Kabariku- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mulai memberlakukan ganjil-genap di lima pintu tol dan penutupan beberapa ruas jalan di Kota Bandung mulai Jumat (11/2/2022). Hal itu dilakukan menyusul melonjaknya kasus Covid-19 varian Omicron.
Kepala Bidang Pengendalian dan Ketertiban Transportasi (PDKT) Dishub Kota Bandung Asep Koswara, Ama, PKB, ST., MT., memastikan tidak ada penutupan lima pintu masuk tol. Pihaknya hanya melakukan pemberlakuan ganjil genap dan menutup beberapa ruas jalan di Bandung.
“Jadi kami mulai melakukan ganjil genap dan penutupan beberapa ruas jalan di Bandung,” ujarnya.
Disebutkannya, ganjil genap akan mulai diberlakukan siang ini pukul 14.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB. Sementara pada Sabtu dan Minggu akan diberlakukan mulai pukul 07.00 hingga 20.00 WIB.
“Khusus Sabtu dan Minggu, petugas akan dibagi menjadi dua shift,” jelas Asep.
Asep menjelaskan, kendaraan dengan plat nomor ganjil hanya boleh melintas pada tanggal ganjil. Begitu juga kendaraan genap hanya boleh melintas pada tanggal genap setiap Jumat hingga Minggu.
Adapun, lima ruas tol yang akan diberlakukan ganjil genap adalah; GT Pasteur, GT M. Toha, GT Buahbatu, GT Pasirkoja, dan GT Kopo.
Sedangkan ruas jalan yang akan ditutup adalah; Jalan Asia Afrika, Lengkong Kecil, dan Dipatiukur. Penutupan jalan berlaku Sabtu dan Minggu mulai pukul 18.00 WIB hingga 24.00 WIB.

Sebelumnya, menanggapi penutupan lima Gerbang Tol di Kota Bandung, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyerahkan skema terbaiknya kepada institusi Kepolisian Daerah Jabar.
“Itu saya serahkan skema sepenuhnya pada kepolisian yang mengatur karena jalur naiknya Omicron di Jabar itu Kota Bandung, ibu kota Jawa Barat. Jalurnya dari Cipularang,” kata Ridwan Kamil. Kamis (10/2/2022).
Gubernur menilai, banyak wisatawan memilih berwisata ke Bandung karena tak perlu menggunakan pesawat terbang. Oleh karenanya pengelola hotel di Bandung harus melakukan pengetesan yang ketat secara random kepada karyawannya demi memastikan wisatawan yang datang dalam kondisi sehat.
“Kalau piknik pasti banyak yang memilih ke Bandung terkait repotnya (ketentuan) naik pesawat. Karena itu saya perintahkan pengetesan random supaya dilakukan, khususnya pada karyawan hotel, sebab potensi (kasus) dimungkinkan datang awalnya dari tempat penginapan. Kalau di hotel tak banyak kasus berarti hotel tersebut sudah menjalankan prosedur dengan baik,” ungkap Gubernur yang kerap disapa kang Emil.
Saat ini memang lonjakan kasus COVID-19 di Bandung sedang meningkat hingga 80 persen. Kang Emil menitipkan pesan pada beberapa daerah yang kasusnya rendah untuk tetap mengetatkan penerapan protokol kesehatan, juga dalam penggunaan aplikasi Pedulilindungi.
“Walaupun kasus rendah jangan lengah, khususnya daerah tujuan wisata. Waspada kemungkinan tamu dari Jabodetabek yang membawa virus. Oleh karena itu Pedulilindungi dan penggunaan masker harus sering diingatkan,” tandasnya.***
*Sumber: Humas/Jabar.Prov
Red/K.101
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post