Kabariku- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) diduga mengalami kebocoran data yang ramai diperbincangkan di media sosial reddit dan twitter. Dalam tangkapan layar diketahui bahwa data yang bocor berupa data medis pasien dan berupa gambar radiologi pasien dengan ukuran file sebesar 720GB.
Merespon kejadian tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melalui siaran persnya menyatakan bahwa saat ini telah memerintahkan jajaran terkait untuk berkomunikasi secara intens dengan Kemenkes dan memulai proses penelusuran lebih lanjut, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Merespons pemberitaan yang beredar terkait dugaan kebocoran data pasien yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate telah memerintahkan jajaran terkait untuk berkomunikasi secara intensif dengan Kementerian Kesehatan dan memulai proses penelusuran lebih lanjut sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ungkap Juru Bicara Kominfo, Dedy Permadi, dikutip Senin (10/1/2022).
Dedy menjelaskan bahwa Kemenkes tengah melakukan langkah internal untuk merespons dugaan kebocoran yang terjadi, termasuk melakukan koordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Kominfo meminta seluruh penyelenggara sistem elektronik (PSE) baik publik maupun privat mengelola data pribadi secara serius dengan memperhatikan kelayakan dan keandalan pemprosesan data pribadi.
“Kementerian Kominfo meminta seluruh penyelenggara sistem elektronik (PSE) baik publik maupun privat yang mengelola data pribadi untuk secara serius memerhatikan kelayakan dan keandalan pemrosesan data pribadi yang dilakukan oleh PSE terkait baik dari aspek teknologi, tata kelola, dan sumber daya manusia,” imbuh Dedy.
Berdasarkan informasi, pada hari Kamis (6/1/2022) beredar kabar terkait kasus kebocoran data enam juta pasien yang ada di server milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia diduga bocor dan dijual di forum online Raid Forums. Penjual merupakan anggota forum online Raid Forums dengan nama akun “Astarte“.
Dalam deskripsi yang disertakan, penjual mengaku bahwa data enam juta pasien yang dijualnya itu berasal dari server terpusat Kemenkes RI. Penjual merinci, data tersebut memuat tiga informasi utama dari rekam medis enam juta pasien di Indonesia.
Diantaranya, data hasil pemeriksaan radiologi, termasuk foto dan identitas pasien, serta hasil CT Scan, tes Covid-19, hingga hasil rontgen (X-Ray) lengkap dengan nama pasien, asal rumah sakit, dan waktu pengambilan gambar. Penjual mengeklaim bahwa rekam medis itu berasal dari berbagai rumah sakit besar di seluruh Indonesia.
Selain pemeriksaan radiologi, data yang dijual penjual juga memuat rekam medis dari hasil pemeriksaan jantung (pemeriksaan elektrokardiogram/EKG) dan laboratorium.
Secara keseluruhan, ukuran data Kemenkes yang diduga bocor dan dijual di Raid Forums itu disebut mencapai 720 GB. Namun penjual tak menyebutkan secara spesifik berapa harga jual dari dataset rekam medis enam juta pasien yang diduga berasal dari server Kemenkes itu.
Penjual menyatakan bahwa ia menerima pembayaran dalam bentuk mata uang kripto Bitcoin (BTC) atau Monero (XMR). Penjual juga menyertakan tautan berisi sampel dokumen berukuran 3,26 GB yang bisa diunduh secara gratis. Selain itu, penjual juga memberikan tautan yang mengarah ke sebuah video demo. Video itu memperlihatkan isi rekam medis pasien di server Kemenkes yang diduga bocor.***
*Sumber: Siaran Pers No. 3/HM/KOMINFO/01/20226
Red/K.101
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post