukung, dimenangkannya class action oleh para nelayan di NTT. Dan itu dua keputusan federal court sudah memenangkan itu, saya kira enggak mungkin lagi upaya hukum berikutnya mereka bisa menang,” tutupnya.***

Red/K.101

Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

Tags: Kementerian Hukum dan HAMKementerian Lingkungan Hidup dan KehutananMenko MarvesPengadilan Federal Australiapengeboran minyak Thailand PTT Exploration and ProductionPerpres Gugus Tugas Montara
ShareSendShareSharePinTweet
ADVERTISEMENT
Post Sebelumnya

Peluang UMKM di Kala Pandemi

Post Selanjutnya

Ini Tiga Aturan Baru Pemerintah Mulai Diterapkan April 2022

RelatedPosts

Jelang Seleksi KPID, DPRD Sumut Serap Masukan dari KPID DKI

3 Juli 2025
Komjen Pol. Muhammad Fadil Imran

Profil dan Biodata Komjen Fadil Imran, Kini Jadi Komisaris MIND ID Selain Kabaharkam

3 Juli 2025
Inilah tiga pelajar Pribadi Bandung School yang mengharumkan nama Indonesia di kancah International Greenwich Olympiad (IGO) 2025  di London, Inggris

Tiga Pelajar Bandung Sabet Emas di IGO 2025 London: Ubah Limbah Tulang Ayam Jadi Bahan Beton

3 Juli 2025
Konferensi Pers JAM PIDSUS Penyitaan Rp1,37 Triliun Uang Korporasi Terdakwa Ekspor CPO di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta

JAMPidsus Sita Dana Korporasi Rp1,37 Triliun Perkembangan Perkara CPO Minyak Goreng

3 Juli 2025
Kepala Badan Pangan Nasional/NFA, Arief Prasetyo Adi saat Rapat Dengar Pendapat di DPR RI

Bantuan Pangan Beras Mulai Disalurkan Juli, Pemerintah Pastikan ‘One Shoot’ untuk Dua Bulan

2 Juli 2025
Bupati Garut Dr. Ir. H. Abdusy Syakur Amin, M.Eng., IPU., di Pendopo Garut

Bupati Garut Seleksi 24 Pejabat untuk 8 Jabatan Eselon II, Fokus pada Integritas dan Visi

2 Juli 2025
Post Selanjutnya

Ini Tiga Aturan Baru Pemerintah Mulai Diterapkan April 2022

Bupati Garut Sampaikan Arahan Terkait Perbaikan Fasilitas PDAM Hingga Infrastruktur Pekerjaan TA 2022

Discussion about this post

KabarTerbaru

MA Sunat Hukuman Setnov, Wakil Ketua KPK: Koruptor Harusnya Tak Diberi Ruang PK Ringan

3 Juli 2025
Presiden Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral tingkat tinggi dengan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi, Mohammed bin Salman Al Saud, pada kunjungan kenegaraan ke Arab Saudi di Istana Al-Salam, Jeddah, Rabu, 2 Juli 2025 (dok: BPMI Setpres)

Presiden Prabowo dan Pangeran MBS Sepakati Bentuk Dewan Koordinasi Tertinggi RI-Arab Saudi

3 Juli 2025
Presiden Prabowo mencium Hajar Aswad saat menunaikan ibadah Umrah di Arab Saudi, Kamis, 3 Juli 2025/Instagram @presidenrepublikindonesia

Presiden Prabowo Tunaikan Ibadah Umrah: Sempat Shalat Sunah di Depan Kabah dan Cium Hajar Aswad

3 Juli 2025
E.S. Hartono

Angin Segar dari Pemerintah: Saatnya Industri Hotel Bangkit Kembali

3 Juli 2025

Jelang Seleksi KPID, DPRD Sumut Serap Masukan dari KPID DKI

3 Juli 2025

Jaksa KPK Tuntut Hasto Kristiyanto 7 Tahun Penjara dalam Kasus Perintangan Penyidikan Harun Masiku

3 Juli 2025
Komjen Pol. Muhammad Fadil Imran

Profil dan Biodata Komjen Fadil Imran, Kini Jadi Komisaris MIND ID Selain Kabaharkam

3 Juli 2025

Pesinetron Rayyan Alkadrie Diamankan Polisi, Diduga Peras Kekasih Sesama Jenisnya

3 Juli 2025
Mantan Sekjen MPR Maruf Cahyono

KPK Tetapkan Mantan Sekjen MPR Ma’ruf Cahyono Tersangka Kasus Gratifikasi Rp17 M, Ini Profilnya

3 Juli 2025

Kabar Terpopuler

  • Bu Guru Salsa yang viral, kini bahagia menjadi istri seorang PNS

    Bu Guru Salsa yang Viral karena Video Syur, Kini Bahagia Dinikahi Duda PNS

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Viral Pasien BPJS Meninggal Dunia di RSUD Cibabat, Diduga Lambatnya Penanganan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • HUT Bhayangkara ke-79 Digelar di Monas, Sederet Jalan Ini Akan Ditutup 1 Juli 2025 Mulai Pagi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Longsor di Cilawu, Lalu Lintas Garut-Tasik via Singaparna Dialihkan ke Jalur Malangbong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • DNIKS Dukung Porturin Sukseskan Ajang Olahraga Tunarungu Asia Tenggara 2025 di Jakarta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Saksi Sejarah dari Bandung: Seruan Melawan Lupa dan Penuntasan Tragedi Kemanusiaan Mei 1998

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KPK Dalami Kasus EDC Bank BRI Senilai Rp2,1 Triliun, 13 Orang Dicekal Usai Penggeledahan di Dua Tempat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
[sbtt-tiktok feed=1]
Kabariku

Kabariku adalah media online yang menyajikan berita-berita dan informasi yang beragam serta mendalam. Kabariku hadir memberi manfaat lebih

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2024 Kabariku - partner by Sorot Merah Putih.

Tidak ada hasil
View All Result
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
    • Artikel
    • Edukasi
    • Profile
    • Sastra

© 2024 Kabariku - partner by Sorot Merah Putih.