JAKARTA, Kabariku- Kelompok Persaudaraan Alumni 212 (PA212) yang berencana menggelar reuni akbar 212 di Monumen Nasional (Monas), pada awal Desember 2021, hanya untuk mencari perhatian pemerintah saja, biar dianggap masih ada.
Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur bin Ali Mahdi Al Hamid menganggap, rencana reuni akbar PA 212 ini, juga patut diduga untuk mengumpul pundi-pundi keuntungan dari pihak-pihak tertentu, demi eksistensi kelompok mereka.
“Reuni 212? gerakan ini menurut saya kok cuma ingin menunjukkan esksistensinya saja terhadap negara. Ini dugaan saja ya, ada motif cari keuntungan,” kata Habib Syakur dalam keterangannya. Senin (08/11/2021).
Tokoh yang konsern terhadap isu radikal dan intoleran ini menyarankan, pemerintah untuk tidak perlu reaksionis menanggapi rencana reuni PA 212 tersebut.
“Negara sebaiknya menjadi pendengar dan penonton setia, jangan mau ikuti apa yang dimau 212,” ujarnya.
Kemudian, kata Habib Syakur, ketika sampai mereka mau melakukan aksi unjuk rasa dengan mendatangan banyak massa apalagi mengabaikan protokol kesehatan.
Maka langkah yang tepat ada dua menurut Habib Syakur;
Pertama, terhadap isu yang mereka gaungkan nanti hanya sekedar menjadi catatan saja bagi pemerintah.
Dan kedua, aparat penegak hukum bisa menindak penanggung jawab aksi secara hukum karena mengabaikan protokol kesehatan Covid-19.
“Aspirasinya cukup didengar, ditulis dan ditampung saja. Tak perlu ditanggapi,” tandasnya.
Sebelumnya, Wasekjen Dewan Tanfidzi Nasional Persaudaraan Alumni 212 (DTN PA 212), Habib Novel Chaidir Hasan Bamukmin, menyatakan bahwa reuni 212 akan digelar tahun ini. Reuni akbar akan digelar di kawasan Monumen Nasional (Monas).
“Insya Allah jadi untuk reuni akbar 212, dan untuk tempat seperti biasanya di Monas,” kata Novel kepada wartawan hari ini.***
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com