GARUT, Kabariku- Sungai Cipalebuh meluap diduga diakibatkan oleh curah hujan tinggi yang terjadi pada hari Rabu, 27 Oktober 2021 malam. Kondisi sungai saat itu sedang diperbaiki oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) sebagai upaya mencegah terjadinya banjir saat musim hujan.
Namun ketika sedang dilakukan perbaikan hujan deras mengguyur wilayah selatan Garut yang akhirnya terjadi banjir melanda pemukiman rumah penduduk. Selain curah hujan yang tinggi, luapan sungai juga diakibatkan adanya gunung gundul, khususnya Gunung Kasur.
Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, Drs. H. Nurdin Yana, MH., melakukan kunjungan kerja untuk penyintas banjir pasca meluapnya Sungai Cipalebuh, khususnya bagi warga Kampung Leuwisimar dan Leuwiapu, Desa Mandalakasih, Kecamatan Pameungpeuk. Minggu (31/10/2021).
H. Nurdin mengungkapkan, meluapnya Sungai Cipeluh ini mengakibatkan runtuhnya Tembok Penahan Tanah (TPT), tergusurnya sebuah bangunan yang berada dipinggir sungai, dan 21 rumah terendam setinggi 70 centimeter (cm) selama 2 jam, sehingga menyebabkan beberapa sebagian perabotan rumah tangga mengalami kerusakan.
“Ada beberapa upaya yang harus dilakukan diantaranya reboisasi di wilayah sungai, normalisasi sungai dengan cara melakukan pengerukan sedimen sungai, dan mempertinggi TPT Sungai Cipalepuh sepanjang 250 meter yang ada di wilayah Leuwisemar,” katanya.
Dalam kunjungannya, Sekda Garut menyerahkan bantuan berupa; beras, selimut, perlengkapan mandi, mie instan, dan air mineral.Sebelumnya, Camat Pameungpeuk, Tatang Suryana, pada Rabu (27/10/2021) malam melaporkan, di Kp. Kaum Lebak Desa Pameungpeuk, sejumlah rumah dan jalan terendam air dan lumpur. Berkat gotong-royong masyarakat dan aparat setempat, lumpur dan puing puing telah dibersihkan. ***
Red/K.101
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post