Kabariku- Senin, 11 April 2022 Mahasiswa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kabupaten Garut. Sekira 2500 mahasiswa gabungan dari 16 Kampus diantaranya; IPI, Uniga, STIE Yasa Anggana dan lainnya melakukan aksi kepada Pemerintah Kabupaten Garut.
Adapun tuntutan aksi yang disampaikan di depan Gedung DPRD Garut diantaranya;
1. Menolak Jokowi 3 Periode;
2. Menolak PPN;
3. Menolak Undang-Undang IKN;
4. Menolak kenaikan BBM;
5. Menolak bahan pokok
“Dengan diterimanya tuntutan dari rekan-rekan forum komunikasi BEM se-Kabupaten tentunya kami akan terus mangawal aspirasi kami sampai aspirasi masyarakat kabupaten Garut sampai ke Pemerintah Pusat,” ujar Firman Yusuf, Koordinator Pusat BEM Kabupaten Garut.
Firman mengatakan, Mahasiwa turun pasti ada sebab, untuk mengingatkan jangan sampai Pemerintah Kabupaten Garut buta ketika masyarakatnya kesusahan.
“Aksi kita hari ini tidak akan padam, pasti bakalan ada lagi aksi yang lebih besar dari hari ini ketika pemerintah sedang tidak baik² saja serta tidak pro terhadap rakyatnya,” kata Ari.
Aksi Mahasiswa bergerak di tiga lokasi yaitu; Bunderan Simpang Lima, Kantor Bupati Garut kemudian beralih ke Gedung DPRD Garut di Jalan Patriot, Garut.
Firman, mengatakan unjuk rasa hari ini membawa isu penolakan diantaranya; menolak penundaan pemilu dan menolak masa jabatan presiden tiga periode.
“Aksi unjuk rasa ini menuntut lima poin penting yaitu tolak kenaikan harga BBM, tolak kenaikan PPN, tolak presiden tiga periode, tolak penundaan pemilu dan tolak RUU IKN,” ujarnya.
Massa mahasiswa juga mendesak agar Menteri Perdagangan M Lutfi mundur dari jabatannya. Alasannya karena gagal menstabilkan harga kebutuhan bahan pokok di masyarakat.
Firman dalam aksinya menyerukan, “Sambut yang hari ini mempersatukan elemen mahasiswa dari sabang sampai merauke, Hidup rakyat Indonesia, Hidup perempuan yang melawan”.
Sementara itu. di depan gedung DPRD, Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono sempat menenangkan massa. Tak lama berselang Bupati Garut Rudi Gunawan tampak menemui massa.
Didepan Gedung DPRD, Bupati Rudy didampingi Kapolres Garut dan Pimpinan DPRD diwakilkan Enan dari F-Gerindra, menyampaikan bahwa pimpinan DPRD Garut tidak bisa hadir karena satu di antaranya meninggal dan lainnya sedang sakit.
“Pada hari ini Senin tanggal 11 April 2022, Bupati Garut dan Pimpinan DPRD Garut menerima audiensi dari Badan Eksekutif Mahasiswa se Kabupaten Garut, dan Pemerintah Kabupaten Garut menyatakan; menyepakati dan mendukung aksi Forum Badan Eksekutif Mahasiswa se Kabupaten Garut,” kata Bupati Rudy membacakan pernyataannya.
Hal yang disepakati oleh Pemkab Garut, diantaranya;
Satu, Menolak rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara,
Dua, Menolak adanya wacana penundaan Pemilu,
Tiga, Menolak Jokowi 3 periode,
Empat, Menolak kenaikan BBM,
Lima, Menolakkenaikan bahan poko, dan
Enam, Pemkab Garut segera memebuatPerda Radikalisme
Sebagai tanda kesepakatan diakhir aksi tuntutan ditulis dan ditandatangani diatas materai oleh Bupati Garut.***
Red/K.101
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post